Andi : Warisan apa yang kau maksud?
Sang Jaya: Warisan turun-temurun dari pendahulumu ribuan tahun yang lalu, kamu harus menunggu warisan tersebut jatuh ditanganmu, tenang sudah tidak lama lagi warisan tersebut akan sampai kepadamu.
Andi : Apa maksudmu? Gua gak ngerti apa
yang lu bilang, warisan apa itu?
Sang Jaya : Kau tunggu saja, sudah tidak lama lagi dunia akan bergantung padamu
Andi pun bangun dan dia merasa sangat kelelahan sekali bahkan dia merasa kalau seperti lari ratusan kilometer tanpa henti. Andi pun lebih memilih diam daripada menceritakan apa yang dia lihat saat dalam mimpi. Malam harinya, disisi lain Adrian memutuskan makan malam bersama Ayu pada sebuah restoran. Saat sedang makan malam, tiba tiba sekelompok preman datang dan menjarah restoran tersebut, Adrian pun menodongkan pistolnya kepada para penjarah
Adrian : Angkat Tangan! Jangan Bergerak!
Tanpa Adrian sadari, salah satu preman membawa pistol dan akan menembak Adrian, Adrian pun ditembaki oleh sang preman beruntung Adrian berhasil mengelak dan berhasil menembak sang premab di perutnya. Preman lainnya pun kabur dengan membawa barang jarahannya, Adrian mengejar tetapi para preman itu berhasil lolos. Adrian kembali ke restoran dan akan membawa preman yang ia tembak ke rumah sakit tetapi...
DORR!
Preman tersebut menembak kepalanya sendiri hingga otaknya berceceran, Adrian pun menanyai Ayu apa yang terjadi.
Ayu : Sebelum sang preman mebembak kepalanya sendiri dia mengatakan Tenebris Lumen akan berjaya, new world order akan segera tercapai
Adrian pun tampak kebingungan tentang new world order dan Tenebris Lumen.
Keesokan harinya Andi membantu Adrian mencari tahu tentang preman tersebut, Andi juga membawa temannya yang bernama Rama dan Juned untuk membantu Adrian. Andi memberi tahu bahwa ada sebuah markas preman didekat tempat restoran tersebut tapi markas tersebut dipimpin oleh pemimpin preman bernama Udin. Andi, Rama, Juned, dan Adrian bergegas menuju kesana sambil membawa pistol untuk berjaga-jaga. Saat mereka sampai mereka melihat Udin sedang bersama komplotannya, Adrian menanyai Udin tentang penjarahan restoran, new world order, Tenebris Lumen, dan juga preman yang bunuh diri.
Udin : Sumpah, gua gak tahu tu orang gobl*k berani berbuat tanpa seizin gua
Andi : Jadi lu kenal tu preman?
Udin : Bocah itu bernama Hermawan, dia orang Tangerang, dia memang memiliki kebiasaan aneh yaitu setiap malam jumat dia selalu terlihat pada sebuah bangunan tua di wilayah Jakarta Timur sambil membawa lilin dan berpakaian hitam, gua tau dari anak buah gue yang hilang setelah dia memberi tahu gua lewat sms.
Setelah mendapatkan info tersebut, Adrian memanggil beberapa polisi untuk memeriksa bangunan tua tersebut. Disisi lain Andi merasa aneh dan seperti merasa demam. Adrian pun mengantar Andi, Rama, dan Juned ke rusunnya. Malam harinya saat tengah malam, Tama terbangun karena ingin kencing, saat di kamar mandi, dia melihat pocong berlumuran darah di cermin tetapi tiba tiba menghilang, setelah itu Tama melihat kalau Andi sudah hilang dari kamar. Ternyata Andi mengalami tidur berjalan, dalam mimpinya Andi berada pada sebuah jalan ditengah hutan, Andi kebingungan dimana dia berada, Andi melihat kearah hutan dan betapa kagetnya dia melihat ratusan makam dengan ratusan pocong membawa parang sedang mengawasinya, tiba tiba para pocong tersebut mengejarnya hingga dia melihat sebuah rumah, Andi tanpa pikir panjang langsung masuk kerumah itu tetapi dia tiba tiba bangun dan terjatuh di depan pintu karena dia mendorong pintu kamarnya dengan keras. Andi melihat kalau Tama, Rama, Juned dan beberapa orang sedang mengejarnya. Setelah memberi tahu bahwa dia sudah sadar, dia bertanya apa yang terjadi, Tama menjawab kalau Andi berlari lari gak jelas di lorong rusun sambil berteriak memanggil nama Iblis.
Beraambung