Sepupu?(2)

Bab 2

pov riku

sudah 3 tahun lebih telah berlalu semenjak aku di lahirkan.

Perasaan dihisap di sekujur tubuh benar-benar pengalaman yang tidak menyenangkan.

Yah itu lebih baik daripada hanya terjebak dalam ruang aneh itu...

Omong-omong namaku dalam kehidupan ini adalah asayama riku,saya setengah Eropa dan Asia dengan rambut putih dan pupil mata berwarna ungu gelap, sedikit aneh kurasa?

aku bahkan belum pernah mewarnai rambutku di kehidupan sebelumnya.

Tapi itu normal didunia ini karena beberapa orang yang saya lihat memiliki rambut dan mata yang berwarna-warni saat pergi keluar bareng ibu dalam kehidupan ini...

Yah, aku merasa seperti berada dalam lokasi beberapa event cosplay yang pernah kukunjungi.

Dalam 3 tahun ini aku telah mencoba mempelajari beberapa sihir meski hanya mengeluarkan beberapa sihir tingkat dasar lalu aku akan merasa lelah karena kehabisan mana.

Jangan mengejek dan merendahkanku karena hanya bisa mengeluarkan beberapa sihir tingkat dasar lalu lemas layaknya aku menderita ejakulasi dini. (tidak ramah bintang 1)

Sihir tingkat dasar kusebutkan sebelumnya berdasarkan kategori pada tingkat multiverse!

Tingkat sihir pada multiverse dibagi beberapa bagian:

Dasar < rendah < menengah < tinggi < sage < legendaris < mitos.

Klise? Emang, aku hanya menggantinya karena sulit untuk diucapkan, sebenarnya ada lagi pembagian pada tahap itu tapi aku tidak terlalu memperdulikannya .

Tapi entah mengapa tubuhku agak sedikit aneh? Maksudku, tubuhku menjadi seperti sebuah kumpulan data hidup yang bisa berjalan! Yang sangat kontras dengan pemandangan lainnya.

Aku bahkan bertanya-tanya apakah saya sebenarnya diculik oleh alien untuk menjadi kelinci percobaan dan kehidupan baru saya hanyalah simulasi...(T—T)

Ada kemungkinan lain mengapa aku menjadi semacam hal aneh ini yaitu bonus dewa(?) katakan.

Tapi bagaimanapun juga saya tidak sabar untuk melihat plot anime yang pernah kutonton dalam kehidupan saya sebelumnya secara langsung dengan efek memukau sambil memakan popcorn menikmati perjuangan dan penderitaan yang mereka alami hehehe...

Dan apakah kalian pikir masih butuh waktu terlalu lama untuk mencapai sihir dasar? Ayolah aku bahkan belum pernah melihat sihir di kehidupan nyata, aku bahkan membuang harga diriku untuk membaca judul clitbait [monyet pun bisa menggunakan sihir] bruh...

Benar-benar menyakiti harga diriku, dan mana ku terlalu tidak memadai untuk menggunakan sihir rendah (T-T)

Bagaimanapun, mengetahui dan memahami adalah dua hal yang berbeda, sama halnya dengan memahami dan mengalami.

Mengetahui tentang ini sebenarnya membuatku sedikit lega karena itulah yang saya inginkan sebelum saya mengatakannya kepada dewa(?), karena saya pikir dewa(?) tetaplah dewa(?)! Eh yang kupikirkan saat itu juga dikomunikasikan juga bukan?

Nah,seterahlah bagaimana pun hal itu tidaklah penting.

Intinya saya merasa lega karena langsung mengetahui segala tanpa mencari tahu akan sangat sangat membosan pastinya, ada banyak referensi dari chara anime mengalaminya yang pernah kutonton contohnya sanjo aiga dari type-moon.

=========

pov ketiga

Terlihat seperti anak berusia 3 tahun yang sedang menonton acara tentang dokumentasi hewan di alam liar di televisi dengan posisi terduduk lemas dilantai.

'Menjadi anak kecil lagi sangat sangat membosankan! aku bahkan tidak bisa berlatih sihir karena aku selalu diawasi oleh ibu' anak laki-laki itu menolehkan kepalanya menatap kearah seorang wanita yang segera memperhatikan tatapannya.

Kemudian dengan tersenyum wanita itu berjalan mendekati anak laki-laki dan memeluknya dengan manja.

"Aw.. Bayiku yang lucu apa kamu lapar? Mau minum cucu ibu?" kata seorang wanita itu dengan sosok cantik terlihat berusia sekitar 18 tahun dengan wajah asia berambut hitam dan mata hitam yang jarang dalam dunia ini.

Jika kalimat untuk menjelaskan bagaimana penampilannya secara singkat yaitu kulit sehalus batu 'giok' rambut yang panjang bagaikan sebuah benang sutra dan bentuk tubuh seperti dipahat secara hati-hati oleh pemahat terkenal.

