22. SERANGAN BALAS DENDAM

Di dunia kegelapan, enam sampai delapan orang telah berkumpul untuk bernegosiasi, bahkan Yuda pun memberi tau tentang kegagalan tersebut karena, diserang oleh Archon yang telah mengetahuinya. membuat seluruhnya terkejut dan berkata,"apa? Dia sudah ada.... satu Archon",ujar seorang laki-laki yang misterius yang tak terlihat dengan memandang serius bahkan, matanya memerah dengan bola mata kecilnya hitam dengan tatapan serius kearah Yuda.

"iya.... aku berusaha untuk menyingkirnya tapi..... dia masih bertahan untuk melawanku",ujar Yuda yang kewelahan akibat gempuran hebat dengan cara brutal

"jadi..... anak itu mempunyai elemen seperti mereka atau archon?",ucap seorang laki-laki dengan nada sedang hingga menghadap Yuda yang marah karena, gagal dalam penyerangan terhadap Jiro maupun lainnya yang berada di suatu tempat.

"iya",jawab dengan singkat kepada dia,"dia seorang pembawa pedang dengan berkekuatan electro bahkan, dia mampu..... menyerangku, apakah kau bisa membantuku?",ujar Yuda yang tampak kesal dengan kegagalan melawan Jiro maupun Raiden Ei kemarin

"baiklah, aku tau siapa yang akan membantumu, dalam menghadapi seorang remaja itu",ujar seorang laki-laki yang misterius kemudian, menghadap ke arah samping timur dan berkata,"hei! Keluarlah Jui Kuhuan! Saatnya..... kau bisa membantu kami karena..... teman kami kesulitan bertarung melawan seseorang",ujarnya bahkan muncul seorang laki-laki dengan membawakan serigala hingga Yuda terkejut dan berkata,"dia adalah perampok?",ujarnya

"dia bukan perampok biasa, Yuda tetapi tenang saja Yuda kau bisa membantumu untuk menghadapi anak remaja itu",ujar seorang laki-laki misterius tersebut

"aku..... ingin membalas kekalahan dia, dia bukanlah archon ataupun hal lainnya",ujar Jui Kuhuan dengan rauk muka kesal karena kekalahan yang dilakukan oleh seseorang dimasa lalu

"yah, dia ingin membalas tetapi, aku mampu membangkitkannya lagi dengan kesadarannya yang dia perbuat selama dia masih hidup. Pasti, dia akan membantumu Yuda",ujar seorang laki-laki misterius tersebut dengan memakai jubbah hitam yang tebal dengan tatapan tajam kepada Yuda

"baiklah... kali ini jangan gagal untuk bertarung melawan seseorang, Jui, aku terima untuk itu",ujar Yuda kepada laki-laki misterius

Jui Kuhuan menikuti perintah Yuda untuk segera pergi membalas kekalahan Yuda dalam memerangi Jiro maupun Raiden Ei saat bertemu dengannya sementara itu, seorang bayangan laki-laki misterius menengok Ren Jianying yang sedang merawat sang Adiknya yang sedang mencari sumber daya alam setelah menyembuhkan dari serangan pemanah Cryo. Lalu, dia berkata kepadanya,"bagaimana, apakah dia menemukan sumber daya alamnya untuk membalas dendam kekalahan kita sejak ribuan tahun yang lalu?",ujar seorang laki-laki misterius tersebut

"yaaah, tentu tuan..... aku sudah mencobanya mencari sumber kekayaan alam ditempat ini. bahkan, di negeri ini yang kita dapatkan, dari penghasil kaya akan elemen-elemen api, tetumbuhan, tanah, dan air dibandingkan ditempat lain tetapi, aku juga tidak luput dengan salah satu elemen yang digunakan oleh mereka, tentu es",ujar sang adiknya Ren Jianying, Ying Shaonu.

seorang laki-laki misteri tersebut tampak senang mendengarnya termasuk Ren Jianying yang sudah merasakkannya dimana dia telah menguasai sumber daya alam untuk dijadikan penambahan pasukan untuk menginvasi Teyvat. lalu, laki-laki tersebut berfikir kembali tentang seorang laki-laki tersebut Jui Kuhuan yang semangat untuk membunuh Jiro maupun archon tersebut hingga dirinya berkata didalam hati,"Hmmm, dari mana..... dia bisa muncul yang bernama Jui Kuhuan? Apakah..... dia korban dari serangan Archon juga? Ataukah serangan lainnya dari daerah sana?"

