Sebenarnya aku ingin terus melanjutkan tapi tubuhku yang kelelahan dan sakit ini tidak bisa dibohongi.
Lalu aku berjalan pulang dengan mengikuti tanda gores yang kubuat dipohon.
Setidaknya itu yang ingin kulakukan. Itulah rencana kita. Tapi kita terlalu meremehkan hutan ini. Tidak semua hal yang terjadi bisa berjalan sesuai yang kuharapkan. Jika aku pikirkan baik-baik, kemarin malam kita diserang ikan berjalan itu adalah pertarungan paling mudah yang aku lakukan di benua langit ini. Jika dibandingkan seperti memakan cabai 1 buah saja. Pedas memang, tapi jika dibandingkan dengan 100 cabai pasti tidak ada apa-apanya.
Makhluk di hutan ini kemarin hanyalah memantau. Penasaran dan ketakutan dengan keberadaan aku. Tapi setelah mengalami beberapa pertarungan, dan memastikan seberapa kuat aku ini, mereka sudah tidak ketakutan lagi.
(Icho. Larilah lebih cepat lagi)
“Apa lagi sekarang?”
(Ada lagi yang mendekati kita)
‘Yaampun...”