di gedung Raiden Shogun, Jiro terbangun dan pergi keruang penyimpanan berbagai lukisan yang misterius, lalu Jiro merasa sedih melihat beberapa cat warna yang ada namun, hanya warna putih tulang yang hilang secara misterius. Lalu, Jiro yang membereskan cat warna bahkan kanvas yang dari luar sebelum menemui seorang laki-laki misterius, Jiro melihat lagi tentang bayangan senyumannya yang ria dan sombong kepadanya. Kemudian, melepaskan kanvas bahkan, melihat sketsa bunga sakuranya yang baru sebagian sudah disketsa tebal namun, disamping kanannya. Raiden Shogun melihat Jiro yang serius melihat pemandangan dibalik lukisannya, hingga melihat cat warna yang hilang satu membuat Jiro gugup melihat sikap Raiden yang ingin tatapannya marah kepadanya.
"aah, maafkan aku Mamah..... eeh, maksudku, Kakak..... aku...",ujar Jiro yang gugup dengan balasan dari Raiden Shogun, namun dia tidak akan marah kepadanya sambil berkata,"tidak apa-apa, aku merasakannya juga Jiro dengan laki-laki misterius itu. Kau mengejarnya bersama Ayaka dan Thoma?",ujar Raiden Shogun dengan rauk muka sedikit serius
"iya, aku sama mereka mencoba untuk mengejarnya untuk mendapat cat putih tulang itu",ujar Jiro dengan nada sedikit sedih dengan tatapan Raiden Shogun dan membalasnya,"Aku mengerti Jiro, dia selalu menghilang. dan dia kembali sebagai arwah atau hantu di sekitar Inazuma",ujar Raiden Shogun kepada Jiro
"Lalu, apakah dia punya elemen seperti kita Kak Raiden?",Jiro menanyakan seorang laki-laki yang misterius namun, dia menemukan sebuah kotak misterius di atas kanvas lukisan naga Naiguki hingga membukanya yang isinya penyimpanan kertas yang digulung dan berkata,"kotak apa ini? membuatku kebingungan melihat kotak seperti ini",tambahnya
"aku belum pernah melihat kotak seperti ini, kau harus membukanya",ujar Raiden Shogun yang melihat kotak misterius yang berisikan penyimpanan kertas gulungan kecil sambil dibuka oleh Jiro dan melihat isinya
"apa maksudnya peta ini Kak?",ujar Jiro yang kebingungan melihat peta kecil yang misterius
"mungkin ada apartemen di sekitar kota Inazuma",jawab Raiden Shogun yang telah mengetahui peta
"jangan-jangan..... di samping apartemenku Kak, pasti.... mengarah kesana",ujar Jiro yang telah mengetahui apartemen sampingnya yang terkunci
"sebaiknya kau pergi bersamaku untuk memecahkan misteri ini",Raiden Shogun terburu-buru untuk pergi bersama Jiro dengan memegang tangan kanannya bahkan melewati Yae Miko yang sedang jalan tenang dan melewatinya dengan cepat
Tak lama kemudian, mereka berdua sampai di depan pintu misterius namun, mereka tidak bisa membuka pintu apartement bahkan, pemiliknya tidak punya kunci cadangan untuk membuka pintu misterius. Jiro curiga dengan pintu apartemen yang berada disebelah kanan pintu apartemen milik Jiro dan Risa, hingga Risa melihat Jiro mencoba mencari kunci didalam kotak kecil.
