Makanan lezat

Selesai berpuas diri, Xin Sheng segera meredakan senyumnya, dan kemudian mulai berteriak dengan sangat keras.

"Zie Zi!!!! Dimana kamu!!!"

Teriakan Xin Sheng mulai menyebar ke seluruh istana, bahkan Qi Yun yang baru saja duduk di taman dengan wajah penuh pikiran, segera terkejut mendengar teriakan keras Xin Sheng.

"A-apakah Xin Sheng marah dengan jawabanku, dan kemudian... melampiaskannya kepada Zie Zi??"

Wajah Qi Yun menjadi hijau segera memikirkan kemungkinan ini, namun tubuhnya tetap tidak berniat bangun untuk menghalangi, walau pikirannya sedang memerintahkan dia untuk pergi menghalangi Xin Sheng melampiaskan amarahnya ke Zie Zi.

"huhu... Mohon maaf Zie Zi, ini semua karena aku..."

Dengan wajah sedih, Qi Yun menundukkan kepalnya terus memikirkan apa yang harus ia katakan kepada Xin Sheng saat dia bertanya jawabannya.

Kembali, Xin Sheng yang selesai berteriak, segera berjalan ke dinding terdekat, dan kemudian bersandar menunggu ke datang Zie Zi disana.

Tak butuh waktu lama, Xin Sheng segera melihat sosok Zie Zi yang sedang dengan paniknya berlari ke arahnya dari ujung lorong di depannya.

"Tu-tuan maaf, tadi saya sedang mengurus para zombie yang menumpuk...."

Mendengar Zie Zi mengatakan kata Zombie yang menumpuk, Xin Sheng segera menghentikan niatnya untuk mengoceh kepada Zie Zi.

"apakah para zombie sudah berkumpul semua??"

"belum semuanya tuan, tapi setidaknya sekarang sudah ada jutaan zombie sedang berbaris dengan rapi diluar"

Mendengar ini Xin Sheng segera memasang wajah penuh kebahagiaan, dan langsung berniat menyuruh Zie Zi membawanya ke sana.

Namun, saat dirinya baru saja akan berbicara, sebuah suara tiba-tiba saja keluar dari perutnya.

Gu~~~ Gu~~~

Melihat ke bawah, Xin Sheng segera mengerutkan keningnya, dan kemudian memandang Zie Zi.

"Kenapa aku bisa kelaparan? Apakah kamu tidak memanggilku bangun untuk sarapan pagi tadi?!?"

Mendengar perkataan Xin Sheng yang penuh tuduhan ini, Zie Zi segera memasang wajah bodoh, sebelum dengan gemetar di seluruh tubuhnya mengucapkan sesuatu.

"Saya sudah memanggil tuan untuk bangun dan pergi sarapan, tapi bukannya ikut dengan saya... Tuan malah menendang saya ke dinding"

Melihat wajah Zie Zi yang sepertinya tidak berbohong padanya, Xin Sheng segera mengerutkan keningnya sebentar memikirkan kejadian tadi pagi.

Namun walau sudah berpikir sangat keras, Xin Sheng tetap tidak bisa mengingatnya, namun melihat wajah Zie Zi yang penuh rasa tertindas, Xin Sheng tidak bisa mengatakan bahwa Zie Zi sedang berbohong padanya.

Hanya bisa melupakannya, Xin Sheng segera membuka mulutnya menyuruh Zie Zi membawanya ke ruang makan.

"Zie Zi bawa aku ke ruang makan, dan sediakan makanan untuk beberapa orang"

"Baik tuan, mari ikuti saya"

Dengan badan membungkuk sedikit, Zie Zi membawa Xin Sheng maju ke arah menuju ruang makan istana.

Berjalan selama beberapa menit, Xin Sheng dan Zie Zi akhirnya sampai ke sebuah ruang makan yang megah.

"Tuan silahkan duduk sebentar, saya akan memasak untuk anda"

Menjawab dengan mengangguk, Xin Sheng segera berjalan ke kursi utama yang lebih megah di antara kursi lainnya, dan kemudian duduk disana.

Seperti memikirkan sesuatu, Xin Sheng menolehkan kepalanya ke Zie Zi yang baru hendak pergi ke dapur.

"Zie Zi, apakah Qi Yun sudah makan??"

Mendengar Xin Sheng bertanya padanya, Zie Zi segera berbalik dan kemudian menjawab dengan sopan.

"belum tuan, dari tadi pagi nona Qi Yun belum pernah keluar dari kamarnya"

Mendengar ini, Xin Sheng sedikit mengerutkan keningnya, dan segera berkata.

