Kegiatan di Yokohama

Setelah puas memainkan beberapa wahana yang ada di sana, mereka kembali berkumpul di pintu masuk dan segera pergi ke tempat wisata lain yang terdekat dari tempat sebelumnya. Mereka cukup bersenang-senang di sekitaran Landmark Tower. Selain bersenang-senang, mereka juga membeli beberapa camilan dan makan siang di dua tempat yang berbeda. Setelah puas, mereka kembali mengunjungi tempat lainnya yang belum pernah mereka pijak.

Sore pun datang tanpa terasa, langit yang sudah nampak jingga membuat mereka memutuskan untuk kembali ke Landmark Tower. Mereka akan beristirahat di sana. Tidak banyak kegiatan yang mereka lakukan selain bersantai, makan malam di restoran yang telah disediakan, dan segera bergegas tidur ketika jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Tubuh mereka lelah setelah satu hari ini menikmati Yokohama yang memiliki banyak tempat wisata. Tentu tidur hingga pulas akan membuat tenaga mereka kembali terisi.

Di tengah malam, tiba-tiba saja Kei terbangun karena ingin berkemih. Dia bangkit perlahan dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi tanpa menimbulkan suara, takut membangunkan yang lain. Setelah selesai, dia mencuci tangannya, lalu kembali ke tempat tidur. Langkahnya ia buat ringan dan hati-hati.

Saat berbaring kembali di tempat tidur, ia menoleh ke arah Kaori dan Misaki yang masih tertidur pulas. Kei tersenyum kecil, melihat betapa tenangnya ekspresi mereka saat itu. Ia lalu menarik selimutnya sendiri dan membenamkan diri di dalamnya, mencoba untuk kembali tidur. Namun pikirannya sedikit melayang. Ia memikirkan tentang acara besok dan berbagai hal yang ingin dia sampaikan ketika waktunya tiba.

Dalam kesunyian malam, ia menghafal kata-kata yang akan diucapkannya besok. Itu membuatnya sedikit gugup hingga rasa kantuk hilang. Pikirannya membayangkan apa saja yang akan terjadi besok di acara itu. Dia sudah tidak sabar, tetapi sedikit panik karena tidak biasa tampil di depan banyak orang.

Pikiran negatif menggerayanginya, dia khawatir orang-orang akan menertawakan caranya berbicara atau membicarakan penampilannya.

Tiba-tiba saja, Kaori terbangun. Dia melihat ke arah Kei yang masih membuka mata sembari menatap langit-langit kamar. Dengan suara yanga gak serak, dia memanggilnya, "Kei..."

Anak lelaki itu menoleh.

"Kau tidak bisa tidur?" tanya Kaori.

Kei mengangguk. "Ada beberapa hal yang ku takutkan mengenai acara besok."

"Apa yang kau takutkan?" Kaori bertanya dengan nada pelan. Dia tidak ingin membangunkan Misaki yang masih tertidur di sisinya.

Kei terdiam, terlihat enggan untuk menjawab. Tanpa menunggu jawaban Kei, Kaori berkata, "Kau tidak perlu mengkhawatirkan apa pun, Kei. Katakan apa saja yang ingin kau katakan. Lakukan apa pun yang ingin kau lakukan. Aku, Misaki dan orang tuamu akan selalu mendukungmu... Apa pun yang terjadi."

Senyum Kei mengembang setelah mendengar perkataan Kaori yang menenangkannya. Kegugupannya sedikit berkurang.

"Tidak usah membayangkan hal yang membuatmu takut dan khawatir. Bagaimana jika kau bayangkan saja wahana menyenangkan di taman bermain tadi?" Kaori memberikan saran agar Kei melupakan kekhawatirannya.

Seketika, pikiran Kei mengingat hal menyenangkan yang sudah dia alami bersama Kaori di beberapa wahana permainan yang mereka naiki tadi. Kei ingin sekali menghabiskan waktu lebih banyak bersama Kaori di berbagai tempat wisata lainnya. Dia membayangkan hal apa saja yang akan mereka lakukan nanti. Namun, rasa kantuk mulai menyerang, Kei dan Kaori kembali tidur.

Ketika pagi datang, Haru dan Seika sudah lebih dulu terbangun daripada anak-anak. Mereka berdua hanya sedang bersantai di dekat jendela sembari menatap ke arah pemandangan kota yang nampak indah dari atas.

Tidak lama setelah mereka bangun, tiba-tiba terdengar suara pintu kamar yang diketuk. Segeralah Haru membukanya untuk melihat siapa orang dibalik pintu tersebut. Ternyata Kisamu dan seorang perempuanlah yang mengetuk pintu, ia membawa sarapan khusus untuk Haru dan keluarganya.

Sarapan tersebut merupakan persembahan dari penyelenggara game online yang Kei ikuti. Tentu saja dengan senang hati, Haru menerima sarapan yang dibawakan Kisamu dan perempuan di sebelahnya.

Setelah menaruh empat nampan berisikan sarapan di atas meja, Kisamu dan perempuan itu meminta izin untuk pergi. Haru mempersilakan dan mengantar mereka hingga ke pintu, sedangkan Seika membangunkan ketiga anak-anaknya untuk segera sarapan.

Kaori dan Misaki segera bangun untuk memakan sarapan yang ada di atas meja, namun Kei menolak dan meminta waktu beberapa menit untuk melanjutkan tidurnya. Semalam dia tidak bisa tidur akibat menghafalkan apa saja yang akan ia katakan untuk acara hari ini. Tidurnya sedikit lebih larut, tentu ketika dibangunkan di pagi hari, ia masih mengantuk.

Seika memberikan waktu hingga 10 menit untuk Kei dapat menikmati tidur paginya. Ia pun ikut bergabung bersama Haru, Kaori dan Misaki yang akan memakan sarapan bersama.

Sepuluh menit berlalu, Kei terbangun dan segera memakan sarapan, sementara keluarganya yang lain sudah mulai berganti pakaian dan merapikan diri dengan pakaian yang bagus. Hari ini adalah hari penyambutan sekaligus penghargaan untuk para pemenang game online yang Kei ikuti beberapa waktu yang lalu. Kei mempercepat memakan sarapannya, lalu setelah itu segera membersihkan wajah dan berganti pakaian.

Kei memakai setelan jas berwarna hitam dengan kemeja putih yang Haru belikan dua hari lalu. Ukurannya sangat pas di tubuh, membuat ketampanan Kei bertambah. Kaori yang melihat hal itu ikut tersenyum bangga.

Semuanya sudah siap untuk pergi ke pertemuan yang diadakan di aula Landmark Tower. Kisamu datang untuk menjemput mereka dan membawa mereka semua ke tempat pertemuan yang berada di lantai lima. Setelah tiba di sana, Kisamu mempersilakan Kei dan keluarganya duduk di sebuah kursi yang melingkari meja bundar.

Cukup banyak orang Jepang yang hadir untuk mengisi acara pagi ini. Di beberapa meja, terlihat juga anak-anak muda seumuran Kei. Sama sepertinya, mereka memakai setelan yang begitu rapi. Tentu mereka juga ditemani orang tua masing-masing.

***

Bersambung...

[ CERITA INI HANYA FIKSI BELAKA. JIKA ADA KESAMAAN TOKOH, TEMPAT, KEJADIAN ATAU CERITA, ITU ADALAH KEBETULAN SEMATA DAN TIDAK ADA UNSUR KESENGAJAAN ]

Please, jangan lupa collect & comment. Karena collect & comment anda semua berarti untuk saya.