"Kakak, sedang ngapain?",ujar Risa yang kebingungan melihat sang Kakak sedang membuka pintu dengan cara apapun
"duh, Risa Kakak tidak menemukan kunci pintu ini, didalam kotak misterius hanya lertas kosong saja. Apakah Risa bisa bantu Kakak untuk memecahkan ini?",ujar Jiro memperlihatkan sebuah peta kecil kepada Risa sambil mengambilnya ditangannya
"sepertinya..... aku pernah melihat ini sebelumnya, bukannya Kakak tidak ke Desa Higi. Karena, peta ini menunjukkan ke desa higi, Kakak nggak lihat tulisannya di samping kanan atas?",ujar Risa yang telah melihat nama peta Desa Higi hingga Jiro terkejut melihatnya
"oh iya, kau benar, aku belum pernah kesana bersama siapa pun",ujar Jiro yang menggaruk kepala dengan kebingungan
"ya sudah, kita kesana bersama Risa, bagaimana?",ujar Raiden Shogun yang akan siap mengajak ke Desa Giri
"aaah, tapi aku ada pertemuan dengan Kak Ayaka",ujar Risa yang nggak bisa ikut dengan mereka
"baiklah, kalau tidak mau tidak apa-apa Risa",Jiro tau dengan kesibukan sesuatu terhadap Ayaka
"baiklah kita berdua saja yang akan pergi kesana Jiro? walaupun adikmu tidak mau pergi kesana",ucap Raiden Shogun kepada Jiro
"iya, tidak apa-apa Mamah. eh maksudku Kakak",ujar Jiro dengan panggilan yang tidak sengaja kepada Raiden Shogun
"Hah, panggil mamah juga tidak apa-apa, yuk kita pergi ke desa Giri",uxap Raiden untuk mengajak Jiro pergi
"tunggu!",Yae Miko melihat Jiro dan Raiden Shogun untuk pergi meninggalkan apartemen,"kalian mau kemana?",tambahnya
"kita akan pergi ke desa Higi",jawab Raiden Shogun kepada Yae Miko
"hah, ke desa Higi? Itu sangat jauh Raiden",ujar Yae Miko mendengar jawaban dari Raiden
"tidak apa-apa, aku punya alat untuk sampai kesana Kakak",Jiro mengeluarkan teleportasi untuk pergi ke desa Higi
"oh iya, kau benar Jiro. Pakailah untuk jelajah",Yae Miko tampak semangat untuk pergi ke desa Higi dengan teleportasi yang digunakan oleh Jiro
Jiro akan menggunakan alat teleportasi untuk pergi ke desa Higi, dengan bala bantuan teleportasi dan mereka butuh jalan kaki karena, tempat pusat teleportasinya tidak ada ditempat tersebut. Bahkan, mereka berada di benteng Fujitou membuat Jiro kebingungan dengan alat teleportasinya dan berkata,"kemungkinan di daerah desa Higi tidak ada alat teleportasi melainkan patung",ujar Jiro dengan mencoba untuk berjalan dan sampai di depan desa Higi.
"baiklah, sekarang kita kemana, Jiro didalam petunjuknya?",Raiden Shogun melihat kedalam peta kecil
"sepertinya kita pergi ke arah barat laut",jawab Jiro sambil pergi ke arah barat laut hingga menemukan sebuah rumah kayu tua tepat didepan mata yang membuatnya curiga sambil berlari ke depan hingga masuk kedalam ruangan dan tidak ada seorang pun ditempat tersebut hanya bangkai lemari yang rusak.
"tidak ada orang ditempat sini",ujar Raiden Shogun yang kebingungan dan heran
"Jiro, apa benar kita harus memeriksa kedalam ruangan ini?",ucap Yae Miko kepada Jiro dengan nada sedikit gugup bercampur serius
"iya",ujar Jiro dengan satu kata
"menurutku.... aku setuju mungkin tempat ini, tujuannya untuk mencari petunjuk tentang kamar apartement itu",ujar Raiden Shogun yang sudah merasakan dibalik rumah gubuk tua yang tak berpenghuni
Mereka akan memeriksa didalam ruangan, Jiro akan memeriksa seluruh barang-barang yang ada didalam ruangan kamar hingga menemukan sebuah gambar foto yang kurang jelas sambil membalikkan fotonya dan tidak menemukan kecurigaan. Namun, arwah gentayangan mencoba memegang pundak kiri Jiro hingga memegangnya dan merasakan sesuatu dibalik arwah seorang laki-laki yang sama dengan kemarin.
Jiro membayangin masa lalunya, melihat seorang laki-laki berada didalam rumah gubuk tua melihat pemandangan hitam yang mengerikan, menurut dirinya berupa cuaca hujan yang besar namun, dia melihat se sosok bayangan hitam tepat didepan mata berupa mata merah serta mengeluarkan cahaya biru di sekeliling tubuhnya. Seluruh warga dan desa ketakutan akan diserangnya makhluk ganas yang terbang dan misterius hingga tewas akibat bencana malapetaka makhluk buas yang misteirus. Kemudian, muncul serangan yang tak terduga untuk membunuh warganya dengan mengeluarkan semburan angin puyuh tornado hingga mengeluarkan semburan api didalam mulutnya hingga seluruh penduduk panik dan ketakutan akan serangan angin putting beliung dari awan hitam serta munculnya mata merah yang ganas. Serta seluruh tentara mencoba menghentikan makhluk misterius didalam kabut hitam namun, semuanya tewas karenanya.