"Zie Zi, pergi panggil Qi Yun untuk datang makan bersama disini"

"baik tuan, tapi masakannya...."

"Sudah, kamu panggil saja Qi Yun, aku yang akan memasak makanan hari ini"

"Tapi tuan apakah tidak apa-apa??"

Takut Xin Sheng sedang menjebaknya, Zie Zi segera bertanya lagi untuk memastikan.

"Sudahku bilang pergi cari dia saja, kenapa kamu banyak tanya sekali?!?"

Mendapatkan teriakan dari Xin Sheng, Zie Zi segera dengan panik berbalik berlari keluar dari ruang makan untuk mencari Qi Yun.

Melihat dirinya sudah sendirian di ruang makan ini, Xin Sheng segera bangun dari duduknya, dan kemudian berjalan ke arah dapur yang ada di dekat ruang makan.

Masuk ke dalam dapur, Xin Sheng segera di hadirkan oleh pemandangan megah penuh berbagai peralatan masak, dan berbagai bahan masakan yang segar.

Tentu semua bahan ini bisa tetap segar walau tidak ada kulkas disini, itu karena sihir pembeku yang dibuat oleh Zie Zi disini.

Melihat banyak bahan masakan yang diletakkan di atas sebuah meja besar, Xin Sheng segera Tahu apa saja yang ingin dia masak, dan segera mulai memasak.

Dari mulai memanaskan wajan, membersihkan bahan makanan, memotong bahan makanan, hingga saat membumbui makanannya, Xin Sheng melakukannya dengan sangat alih dan alami.

Seolah-olah Xin Sheng di kehidupan sebelumnya, bukanlah menjadi manusia terkuat di dunia, melainkan menjadi koki terbaik di dunia.

Sebab cara memotong bahan masakannya sangat alih, tidak ada yang terlalu besar atau terlalu kecil.

Bahkan saat pengupas kentang, seluruh kulitnya saja yang terpotong tanpa melukai daging kentangnya.

Saat meracik bumbu masakannya, Xin Sheng tanpa harus mengecap rasanya, dengan hanya bermodal penciuman bisa tahu apakah sudah pas atau tidak.

Dengan keterampilan seperti itu, Xin Sheng terus memasak berbagai menu makanan, dari sayur hingga daging semuanya memiliki rasa yang berbeda-beda, dan sangat cocok untuk lidah.

Kenapa dia bisa memasak begitu ahli? Itu karena di kehidupan sebelumnya Xin Sheng tidak memiliki teman, kekasih, bahkan pembantu rumah tangga ia tidak memilikinya.

Jadi saat dia sedang lapar, dia harus memasak untuk dirinya sendiri, dan makan untuk dirinya sendiri.

Bahkan sempat di kehidupan sebelumnya, ia mengikuti kontes memasak sedunia yang diadakan oleh asosiasi Chef sedunia, dan memenangkan tempat pertama.

Namun walau dirinya memenangkan tempat pertama dengan masakan yang enak, banyak orang mengatakan ia menang dengan menyuap juri, atau mengancam juri.

Kembali, Xin Sheng sekarang dengan cepatnya memasak berbagai menu masakan dalam sekali jalan, karena dapur ini sangat luas dan peralatannya sangat lengkap, pekerjaan Xin Sheng menjadi lebih mudah juga.

Terus memasak hingga 20 menit lamanya, Xin Sheng akhirnya menyelesaikan menu masakan terakhir yang lebih membutuhkan waktu lama.

Selesai, Xin Sheng segera menuangkan setiap masakan yang masih panas dari wajan ke masing-masing sebuah paring besar.

Selesai menuangkan semuanya, Xin Sheng segera dengan Ahlinya meletakkan semua 18 menu makanan itu sekaligus di kedua tangannya.

Selesai meletakkan semua Piring menu makanan di kedua tangannya, Xin Sheng yang seluruh lengannya dari atas bahu hingga ujung jari tangan yang sudah penuh, segera dengan cepat berjalan ke ruang makan.

Pada saat yang sama, saat dirinya baru saja hendak meletakkan setiap piring ditangannya ke meja makan, Qi Yun dan Zie Zi juga baru masuk ke ruang makan.

Melihat Qi Yun dan Zie Zi sudah datang, Xin Sheng segera dengan cepatnya meletakkan masing-masing piring di meja makan, sebelum menoleh ke Qi Yun dan berkata.

"aku tahu kamu sedang memikirkan hal itu dengan keras, tapi kamu tetap harus menjaga pola makanmu agar tidak jatuh sakit"

Mendengar perkataan Xin Sheng yang lembut, seluruh wajah Qi Yun segerah mulai memerah, dan kemudian menundukkan kepalanya berusaha menghindari tatapan Xin Sheng.

