Alih-alih takut dengan pistol yang mengarah ke kepalanya, pemuda tampan itu hanya tersenyum saja. "Apa yang mau kamu lakukan, Lily? Jangan main-main, pistol itu bisa membunuhku. Dan jika aku mati, maka kamu akan kesepian, kan?"
"Kamulah yang seharusnya jangan main-main! Kita sekrang sama saja sudah seperti orang mati, mengingat Belammy akan memburu kita sampai ke mana pun. Kita tidak akan dibiarkan pergi dari Wilayah Selatan ini, Casanova!"
"Letakkan pistol itu."
"Tidak! Kamu bodoh! Apa yang kamu lakukan sudah membawa kita ke jurang kematian!" Lily tetap ngotot.
Pemuda tampan itu hanya mengendikkan kedua bahu, lalu segera ia memeluk sang kekasih yang tampaknya sedang mengali syok berat tersebut!