Sudah tidak bisa di pungkiri lagi. Sudah tidak mungkin berbohong lagi. Walau dengan alasan tidak tau atau tidak mengerti.
Bahwa Mia, saat ini sudah benar benar mencintai Garra. Terbukti saat jauh dari Garra, Mia merasa rindu, ingin cepat bertemu.
Jika sudah bertemu, lalu menempel tanpa ingin lepas lagi.
Seperti malam ini, setelah salah paham Mia pada Garra, setelah sudah hilang rasa malu setengah matinya tadi , Mia menggelendot di tubuh Garra. Terus menggelendot sampai Garra merasa gerah. Bukan gerah karena Mia tak mau lepas. Tapi gerah karena belum sempat mandi.
"Mia. Tunggu sebentar ya. Bang Garra mandi dulu." ucap Garra , dengan posisi kepala Mia masih berada di dadanya.
"Tidak mau!!" rengek Mia. Malah melingkarkan tangannya di pinggang Garra.
Garra menghela nafas, entah rengekan Mia begitu membuat Garra senang.
Semakin menggemaskan bagi Garra. Membelai lembut rambut Mia.
"Bau apa ini ya..?" tiba tiba Garra mengendus mengendus, lalu menutup hidungnya.