Melihat Qi Yun menunduk dengan wajah yang merah, Xin Sheng segera maju mendekatinya, dan kemudian meletakkan tangannya ke dahi Qi Yun.

"Hmm.... untunglah kamu masih belum terkena demam, sini cepat makan dulu, dan kemudian setelah itu kamu bisa pergi istirahat"

Menurunkan tangannya dari dahi Qi Yun, Xin Sheng segera menarik tangan Qi Yun, dan membawanya ke sebuah kursi yang terletak di sebelah kursi utama.

Selesai membuat Qi Yun duduk disana, Xin Sheng segera menoleh ke Zie Zi yang masih berdiri dengan patuh disana.

"apakah kamu sudah makan??"

Mendengar pertanyaan Xin Sheng, Zie Zi segera menjawab dengan lemah.

"belum tuan..."

"kalau begitu sini duduk, dan Ikut makan bersama juga"

Mengatakan itu, Xin Sheng segera berbalik, dan duduk di kursi utama yang letaknya hanya di sebelah Qi Yun.

Menolehkan kepalanya ke samping, Xin Sheng segera melihat Qi Yun yang wajahnya semakin memerah.

'hmm, apakah dia terlalu senang mendapat senjata baru hingga menjadi demam karena lupa istirahat semalaman??'

Merasa apa yang ia pikirkan adalah sebuah kebenaran, Xin Sheng segera berdiri mengambil sebuah piring kosong dari meja makan, dan kemudian mengambil beberapa sayur dan daging yang penuh vitamin dari atas meja.

Setelah meletakkan cukup banyak jenis makanan di piring itu, Xin Sheng segera meletakkan piring penuh makanan itu di depan Qi Yun, sebelum dengan lembut mengelus kepalnya dan berkata.

"makanlah ini dan kemudian istirahatlah, jangan terlalu memaksa dirimu dengan terus memikirkan hal itu"

Mendengar perkataan Xin Sheng, Qi Yun yang kepalanya sedang dielus segera mengangkat kepalanya, dan menatap Xin Sheng dengan mata penuh tekad.

"Aku akan berusaha untuk mencin-"

Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Xin Sheng sudah memotong terlebih dahulu.

"Baguslah kalau begitu, aku akan sangat senang, namun sekarang mari makan makanan ini dulu"

Mengira Xin Sheng sudah mengerti apa yang ingin ia katakan, Qi Yun segera merasa hatinya menjadi lebih tenang dan dengan patuh mulai makan makanan Yang dipilih oleh Xin Sheng untuknya.

'walau aku belum mencintainya, namun aku pasti akan berusaha, karena dia saja bisa berusaha memasak makanan untukku dan bahkan sangat perhatian padaku... Kenapa aku tidak bisa berusaha mencintainya?'

Dengan hati seperti itu, Qi Yun mulai makan dengan Lahapnya.

Melihat Qi Yun sudah mulai makan dengan lahap di sampingnya, Xin Sheng yang dari tadi fokus mengambil makanan dari meja makan, segera mulai memakan makanan yang ia ambil tadi.

Untuk apa yang Qi Yun katakan dengan gugup tadi, Xin Sheng sama sekali tidak mendengarnya.

Sedangkan itu, Zie Zi yang tidak terlalu peduli dengan perilaku mesra Xin Sheng dan Qi Yun, ia dengan rakusnya memakan makanan buatan Xin Sheng yang menurutnya ini sangat enak.

Melihat Zie Zi makan dengan begitu rakus, Xin Sheng tidak memarahinya, melainkan merasa sangat bangga karena makanan yang ia buat dimakan dengan sangat rakus oleh orang lain.

Disisi lain, Qi Yun yang melihat Xin Sheng tidak memarahi Zie Zi yang berperilaku sepeti ini, segera mengira Xin Sheng sedang dalam suasana hati yang senang setelah mendapat jawaban positif darinya.

'Sepertinya ini adalah jawaban yang paling bagus'

••••

Terima kasih karena telah membaca chapter ini, Saya selaku Author novel ini Xjazzly, sangatlah bahagia dan mengucapkan terima kasih sebanyak banyaknya.

Jika teman-teman sekalian ingin mendukung karya saya ini, kalian bisa membantu dengan memberikan donasi/hadiah lewat System atau Instagram @Xjazzly, jika belum bisa berdonasi, kalian bisa memberikan karya ini dukungan batu kekuatan yang didapatkan secara gratis di webnovel, dan mengirim karya ini ke teman-teman anda lainnya.

Terimas.