Jiro pun mulai menyadarinya tentang kegelapan atau kronologi kehancurkan tempat desa Higi lalu, tiba-tiba saja saat Jiro melewati salah satu kaca cermin besar dan muncul sesosok laki-laki misterius hingga melewatinya. Jiro terkejut melihatnya sambil kembali kekaca dan tidak melihat seorang laki-laki misterius yang menghantuinya hingga pergi untuk menemui Yae Miko dan Raiden Shogun di suatu tempat.
"Jiro, kau menemukan sesuatu didalam kamar?",Yae Miko dengan rauk muka kebingungan hingga melihat Jiro yang sikapnya tatapan kosong ke arahnya sambil berkata,"tidak, aku tidak melihat apa-apa. Hanya..... menemukan cerita aneh di desa ini, Kak Yae Miko",jawab dengan tenang
"cerita apa?",ujar Yae Miko dengan rauk kebingungan mendengar ucapan Jiro
"cerita... dimana orang-orang takut pada serangan, makhluk hitam berenergi biru,"ujar Jiro yang telah melihat kronologi masa lalu di desa Higi
"makhluk... hitam berenergi biru?",Raiden mendengar ucapan Jiro dari samping sambil berkata lagi,"sepertinya dulunya, ada perang archon ditempat ini, Jiro selama lima ratus tahun yang lalu"
"melawan naga merah tapi, aku tidak tau wujudnya seperti apa Mamah",ujar Jiro kepada Raiden Shogun
"begitu ya? kau tau dari mana soal makhluk itu Jiro?",Raiden Shogun kebingungan mendengar Jiro dapat melihat kondisi desa Higi di serang oleh makhluk tersebut
"dari bayangan..... dan..... aku merasakannya",jawab Jiro dengan jujur
"kau punya indera ke enam sama seperti Risa?",ujar Yae Miko kepada Jiro
"entahlah, tapi aku tidak mendapat petunjuk apapun ditempat ini Kak. Kakak tidak mendapat petunjuk ditempat ini?",Jiro menanyakan petunjuk di sekitar rumah kosong
"tidak, Kakak tidak mendapat petunjuk apapun ataupun mencurigakan di dalam ruangan ini. Sebaiknya, kita keluar saja dari sini",ujar Yae Miko sambil pergi keluar duluan
Begitu mereka keluar dari ruangan namun, salah satu kaki kanan Raiden Shogun terjepit di salah satu kayu tua yang muda rapuk, Jiro mencoba menolongnya namun saat ditolong, Jiro ikut terjepit di tempat yang sama, di kaki kanan Jiro. Yae Miko terkejut melihat mereka yang berusaha untuk menarik kaki mereka hingga berhasil, Jiro melihat kotak di dalam lantai kayu tua yang rusak bahkan, mencoba untuk membawanya ke atas bersama Raiden Shogun.
"kotak apa ini?",ujar Raiden Shogun yang kebingungan melihat dan menemukan sebuah kotak misterius
"entahlah, aku yang akan membuka kotak ini",ujar Jiro sambil membuka kotaknya sambil melihat isinya berupa penyimpanan barang-barang seperti kuas, cat warna yang sudah membeku dan tidak bisa digunakan lagi, serta menemukan sebuah kertas yang digulung hingga melihat isinya berupa peta misterius ke desa Konda
"jadi kita akan pergi ke desa Konda",ujar Yae Miko yang telah melihat peta kecil ditangan Raiden Shogun
"iya, kita kesana karena, kemungkinan besar ada petunjuk lain yang berbentuk peta kecil. Jiro, kau harus kumpulkan peta kecil itu, aku mulai curiga dengan petunjuk ini dan..... sampuk pautnya dengan seorang laki-laki yang misterius itu",ucap Raiden Shogun hingga pergi bersama Jiro yang sudah mengeluarkan alat teleportasi ke desa Konda, lalu mereka sampai di sana melihat orang-orang sedang berjemur pakaian di siang hari dengan terik matahari yang berkepanjangan.