(A/N : aku terinfeksi novel china, aku bahkan mempertimbangkan chapter ini full mendeskripsikan penampilan seseorang dengan gaya novel china yang pernah kubaca :v)

"tidak perlu, aku tidak membutuhkan payudaramu lagipula aku sudah tidak memerlukannya lagi! Dan lepaskan aku!" merasa dipermalukan anak itu memberontak dalam pelukan wanita yang menyebutkan dirinya sebagai ibu dari anak dipelukannya.

'walaupun aku kembali menjadi anak kecil lagi tapi rasanya aneh disusui dan dimanjakan apalagi ibuku seumuran denganku di kehidupanku sebelumnya ugh... sungguh pengalaman agak aneh'

"hiks... Bayiku tidak mencintaiku lagi!" wanita itu langsung pura-pura sedih saat mendengar penolakan dari anaknya.

Anak itu hanya bisa pasrah sambil dipeluk dan dipermainkan oleh ibunya.

Setelah beberapa saat waktu anak dan ibu itu tiba-tiba terganggu oleh suara bel pintu yang berbunyi berulang kali.

*ding dong ding dong*

"iya.. Sebentar... " ucap ibu riku sambil menggendong anaknya menuju pintu kemudian membukanya.

Setelah pintu terbuka terdapat seorang wanita berpenampilan khas asia berparas cantik terlihat didepan pintu bersama gadis kecil yang mungkin seumuran dengan riku.

"hai kazumi! sudah lama kita tidak bertemu kan (^-^)" wanita di depan pintu menyapa sambil tersenyum memanggil ibu riku yang bernama kazumi dengan suara riangnya.

"shalsa?! Kenapa kamu tidak mengabari ketika kamu akan datang kesini?" mengenali wanita didepannya kazumi terkejut karena kedatangan mendadaknya.

"hehe... Aku ingin mengejutkanmu! Apakah kamu kaget? " shalsa menjawab dengan nada sambil bercanda, kazumi hanya tertawa pelan ketika mendengarnya.

Setelah perasaan terkejutnya hilang dia baru menyadari ada gadis kecil yang datang bersama shalsa.

"apakah ini shuvi? Dia terlihat sangat imut daripada foto yang pernah kamu kirim!" melihat gadis itu kazumi ingin memeluknya namun tidak jadi melakukannya karena takut akan menakuti gadis manis itu jika melakukannya.

Shuvi yang dipuji tidak malu seperti anak kecil pada umumnya yang akan langsung menempel pada orang tuanya, hanya saja dari awal dia selalu menatap kearah riku.

"tentu saja shu-chan ku imut! Dia sepertiku sangat imut (:3)"

Setelah berbincang bincang shalsa dengan riang mengatakan alasan mengapa dia datang.

"sebenarnya selain ingin mengejutkanmu aku ingin mengabari! kalau kami akan pindah rumah didekat sini! "

Kazumi yang mendengarnya benar-benar terkejut dari kabar tak terduga tersebut.

"kalian pindah didekat sini!?"

Selama percakapan kedua sosok ibu itu gadis kecil itu masih selalu menatap riku yang telah diturunkan di samping kazumi.

Riku juga menatap shuvi, keduanya saling menatap dengan diam tanpa mengedipkan mata seolah olah mereka sedang bertanding.

Dia memiliki mata yang besar dengan pipi yang tembem kemerahan yang membuat orang melihatnya akan merasa gemas.

Dia juga memiliki rambut hitam panjang dengan mata emas yang menonjol yang akan membuat siapapun yang melihatnya akan tertarik karena keindahannya.

'Mengapa loli ini terlihat familier?' ketika saling menatap masi terjadi riku merasakan perasaan nostalgia ketika melihat gadis kecil itu yang masih menatapnya dengan wajah tanpa ekspresi, meskipun begitu hal itu tidak mengurangi tingkat kelucuannya.

"ibu, ibu siapa mereka?" riku bertanya sambil menarik-narik pakaian ibunya untuk menarik perhatiannya, Kazumi yang mendengar pertanyaan bayi kecilnya menjawab sambil mencubit pipinya karena gemas.

"mereka adalah bibimu shalsa dan sepupumu shuvi"

"Berhenti mencubit pipiku!" riku memberontak menolak ketika diperlakukan dengan cara memalukan lagi oleh ibunya.

"hahaha, anakmu kazumi sangat lucu" setelah mengatakan itu shasa membungkukkan tubuhnya untuk menurunkan tinggi badannya dan menatap pada riku "hai riku-chan Tolong jaga shu-chan di masa depan ya🤭"

Ketika riku hendak mengatakan "tidak! Saya suka mengatakan tidak kepada orang yang merasa benar sendiri!" namun ketika dia melihat Shuvi yang masih menatapnya dengan polos. *jiii

"uh... Baiklah"

Kazumi dan Shasa hanya tersenyum ketika mendengar jawaban riku...