Ren Jianying melihat dia sedang berfikir dan berkata,"ada apa kau diam saja?",ucap melihat laki-laki misterius sedang berfikir dan melihat Ren Jianying yang rauk muka datar dan kebingungan sambil menjawab,"oh, Ren, apakah kau selama ini menemukan mayat itu kan, Jui Kuhuan?",ujarnya

"iya, dia korban dari Liyue",jawab Ren Jianying kepada laki-laki misterius tersebut

"kenapa dia tewas? tewasnya seperti apa, Ren?",ujar laki-laki misterius yang menatap tajam dan santai hingga Ren Jianying terkejut dan menjawab,"dia tewas karena, serangan sambitan pedang besar Cryo maupun dua tusukkan"

"dua tusukkan anak panah es?",ujar laki-laki tersebut yang mendengar jawaban Ren Jianying

"kemungkinan..... bocil Qillin itu yang menyebabkan dia mati. Dia pasti mampu mengalahkan petir yang ada disana",jawab Ren Jianying kepada laki-laki misterius

Ren Jianying melihat laki-laki misterius sedang memandang ke depan hingga melihat pemandangan langit yang malam dengan merasakkan angin berhembus dari arah timur ke arah barat hingga berkata didalam hati,"dia pasti lebih kuat dan mampu untuk mengalahkan anak remaja yang sudah dilawan Yuda",ucapnya didalam hati lagi hingga berpaling kebelakang dan melihat orang lain yang sedang santai dan melihat pemandangan indah ditempat tersebut.

Di pagi hari, kota Sumedang telah menyiapkan jualan makanan dan benda-benda baru maupun lama untuk masyarakat yang mau membelinya, kemudian warga melihatnya dan membeli barang-barang tersebut. lalu, Jiro yang sedang menggoeskan sepedanya untuk berolahraga membeli minuman segar setelah mengelilingi kota taman bersama kawan-kawannya pada hari sabtu yang merupakan hari libur bertanggal merah. Lalu, mengelilingi kota lagi sekitar dua keliling hingga pergi ke tempat berbukit sendirian setelah membeli minuman segar bahkan, begitu sampai dipuncak gunung dan berhenti di tempat tersebut, dia memegang botol plastic minuman yang sudah dibeli dari warung besar dengan harga murah.

"Haaaah, segarnya sepedahan di pagi hari daripada sore hari sampai ketempat ini",ujar Jiro yang senang bersepedahan di pagi hari hingga melihat dari kejauhan dimana, Jiro mampu melihat pemandangan kota maupun rumah sendiri di sebelah timur yang merupakan pedesaan bahkan, semua sawah mulai menguning di tempat tersebut serta hutan belantara pun sangat jelas baginya. Lalu, air didalam botolnya sudah habis hingga membuangnya ketempat sampah dan masuk hingga pergi melanjutkannya untuk menggoes sepedanya, bahkan dirinya sudah puas dengan olahraga tersebut.

"Haaah, lebih segar dibandingkan dengan hari-hari kemarin rupanya, dengan cuaca sedang seperti ini sangat baik untuk sepedahan bagiku",ujar Jiro dan melanjutkan untuk menggoes sepedanya kesuatu tempat sebelum pulang kerumah. Sesampainya dirumah, sepeda Jiro distandar didalam gudang hingga terburu-buru untuk membuang air kecil didalam toilet membuat Risa terkejut dan melihat Jiro yang baru saja keluar dari toilet sambil berkata,"Kakak, habis dari..... sepedahan?",ujarnya

"iya Risa, kau sedang ngapain?",ucap Jiro sambil melewati Risa yang berada disampingnya bahkan, dirinya pergi ke kamar walaupun Risa tidak menjawab apa-apa kepadanya. Kemudian, menjelang siang tiba, dia berada didalam kamar untuk mengerjakkan tugas atau melukis untuk mencari uang. dengan imajinasi yang dimilikinya, Jiro pun mulai mengembangkannya dengan pelan walaupun dia melukiskan sebuah pemandangan indah di kota dari atas bahkan, menambahkan alunan daun didalamnya. Setelah memberi pola konsep benda didalam lukisannya, tiba-tiba saja, Jiro melihat salah satu garis yang salah hingga menghapus dengan cepat. Lalu, dia mencoba dan menghayati tentang lingkungannya didalam imajinasinya karena belum puas untuk membuat pola konsep sebelum memberi warna di tempat.