Jiro, melihat orang-orang sekitarnya sedang menikmati jemuran baju dengan cerah bahkan, melihat Raiden Shogun sedang serius ke arah peta kecilnya sambil pergi ke arah barat dan berhenti hingga melihat kedepan terdapat sebuah gubuk rumah yang kusam dan hancur. Lalu, mereka akan pergi ke rumah tersebut yang sudah hancur kemudian, Jiro melihat tetumbuhan hijau didalamnya serta menemukan benda-benda yang hancur seperti lemari ataupun tempat tidur. Yae Miko melihat Jiro membuka lemari yang menghadap ke atas dan membukanya yang isinya berupa kotak yang sama dengan kotak di gubuk desa Higi.
"kau menemukan lagi Jiro?",Yae Miko melihat isi dibalik kotak misterius terdapat penyimpanan kertas kecil berupa dena gedung Raiden Shogun hingga Jiro berkata,"ini menarik, kita harus pergi ke gedung Raiden Shogun",ujar Jiro dengan senang menemukan petunjuk tentang gedung Raiden Shogun sebagai petunjuk ketiga
"Jiro, kau menemukan petunjuk lagi?",ucap Raiden Shogun melihat Jiro dan Yae Miko yang telah menemukan dena berukuran kecil ke gedung Raiden Shogun
"iya, tidak ada benda-benda yang aneh disekitar sini. Hanya kotak ini yang dijawab sebagai petunjuk",ujar Jiro yang telah menemukan dena gedung Raiden Shogun
Raiden Shogun melihat kertas kecilnya ditangan Jiro sambil mengambilnya dan berkata,"ayo kita ke gedungku dan kumpulkan kertas kecil ini, Jiro",ujar Raiden Shogun yang tidak sabar untuk menemukan petunjuk misterius lewat kertas kecil
"baiklah, aku juga ingin kesana",Jiro yang telah menyalakan teleportasi ke gedung Raiden Shogun
Jiro akan pergi ke gedung Raiden Shogun, sebagai pencarian petunjuk ke empat bahkan, mencurigakan hingga sampai didalam gedung sambil mencari petunjuk berupa kotak yang sama dengan kotak yang ditemukan oleh mereka. Yae Miko akan mencari kotak misterius di lantai bawah, lalu Jiro berada dilantai dua merupakan penyimpanan lukisan berharga sementara Raiden Shogun berada di lantai paling atas namun, tidak menemukan apa-apa membuatnya kebingungan sambil melihat kedalam peta dan turun untuk menemui mereka berdua yang sedang mencari kotak misterius.
"Jiro! Yae Miko! Apakah kalian telah menemukan kotak misterius?",ujar Raiden sambil melihat mereka yang kecapean
"tidak Mah, aku..... tidak menemukan kotak yang sama sebelumnya",jawab Jiro sambil membuang nafas pelan-pelan
"iya, aku juga Raiden",jawab Yae Miko kepada Raiden Shogun
"kemungkinan, ada diluar gedung semuanya. tidak didalam gedungku",ujar Raiden sambil pergi keluar untuk mencarinya
"baiklah, mudah-mudahan ada di sana",Jiro yang ingin tau bahkan, mulai pergi bersama Yae Miko di belakang Raiden Shogun
Mereka keluar dari gedung, sambil mengikuti petunjuk dibalik peta yang misterius membuat Jiro tidak sabar untuk memecahkannya karena, misteri didalam apartemen yang misterius membuatnya mencurigakan. Yae Miko melihat Jiro sedang dekat dengan Raiden Shogun untuk melihat isi dibalik peta misterius bahkan, saat mereka berada ditepi sungai tiba-tiba muncul naga Naiguki hingga mengeluarkan teriakkan yang mengerikan hingga bersiap untuk bertempur melawan mereka bertiga. Jiro yang siap mengeluarkan pedangnya dan melakukan serangan besar-besaran terhadap musuh yang sedang mengeluarkan serangan api didalam mulut ke arah Jiro. Raiden Shogun terkejut melihatnya hingga berusaha membantu Jiro yang berusaha lari dan menghindar dari serangan api, dengan mengeluarkan tombaknya sambil menggibasnya dengan kekuatan electro membuat naga Naiguki merasa sakit karena serangan tersebut. Lalu, Yae Miko tidak akan diam saja, sambil bersiap untuk maju kedepan hingga menghajarnya dengan serangan electro. Pertempuran dahsyat terjadi di halaman belakang gedung Raiden Shogun bahkan, Jiro melihat mereka berdua dengan mengeluarkan jurusnya tidak mempan dan terlempar jauh membuatnya marah dan siap untuk bertarung melawan naga tersebut.
