INTROGASI YANG KEJI

Dengan bersungut kesal putri Shao-Yin mendatangi para tawanan di pelataran. Semuanya berbaris rapi dalam keadaan tangan terikat. Wajah mereka menyeringai akibat terkena paparan langsung sinar matahari. Kulitnya pun sudah sampai berganti warna, menjadi kehitaman gosong.

Shao-Yin memanggil salah satu penjaga yang ada di sana, sedang berteduh menggunakan payung.

"Kemari kamu."

"Siap, Tuan Putri, apa ada yang bisa kami bantu?" tanya si penjaga.

"Berapa lama sudah mereka ada di sini?"

"Mmm, aku rasa sekitar 1 jam."

Shao-Yin mengangguk. "Baik, aku ingin penyiksaan yang lebih keji daripada ini. Suruh mereka tiduran di atas tanah, lalu tumpangi punggung-punggung mereka menggunakan ember berisi pasir."

Si Penjaga seketika melongo. Kenapa putri Shao-Yin yang terkenal kalem mendadak jadi keji seperti itu?

"Tapi, Tuan Putri, kata Tuan Casanova mereka disuruh berdiri seperti ini..." ucap Si Penjaga dengan ragu.

"Kamu menolak perintahku?"

"Bu-Bukan begitu, Putri. Tapi—"