Bab 1

Seorang gadis dengan seragam putih abu-abu diikat dibangku di sebuah rumah besar di salah satu kamar. Mulutnya dibekap dengan kain, kondisi masih pingsan karena efek dari obat bius yang diterimanya. Dari kejauhan terdengar bunyi langkah kaki seseorang mendekati kamar tersebut. Tidak hanya satu tapi berjumlah sepuluh orang. Pintu dibuka. "Siram dia" perintah seseorang yang menjadi boss dari orang-orang tersebut. Dia adalah Arjuna.

Salah satu dari mereka mengambil air dan menyiramkan air tersebut ke tubuh gadis remaja yang masih terduduk pingsan yang baru saja menyelesaikan ujian semester satu. Gadis itu bernama Mia. Gadis yang masih berstatus pelajar kelas tiga semester satu di salah satu SMA Swasta.

BYURRRRRRR satu ember air disiramkan ke tubuhnya membuat dia terkesiap dan terbangun dari pingsannya.

"MMPHHH MMPPHHH" Mia mencoba berteriak meskipun mulutnya masih dibekap kain. Arjuna masih memandangnya tanpa bicara. Tampak dengan jelas lekuk tubuh Mia yang basah terlihat dalam balutan seragam sekolah membuat Arjuna menelan salivanya dan tidak ingin orang-orang di dalam sana menikmati pemandangan indah tubuh Mia.

"Kalian semua tinggalkan kami berdua" perintah Arjuna lagi. Para pengawal yang bersama Arjuna tadi meninggalkan gudang tersebut satu persatu dan berjaga-jaga di luar. Tinggalah Arjuna dan Mia di dalam sana.

"Apa kau mau menggodaku dengan tubuh mu?" Tanya Arjuna mendekatkan wajah nya. dan mengendus aroma tubuh Mia. Dia membisikkan sesuatu ke telinga Luna "kau menggairahkan. PELACUR"

Mia yang mendengar itupun berontak, tidak terima dikatakan pelacur oleh seseorang yang telah menculiknya.

MMPPHHHH Mia menggeleng-gelengkan kepalanya. Air matanya sudah menetes ke pipi. Arjuna yang melihatnya tertawa senang.

"HAHAHAHAHA bagaimana seorang pelacur sepertimu bisa menangis hanya karena aku mengendusmu"

Arjuna menarik rambut Mia hingga membuat kepalanya mendongak ke atas. Rasa sakit yang dirasakan Mia membuatnya menangis lagi.

" Atau kau mau yang lebih dari endusan?" Tanya Arjuna. Mia menggeleng-gelengkan kepalanya berharap orang yang berada di hadapannya tidak melakukan sesuatu.

Arjuna melepaskan cengkeraman tangannya dari rambut Mia.

" Apa kau tahu kenapa berada di sini?"

Mia menggeleng-gelengkan kepalanya lagi karena tidak tahu harus menjawab apa.

Arjuna sangat marah, bagaimana bisa dia tidak tahu kesalahan besar yang telah dia lakukan hingga membuat nyawa seseorang meninggal. Arjuna mencekik leher Luna membuat Luna sedikit sesak tidak bisa berbuat apa."Bagaima rasanya lehermu dicekik seperti ini Ha?" Apa sakit?" " Begitupun dengan adikku yang sakit karena meregang nyawa dikarenakan bocah ingusan sepertimu. Dasar brengsek"

Arjuna menarik tangannya ketika dirasa Mia sudah kehabisan nafas. Mia yang tidak tahu kesalahannyapun hanya bisa pasrah akan nasibnya. Ajuna duduk kembali didepan Mia.

Dibukanya kain yang menempel dimulut Mia lalu dilumatnya bibir ranum Mia yang berwarna kemerah-merahan secara kasar. Mia yang mendapat ciuman tiba-tiba dari orang yang menculiknya hanya bisa berontak tidak terima. Ciuman pertama yang dia jaga dan akan diberikan kepada orang yang akan menjadi suaminya harus dia relakan. Arjuna memegang tengkuk leher Mia untuk memperdalam ciumannya membuat Mia tidak bisa melakukan apa-apa. Hinga Mia merasa akan kehabisan nafas tetap Arjuna tidak ingin melepasnya sebelum dia puas bermain-main dengan bibir Mia. Arjuna menjelajahi setiap sudut bibir Mia, menghisap bahkan menggigit hingga membuat Mia meringis kesakitan. Hingga bermenit-menit barulah Arjuna melepaskan ciumannya. Dia tersenyum miring seoalh-olah sedang menghina Mia.

"Brengsek bajingannn kamu. Kamu bilang tadi aku brengsek. Kamu yang brengsek" teriak Mia.

Arjuna:" Hahahaha berani kamu bilang aku brengsek?" Arjuna mendekatkan wajahnya kembali dan lagi dia mencium Mia.

Arjuna:" Apa kamu mau lelaki brengsek ini memanggil para pengawal yang berjaga di depan untuk mencumbumu."

Mia menggeleng-gelengkan kepalanya menolak agar itu tidak terjadi

Mia:" Aku mohon Tuan, jangan lakukan itu"

Arjuna:" Tentu karena kamu hanya milikku, kecuali kau berulah maka kau akan menyesal"

Arjuna:" Sekarang katakan, bagaimana caramu merebut tunangan adikku hingga dia bunuh diri. Katakan"

Mia :" Aku tidak tahu maksudmu Tuan, aku tidak merebut siapa-siapa"

Arjuna:"SACHI dia adikku yang sudah kau rebut tunangannya hingga dia meninggal"

Mia:" Tidak tuan aku tidak merebutnya"

Arjuna melepas satu demi satu kancing baju seragam Mia.

Mia:" Jangan tuan, jangan lakukan itu kumohon"

Arjina :" Aku hanya ingin tahu milik pelacur sepertimu hingga tunangan adikku lebih memilihmu

Mia:" Sudah kubilang bukan aku yang merebutnya. Apa buktinya"

Arjuna:" Bukti? Hahahaha sangat banyak bukti yang sudah ku pegang keasliannya."

Mia:" Apa dengan caramu seperti ini akan membuat Sachi tenang di alam sana?"

Arjuna:" Jangan pernah mengguruiku pelacur dan jangan pernah menyebut nama adikku dengan mulut kotormu "

Mia:" Aku bukan pelacur seperti yang kau kira, Kau menghukumku disini