Namanya Juga Wanita

Anita bergerak cepat untuk menyusul para atasanya. Ia berjalan di barisan para dewan direksi. Kakek Al justru memanggil Anita untuk menemaninya berjalan bersama.

"Namanya Anita, anak Bambang. Saat ini ia mengurusi masalah funding, merancang banyak program keungan untuk menarik minat nasabah masuk ke bank kita. Masih muda, namun begitu bertalenta. Mungkin kalian seumuran." Kakek Al memperkenalkan Anita pada Kaisar.

"Anita." Gadis itu mengulurkan tangannya penuh percaya diri. Matanya yang berhiaskan bulu lentik terlihat berbinar. Anita tipekal wanita dengan body di atas rata-rata, di tunjang dengan gaya fashion seorang wanita karir yang begitu elegan. Rambutnya lurus sebahu, sangat sempurna di mata banyak pria. Namun tidak bagi Kaisar. Di matanya hanya ada si mamak semok, Cia.

"Kaisar." Kaisar mengulurkan tangannya sebagai wujud ramah tamah. Toh kelak ia masih harus belajar banyak dari wanita ini.