Dengan melipat kedua kaki, Casanova sangat tenang menikmati kepulan asap rokoknya. Sementara Pria Bertopi Kecapi tengah kejang menghadapi detik terakhir kehidupannya. Nyawanya perlahan tercabut, melesat keluar dari kerongkongan. Matanya memutih dan pada akhirnya napasnya berhenti.
"Sudah, ya? Begitu saja? Sialan, ini namanya senjata makan tuan. Kamu akhirnya mati dengan racun yang kau bawa sendiri." Pemuda tampan itu terkekeh sebentar. Dua orang yang mencoba membunuhnya malam ini malah berakhir tragis.
Segera ia menyeret kedua mayat tadi untuk mendekat ke jendela, hingga kemudian membuangnya di sana. Mayat itu meluncur ke lantai satu, sementara di bawah sana sudah ada Lily yang menunggu.
"Turunlah, Casanova, aku sudah berhasil melumpuhkan satu orang yang lain," ucap Lily setengah berteriak.
"Gadis pintar! Apa kamu membunuhnya juga, Lily?"
"Tidak! Aku hanya melumpuhkan dan mengikatnya saja. Kuharap ia bisa memberi informas untuk kita, kan?"