"baiklah naga biar aku yang akan melawanmu sendirian",ujar Jiro sambil mengeluarkan serangan pedang samurai dan berlari kedepan
Sang naga berhasil menghindar dan mengeluarkan api biru ke arahnya hingga Jiro terkejut dan berhasil menghindar dari serangan api biru yang mengerikan, kemudian dia melihat kebelakang sang api telah memakan pohon tinggi menjadi layu yang sangat cepat. Jiro mulai serius sambil memegang pedangnya untuk bersiap bertarung melawan mengeluarkan jurus elemen Electro. Lalu, keluarlah lambang Inazuma berwarna ungu di bawahnya, Jiro tetap memegang pedang samurai dengan kedua tangannya hingga kedua mata bercahaya ungu yang merupakan kekuatan elemen Electro sambil memperhaluskan pedang sampai ujungnya ditelapak tangan kanannya. Lalu, pedang samurai menghadap ke atas hingga mengeluarkan petir ungu yang menyambar ke pedang samurai sambil mengeluarkan elemen electro.
Raiden Shogun terbangun dan terkejut melihat Jiro yang sudah bersiap-siap untuk bertarung melawan sang naga, hingga melihat petir yang menyambar di sekitar samping Jiro yang berbentuk lingkaran. Hingga bersiap untuk bertarung dengan cara menggibasnya membuat sang naga meraung keras hingga terdengar oleh orang-orang di kota Inazuma bahkan dilaur pulau tersebut. Jiro, melihat kedepan hingga bertarung langsung melawan naga Naiguki yang mencoba mengeluarkan serangan api biru bahkan, Jiro mampu menangkis serangan bola api biru hingga kesamping. Raiden Shogun terkejut melihat kekuatan yang dimiliki Jiro mampu menangkus bola api biru tersebut, hingga Jiro bersiap untuk membunuhnya dengan pedang samurai lewat kepalanya namun, ketika berhasil dipukul ternyata, dia mengenai wajah samping kiri hingga sang naga berteriak kesakitan akibat serangan pedang samurai Jiro. Lalu, sang naga akan membalasnya lagi dengan cara menggibasnya lewat ekor, Jiro melihat serangan tersebut dan menghindar dengan cara melompat ke atas hingga melihat pergerakkan ekor sang naga Naiguki yang bergerak sangat cepat hingga badan naga mulai kesamping dan mengenai Jiro dan terlempar ke samping membuat Raiden Shogun kaget melihatnya dan marah ke arah sang naga.
Raiden Shogun bersiap maju hingga menggibasnya dengan tombak bahkan, bersiap untuk mengeluarkan pukulan yang sama dengan Jiro, Raiden Shogun bersiap mengeluarkan serangan petir hingga menggibasnya ke arah Naiguki namun, naga tersebut berhasil menghindar. Bahkan, sang naga siap mengeluarkan serangan api biru ke arah Raiden Shogun yang akan mengeluarkan jurusnya dengan kekuatan electro petir di tombaknya. Lalu, saat Raiden mengeluarkan jurusnya ke arah naga, sang naga pun mengeluarkannya dari dalam mulutnya hingga kedua serangan sangat kompak bahkan, keluarlah asap tebal karena, serangan mereka seimbang. Jiro dan Yae Miko tidak bisa melihat pergerakkan naga Naiguki termasuk Raiden Shogun di depan mata, Jiro akan mengeluarkan teknik sapu bersih dengan angin putting beliung hingga semua asap mulai menghilang.
Jiro tidak melihat naga Naiguki, hanya Raiden Shogun yang diam berdiri ditepi pantai, serta dia telah melihat pergerakkan naga tersebut sangat cepat untuk melarikan diri dari serangan petir miliknya.
