Desa Hutan Pranama, Bagian 8

Sesampainya di bawah, ketika pusing dan mualku telah berhenti, aku segera berlari. Aku berlari melalui rute yang tadi kami lewati bersama Gabyn menuju arah danau. Untunglah aku mengingatnya.

Aku mendengar beberapa suara dari belakang, yang mungkin suara dari mereka bertiga itu.

(Icho, menunduk!)

“Eh, oke!”

Aku segera menundukkan badanku dan seketika aku merasakan ada sesuatu yang melewati atas kepalaku. Itu adalah panah. Panah itu melewati atas kepalaku dan menancap ke pohon di depanku.

(Icho ada lagi, melompatlah ke kanan)

“Oke!”

Aku langsung melompat ke kanan dan menghindari dua panah yang nyaris menusuk tubuhku.

“Sial sampai kapan kita harus berlari”

(Untuk sekarang kita harus mencari tempat persembunyian, bertahanlah Icho sebentar, akan aku carikan)