"eeeh! Ternyata kau disini rupanya, Kak Jiro",ujar Risa yang masuk kedalam kamar bahkan, melihat muka datar Jiro yang serius bahkan, melakukan melukis didalam kanvasnya secara berhati-hati. Lalu, Jiro berhenti untuk membuat pola konsep sambil meliriknya dan berkata,"ada apa Risa?",ujarnya

Risa tersenyum sambil menjawab,"kalau kau lapar Kakak, ada makanan di meja, ada tempe, tahu, dan sayur sop ayam. Kakak nggak makan hari ini?",ujarnya,"tadi, biasanya sehabis pulang sekolah, Kakak langsung makan",tambahnya

"Haaah, Risa, Risa, Kakak cape pasti lapar",jawab Jiro yang begitu tenang sambil menatap Risa dengan rauk muka khawatir

"aku cuma nanya saja Kak!",ujar Risa sambil pergi meninggalkan Jiro yang sedang melukis sendirian didalam kamar tidur. Jiro pun melihat hasil karyanya dan berkata,"hah, padahal sedikit lagi untuk membuat sketsanya tapi, aku lupa sekali sketsa yang aku ingatkan kembali, haaah. Ya sudah, lebih baik aku mau makan saja sebelum melukis",ujarnya sambil menyimpan peralatan lukisan di atas meja belajar Jiro.

Risa melihat Jiro pergi ke ruang makan sambil berkata,"eeeh, tumben kau.....",ucapan Risa sambil melihat Jiro marah dengan kocak,"ini gara-gara kamu, Kakak hilang fokus tau!",ujarnya namun, Risa membalasnya dengan aksinya,"biasa saja, aku hanya nanya saja"

Jiro pun muda mengalah melihat Risa marah dengan kocaknya, lalu dia melihat masakkan Risa yang tidak tahan untuk dimakan. Lalu, saat Jiro mengambil tempe goreng tiba-tiba, tangan Risa menahan lengan Jiro yang membuatnya kebingungan serta melihat kedua mata Risa bercahaya bintang sambil menghadap dirinya,"hey! hey! hey! lepaskan lenganku, Risa!!!!",ucap Jiro dengan kesal namun, Risa tetap tersenyum sambil menjawab,"kalau Kakak makan sendirian, itu tidak bagus",ujarnya.

"apa? tidak bagus..... gimana? Mendingan sama kamu, yuk ikut makan",ujar Jiro yang memaksa Risa untuk ikut makan bersamanya namun, Risa berkata lagi,"eeeh! Aku sudah makan dari tadi, sekarang..... aku ingin mengajak Kak Yae Miko makan bersamamu, please",ujar Risa yang menyuruh Jiro mengajak makan bersama Yae Miko.

"haaaah, gimana ini?",ujar Jiro didalam hati dengan rauk muka memerah,"aku..... aku malu untuk mengajak dia makan disini",tambahnya hingga berpaling dan meninggalkan piring dan makanan lainnya di atas meja. Lalu, ketika pergi ke Inazuma di depan gapura, Yae Miko datang dan membuat Jiro terkejut dengan wajah memerah melihat kecantikan dia membuat Yae Miko kebingingan dan tersenyum ke arah Jiro hingga Jiro berkata,"Kakak..... aku..... aku ingin....."

"ada apa, Jiro?",ujar Yae Miko melihat tangan Jiro memegang lengan dirinya hingga Jiro berkata lagi,"aku.... mau ngajak.... ngajak Kakak makan bersama",ujarnya hingga Yae Miko kaget dan senang mendengarnya serta melihat wajah Jiro memerah. Lalu, Risa melihat rauk muka sang Kakak Jiro memerah dimana, dia berpegang tangan bersama Yae Miko untuk mengajak makan bersama hingga Risa berkata,"waaaah!!! ini sunggu spesial, ternyata lebih dari drama saja. Bahkan, Kakakku dan Kak Yae Miko... uuuwwaaaaaahhhhh!!!!!. Cinta yang abadi!!!!!!!",ujar Risa yang telah melihat sikap Jiro yang mencoba mengajak Yae Miko makan bersama. Yae Miko melihat Risa yang wajah memerah karena, melihat mereka saling berduaan sambil pergi namun, dia berkata,"mau kemana, Risa?"