"dia melarikan diri, semuanya",ujar Raiden Shogun yang sudah bersusah payah untuk mengejarnya
"kemana dia Raiden?",Yae Miko menanyakan keberadaan naga Naiguki kepada Raiden
"dia sudah pergi, Yae Miko. Entah kemana dia pergi, tapi tetap berbahaya",jawab Raiden dengan serius
"hey lihat, kita menemukan sebuah kotak di sana!",ujar Jiro yang telah menemukan kotak disebelah kanan
Jiro menemukan sebuah kotak terakhir yang ada disebelah kanan hingga memegangnya dan melihat isinya berupa kertas dengan berukuran kecil namun, tidak ada menemukan petunjuk berupa peta melainkan kertas kosong. Lalu, Jiro akan mengumpulkan beberapa kertas yang ditemukannya dan menjadi satu, bahkan melihat gambar dibalik kertas yang sudah disatukan Raiden Shogun dan Yae Miko melihat kertas berukuran besar serta melihat isinya berupa serangaki sketsa pohon yang misterius.
"apa? hanya sketsa Panji?",ujar Yae Miko melihat sketsa pohon yang misterius
"iya, aku tidak tau. kenapa ada serangkai pohon misterius ini tapi, tidak ada petunjuk lainnya tentang pohon seperti ini",jawab Jiro yang kebingungan melihat sketsa pohon yang hanya garis hitamnya saja yang dapat dilihat oleh mereka bertiga
Jiro merasa kebingungan untuk mendapatkan kunci misterius di apartemen tak bertuan, namun Yae Miko menemukan sebuah petunjuk berupa gambar kunci hingga berkata,"hey Jiro! sini!",ujar Yae Miko memanggil Jiro untuk memperlihatkan sebuah gambar kunci yang misterius di balik gambar sketsanya
"ada apa?",ujar Jiro yang lemas karena gagal
"lihat! ada sebuah kunci di dalam kanvas ini",ujar Yae Miko menyemangatkan Jiro karena, telah menemukan sebuah gambar kunci di sebelah kiri bawah
"waaah, Kakak benar. aku punya ide",ujar Jiro sambil pergi membawakan cat minyak untuk membuka petunjuk terakhir berupa kunci berwarna hitam
Jiro akan membawakan cat minyak di dalam ruang lukisan milik Raiden Shogun, bahkan membawanya untuk membuka petunjuk yang berupa gambar sketsa kunci, lalu Jiro akan meneluarkan cairan cat minyak dengan menggunakan kuas yang tebal dengan ukuran kecil. Kemudian, Jiro akan menggoreskannya dengan kuas tersebut yang sudah diberi cat minyak dan tak lama kemudian, semakin cat minyak penuh di kanvasnya maka, kunci disketsanya akan tampil dengan nyata membuat Yae Miko terkejut melihatnya dimana kunci bisa muncul dengan cat minyak yang digunakan Jiro.
"kuncinya..... muncul",ucap Yae Miko dengan wajah heran dengan melihat muncul kunci dari sketsa yang berubah menjadi benda yang nyata
"bagus, berarti kunci ini sebagai petunjuk untuk membuka pintu apartemen tadi",ujar Jiro hingga memegang kunci hitam sambil mengajak Yae Miko untuk pergi,"ayo Kak, kita pergi ke apartemen tadi"
Yae Miko pergi meninggalkan Raiden Shogun didalam gedung, bersama Jiro yang mengeluarkan alat teleportasi untuk pergi ke apartemen yang tak bertuan, Jiro berada didepan mata pintu apartemen hingga mengeluarkan kunci hitam pekat yang akan dimasukkin kedalam lubang kunci dan cocok untuk membukanya. Saat membukanya, Jiro dan Yae Miko melihat isi ruangan yang dipenuhi debu bahkan, kain-kain hitam yang menutupi tirai sebuah benda yang sudah tidak layak digunakan.