"aku pergi ke kamar dulu, Kak Yae Miko",jawab Risa dengan pelan dan pergi meninggalkan mereka berdua dengan perasaan seru melihatnya mereka yang sedang makan bersama. Lalu, Jiro melihat rauk muka Yae Miko yang sedang asyik makan tahu di atas piringnya dengan nasi dari magicom. Lalu, Jiro pun telahmenghabiskan makanannya namun, dia melihat bahwa Yae Miko juga telah menghabiskan makanan juga sambil menatap Jiro yang sedang makan dengan pelan dan sopan sambil berkata,"Jiro bagaimana kita jalan-jalan lagi, Aku belum puas didaerahmu bahkan, aku sudah bosan ditempatku, bagaimana Jiro?",ujarnya hingga membuat Jiro kaget mendengarnya sambil menjawab,"boleh Kak, aku juga ingin bersamamu, untuk jalan-jalan bersamamu",ujar Jiro yang merasa senang sambil menghabiskan makanannya dari piring sambil membawanya kedapur dan mencucinya bersamaan dengan piring yang dibaakan Yae Miko yang membuatnya senang melihatnya.

Setelah itu, pergelangan tangan Jiro ditarik oleh Yae Miko untuk mengajaknya pergi keluar rumah sambil berkata,"ayo Jiro! Kakak sudah menggantikan pakaian darimu",ujarnya sambil melihat Jiro mengeringkan kedua tangannya hingga langsung pergi kedalam kamar untuk menggantikkan pakaian bagus untuk pergi bersamanya.

Begitu mereka pergi bersama-sama, Yae Miko melihat penampilan Jiro yang sudah berubah dan sopan sambil mengajaknya untuk pergi ke kota untuk jalan-jalan melihat pemandanagn kota di pagi hari menuju siang, orang-orang melihat wajah yang digunakan Yae Miko yang tampak sudah mengenalinya dari suatu permainan. Bahkan, Yae Miko pun tersenyum kepada semua orang dimana mereka meliriknya serta mengenali wajah tersebut hingga membuatnya kebingungan sambil berkata kepada Jiro,"Jiro, sepertinya mereka melirik kepadaku. Ada apa ya?",ujarnya

"mereka baru tentangmu Kakak",jawab Jiro kepada Yae Miko,"mereka baru mengenali Kakak bahkan mungkin, dari sebuah permainan begitu",tambahnya

"permainan apa ya Jiro?",ujarnya lagi dengan nada kebingungan kepada Jiro

"entahlah, yuk kita jalan-jalan lagi, mungkin Kakak belum kenal jalan disini rupanya",ujar Jiro melihat salah satu kota yang belum di kenal oleh Yae Miko yang membuatnya baru mengenalinya sambil berkata,"waaah, tempat ini seperti.... alun-alun kota ya Jiro?",ujarnya dengan terpesona melihat alun-alun kota Sumedang.

"iya Kak, yuk jalan-jalan lagi Kak, pasti Kakak baru tau tentang tempat ini",ujar Jiro sambil mengelilingi kota Sumedang bagian barat laut bahkan, melihat perumahan yang ada di sampingnya bahkan, melihat sekolah Jiro tepat di depan mata,"nah itu sekolahku Kak",ujarnya

"ooh, jadi kau sekolah disana?",ujar Yae Miko melihatnya

"iya Kak, aku disana sekolahnya tentang semuanya",ujar Jiro kepada Yae Miko hingga pergi dan melanjutkan untuk jalan-jalan dan melihat sebuah pasar yang begitu rame membuatnya terkejut melihatnya,"waah, tempat ini....."

"iya, pasar didaerahku, dimana sayur-sayuran ada disini, selain ikan saja dan tahu di tempat ini",ujar Jiro yang sudah pernah melihat pasar terkenal di Sumedang

"tempat ini, pasar biasa rupanya. Kakak baru tau tempat seperti ini Jiro",ucap Yae Miko melihat orang-orang sedang membeli barang bahkan, kebutuhan hidup

"yaaah, sangat rame sekali Kakak. tapi, tidak serame kemarin atau sebelumnya Kakak, karena hari ini merupakan hari special untuk pasar ini karena, mereka menjual sayur segar dan bersih ditempat ini dan ada perubahan dari waktu kewaktu",ujar Jiro yang melihat seluruh pasar sangat segarnya sayur mayur dan juga jualan buah-buahan untuk kepentingan keluarga

"Kalau keliling seperti ini..... aku sudah menguasainya, Jiro",ujar Yae Miko

"maksud Kakak, apa yang sudah menguasai?",ujarnya bertanya kepada Yae Miko

"yaaah, begini Jiro, lingkungannya bahkan, Kakak sudah mengenalinya",jawab Yae Miko

"emangnya, Kakak pernah kesini kapan?",ujar Jiro dengan nada Tanya kepada Yae Miko

"itu..... yaaah, mungkin..... Kakak dari mimpi, aahahahaha",jawab Yae Miko malu-malu sambil melihat ruko-ruko yang terbuka hingga pedagang kaki lima yang dilewatinya, Jiro pun melambaikan tangan dan sapa menyapa sesama orang termasuk Yae Miko.

"nah, bagaimana..... Kakak sudah tau tentang pasar ini?",ujar Jiro sambil menatap Yae Miko senang kepadanya

"iya Jiro, sepertinya banyak perubahan di pasar ini sejak dahulu rupanya",ucap Yae Miko kepada Jiro yang sudah puas melihat kondisi pasar Sumedang. Lalu, begitu mereka sampai di kota mereka dikejutkan seluruh kendaraan hancur dan terbakar bahkan, benda-benda lainnya hancur secara mendadak, membuat Jiro kebingungan bersama Yae Miko.

"apa yang terjadi disini?",ujar Jiro yang telah melihat kondisi kota yang hancur dimana-mana serta melihat orang-orang sedang terjebak reruntuhan bangunan membuat Jiro kaget dan mencoba menyelamatkan dia. Lalu, ketika Jiro berusaha menyelamatkan dia, akhirnya mereka tertolong sambil berkata,"hati-hati! manusia api biru datang!",ujarnya sambil berlarilan ketakutan bersama orang lain. Jiro kebingungan mendengar ucapan dia sambil berkata,"api biru? Mungkin api hitam kali",ujarnya didalam hati sambil melihat kedepan yang ternyata, pertarungan pun dimulai, ketika Yae Miko berusaha untuk melepaskan serangan electronya kearah Yuda. Jiro melihatnya dan bersiap untuk menyambit ke arahnya dengan pedang yang dimilikinya. Namun, ketika Jiro mulai bertindak tiba-tiba saja, muncul musuh baru yang dikeluarkan oleh Yuda membuat Jiro terkejut dan heran melihatnya.

"Ha hah!, kau tidak bisa menyerangku, anak muda! Selagi.... aku bisa menghancurkan kota yang indah ini",ujar Yuda yang tersenyum tajam ke arah Jiro dan Yae Miko

"kau memang iblis jahat!",ujar Yae Miko kearah Yuda dan Jui Kuhuan yang membawa bayangan hewan serigala dengan gigi taringnya yang besar dan tajam.

"ooh, kau seorang penjaga kuil di Inazuma bukan? Hmmm, ternyata kau yang mencoba bertarung denganku penjaga kuil Inazuma. Tapi, tidak apa-apa aku bisa melawanmu sekarang",ujar Yuda yang sombong kearah Jiro dan Yae Miko hingga melompat ke atas dan bersiap untuk melepaskan serangan apinya di pedangnya dengan cara menggibasnya kebawah sambil mengeluarkan semburan api ke suatu tempat termasuk kearah mereka berdua yang sedang menghindar.

"gawat, aku harus bagaimana ya? Padahal.... aku belum pernan bertarung melawan dia",ucap Jiro didalam hati sambil melihat salah satu kawannya Yuda, Jui Kuhuan yang misterius dengan membawa hewan serigala sambil mengaung sangat keras yang membuatnya terkejut. Jui Kuhuan, melihat Jiro mendarat dan bersiap bertarung dengannya sendirian di kota hancur, dengan mengeluarkan serangan api ke arahnya. Jiro terkejut melihatnya sambil menghindar darinya bahkan, tiba-tiba serigala mulai menerkam dari arah samping kanan Jiro bahkan, dia terkejut dan terkena serangan tersebut hingga terjatuh.