"oh, ternyata isinya seperti ini rupanya Jiro?",ujar Yae Miko melihat semua barang-barang yang ditutup oleh kain
"iya Kak, aku hanya baru tau tentang tempat kamar seperti ini Kakak",ujar Jiro sambil berjalan kedepan dan melewati semua benda-benda yang ada di sekelilingnya
"semua benda di samping..... mungkin sudah rusak, Kakak tau melihat semua benda yang ada disekelilingnya Jiro",Yae Miko yang telah melihat semua benda yang ada di sekelilingnya
"emangnya benda seperti apa Kak?",ujar Jiro menanyakan benda yang ada disekelilingnya
"mungkin.... lemari besar, bahkan kemungkinan tempat tidur yang terbuat dari kayu, itu saja benda yang sudah rusak dan tidak terawat dengan baik",jawab Yae Miko yang telah melihat semua barang yang ada di sekelilingnya
"oh, Kakak. sepertinya kita menemukan sesuatu didepan sana",ujar Jiro sambil berlari untuk melihat meja belajar kecil tepat didepannya
"tunggu Jiro, jangan meninggalkan aku di sini",ujar Yae Miko sambil berlari dan melihat Jiro sedang memegang sesuatu di kedua tangannya
"aaah, sebuah sketsa pohon?",ujar Jiro melihat kanvas dengan bersketsa pohon misterius
"ya ampun, sketsa ini sama dengan sketsa yang tadi Jiro",ujar Yae Miko terkejut melihat sketsa pohon tersebut
Jiro mencoba untuk memeriksa, bagian laci kecil namun, tidak menemukan apapun selain menemukan uang mora di salah satu laci sebelah kanan, bahkan sebuah kuas yang masih utuh yang misterius. kuas berwarna cokelat muda yang tampak kelihatan seperti kayu dengan bulu-bulunya di ujungnya masih halus dan cocok untuk melukis.
"ini sebuah kuas yang masih utuh rupanya, aaah.....",ujar Jiro sambil memegang kepala yang merasakan pusing hingga membayangi seorang laki-laki yang menyimpan kuas di dalam laci kecil sebagai kenangan yang terakhir sebelum tempat tersebut diserang oleh para Archon. Hingga Jiro menyadarinya tentang kronologi tersebut sambil menghadap Yae Miko yang hanya diam dan menghadap Jiro sedang membayangi sesuatu
"kau tidur Jiro?",ucap Yae Miko kepada Jiro
"tidak, aku hanya menemukan sebuah kuas yang masih utuh",jawab Jiro sambil memperlihatkan kuas warna cokelat muda ke Yae Miko
"kuas ini, masih utuh Jiro. apakah kau akan memakainya",ujar Yae Miko kepada Jiro yang memegang kuas misterius milik seorang laki-laki
"iya, aku akan memakai kuas ini untuk melukismu Kakak",jawab Jiro dengan senyumannya
"begitu ya? yuk kita keluar dari sini, Kakak bosan di kamar apartemen ini, Jiro",ujar Yae Miko dengan nada sedikit marah dan sedikit gugup
Jiro dan Yae Miko keluar dari ruangan hingga, menutup kamar apartemen misterius dan terkunci dengan kuncinya hingga berada ditangan Yae Miko, lalu mereka akan pergi meninggalkan apartemen tak bertuan. Sorenya, Jiro melihat Raiden Shogun sedang menunggu kedatangan dirinya bersama Yae Miko hingga berkata,"kau habis dari mana?",ujar Raiden Shogun bernada marah sedikit bercampur kebingungan
"maaf mamah, aku habis dari apartemen dan..... tempat itu dipenuhi barang-barang yang sudah hancur serta",ujar Jiro sambil memperlihatkan sebuah sketsa yang sama dengan sketsa yang tadi, sketsa pohon
"iya, ternyata sketsa ini sangat penting rupanya, sebaiknya kau harus menggambarnya di kanvas ini Jiro", ujar Raiden Shogun kepada Jiro yang sedang bengong,"ayo ikutlah denganku Jiro",tambahnya sambil pergi kedalam gedung hingga mengajak Jiro untuk pergi
Mereka pun masuk kedalam gedung, bahkan mengeteh setelah memecahkan misteri dibalik kamar apartemen sebelah, lalu Jiro menyantap teh panas bersama Yae Miko dan Raiden Shogun untuk menghilangkan rasa setres karena, berperang melawan naga Naiguki hingga Jiro meminum lagi agar enak didalam hati membuat Yae Miko tertawa sedikit melihat Jiro menahan panasnya air teh.
Harusnya ditiup jangan langsung di minum nanti panas di lidah, hahaha",ujar Yae Miko didalam hati
***