"aku belum pernah melihat kekuatan seperti ini, dan juga hewan buas yang garang membuatku gagal fokus untuk bertarung",ucap Jiro didalam hati sambil berfikir untuk mencari cara dalam menyerang langsung kearah orangnya, Jui Kuhuan namun, dia mulai berlari ke arahnya membuat Jiro terkejut dan berkata,"gawat aku harus cepat-cepat mencari jalan untuk melumpuhkannya!!!!", ucap Jiro didalam hati lagi sambil menghindar dimana dia

"aaah, kau tampak lemah rupanya",ujar Jui Kuhuan melihat Jiro marah dan kebingungan,"kau dan aku baru mengenalimu, tetapi aku telah mengetahui kelemahanmu",tambahnya sambil berlari dan siap mengeluarkan bola api yang begitu membesar ke arahnya, Jiro kaget melihatnya dimana dia melihat Jui Kuhuan mengeluarkan bola api biru ditelapak tangan kanannya. Kemudian, bersiap untuk menyerangnya, namun serigala pun mulai menyerang Jiro dari arah samping yang membuatnya kebingungan dan berusaha menghindar darinya. Lalu, serangan bola api biru pun berhasil menghantam Jiro hingga terlempar kebelakang dan rasa sakit mulai dirasakan olehnya yang membuatnya tidak berdaya sambil melihat Jui Kuhuan beserta serigalanya, Riu Bei yang mengeluarkan air liurnya di gigi yang tajam.

"aaah, sudahku duga, kau tidak bisa berbuat apa-apa dan kau",ujar Jui Kuhuan sambil mendekati wajahnya ke arah Jiro,"kau akan mati dengan santapan serigalaku, karena dia butuh daging segar sepertimu",tambahnya, hingga Riu Bei siap memakan Jiro yang membuatnya kaget dan gugup. Begitu Serigala siap memakan Jiro, Yae Miko pun melihatnya dan berusaha menyelamatkannya dari serangan tersebut setelah berhasil menghindar dari serangan Yuda. Lalu, Yuda melihat pergerakkan Yae Miko mundur dan menyuruh Jui Kuhuan beserta serigalanya mengejarnya yang sangat cepat.

"ayo Jiro, kita tidak boleh menyerang dia. Mereka terlalu kuat dan sulit untuk menyerangnya",ujar Yae Miko yang memegang tangan lengan Jiro untuk bersembunyi dari serangan tersebut di suatu gedung yang tertutup. Mereka mencari bahkan, melacak keberadaan Jiro dan Yae Miko yang membuat Yuda kesal dengan mereka berdua sambil berkata,"sial mereka berlari kemana. hey! hewanmu bisa melacak mereka berdua tidak?",ujarnya kepada Jui Kuhuan

"dia sedang mencarinya tuan, mereka berdua sangat lincah dan sulit untuk menemukannya",jawab Jui Kuhuan hingga Yuda merasa kesal dengan hewan tersebut dan juga Jui Kuhuan yang sangat lama untuk melacak,"kamu dan hewanmu bodoh! Kenapa tidak bisa melacak mereka berdua. biasanya aku lihat dia disini dan entah kemana mereka pergi",ujar Yuda dengan nada kesal melihat hewan milik Jui Kuhuan yang sulit untuk melacak mereka berdua

"dia tidak mencium bauku dan bau Kakak?",ujar Jiro yang kebingungan mendengar ucapan mereka yang sedang mencari dirinya dan Yae Miko namun, Jiro melihat Yae Miko merasa kecapean dan melihat lengan kanannya bekas terbakar akibat Yuda. Jiro terkejut melihatnya dan membuatnya marah melihat kondisi Yae Miko yang tidak begitu membaik,"dia..... berhasil melukai lengan Kakakku, aku tidak akan membiarkan ini terjadi",tambahnya sambil keluar dari persembunyiannya hingga Yuda dan lainnya terkejut melihatnya.

"waaah! Kau ada disana rupanya, anak muda. Kau sendirian sementara teman Kuilmu itu terluka! Kau tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain menyerah kepada kami, dan kami akan menguasai daerahmu selamanya",ucap Yuda yang begitu sombong kepada Jiro bahwa dirinya yang akan menang bahkan, Jiro menjawab,"tidak! Aku tidak akan pernah menyerah walaupum aku masih mempunyai kekuatan",ujar Jiro sambil memegang pedang dan menyodongnya ke arah mereka bertiga.

"Hmmm, kau tidak bisa berbuat apa-apa lagi, dan kau tidak bisa mengalahkanku sebelum kau menglahkan mereka berdua", ujar Yuda bahkan, Jui Kuhuan bersama serigalanya, Riu Bei berada didepan dan menghadap Jiro untuk melawan. Jiro terkejut dan tidak bisa berbuat apa-apa namun, tetap memegang teguh walaupun kekuatannya masih ada sedikit karena Jui Kuhuan dan Riu Bei yang telah mengetahui kelemahan Jiro, mengeluarkan kekuatan didalam cakranya secara boros.

Jiro pun tidak bisa berbuat apa-apa dimana, Jui Kuhuan menyuruh Riu Bei akan menerkam dirinya yang terdiam bahkan, begitu menyerang dia, tiba-tiba muncul satu anak panah ke arah Riu Bei yang siap berada didepan dan membeku. Jui Kuhuan terkejut melihatnya bahkan, melihat dari arah belakang muncul bayangan putih dengan pakaian APD (Alat Pelindung Diri) yang misterius dan mengerikan yang siap untuk memanahnya ke arah Jui Kuhuan hingga melihat anak panahnya dan mengambilnya dengan tepat sasaran. Bahkan, melihat anak panah tersebut mulai meledak dan membeku membuat Jiro kaget melihatnya termasuk Yuda yang melihat salah satu anak buahnya terkena jebakkan beku yang misterius.

"apa?! Itu tidak mungkin, bagaimana... dan dari mana?",ucap Yuda yang terkejut melihat mereka terjebak dalam beku bahkan bekukan tersebut sangat lama untuk mencair. Jiro melihat ke arah samping kanan terdapat seorang anak misterius dengan pakaian Alat Pelindung Diri yang memegang pemanah di lengan kirinya. Bahkan, Yuda terkejut melihatnya dan berkata,"apa?! Dia...",ujarnya sambil melihat lambang Liyue di pinggang sebelah kanannya,"dia berasal dari Liyue",tambahnya didalam hati

Jiro terkejut melihat dia muncul seketika dari belakang dan berkata didalam hati,"anak ini.... muncul dengan pakaian alat pelindung lalu, siapa dia",ujarnya didalam hati

"kau! Kau mengganggu rencanaku, apakah kau berasal dari Liyue. Kenapa kau ini? Ini urusanku... kau..... kau tidak akan bisa mengalahkanku, selama aku mempunyai elemen es sementara aku mempunyai elemen api",ujar Yuda yang kesal sambil melihat pedangnya dipegang dengan mengeluarkan api yang sangat besar

Jiro melihat anak misterius tersebut yang bersiap melepaskan anak panahnya ke arah Yuda, hingga Yuda bersiap untuk menyerang anak misterius tersebut. Lalu, begitu Yuda berlari ke depan dan menyerang anak misterius tersebut, dia melepaskan satu anak panah ke arahnya dan berhasil mengenai Yuda dan membeku membuat Jiro terkejut melihatnya sambil bersiap untuk menghabisi Yuda yang sedang terjebak didalam bekukan es. Begitu serangan electro yang dikeluarkannya, anak tersebut melihatnya dan terkejut serta tidak menyerangnya hanya melihat Jiro yang sedang membalas serangan ke arahnya hingga melihat Yuda berusaha untuk melarikan diri dari serangan petir yang dikeluarkannya.

Lalu, setelah dia berhasil meloloskan diri, Jiro telah menyerangnya sambil melihat seorang anak yang misterius yang sedang menatap dirinya dengan tidak jelas bahkan, Jiro merasa senang bisa tertolong olehnya sambil berkata,"terimakasih nak, kau telah membantuku dalam menghadapi mereka bertiga",ujar Jiro kepadanya walaupun, anak tersebut tidak mengeluarkan satu kata apapun didalam mulutnya karena, ditutup dengan masker. Lalu, Jiro pergi melihat kondisi Yae Miko yang hampir tewas, kemudian dia melihat Yae Miko dengan wajah lesu akibat serangan bayangan api hitam hingga mengeluarkan obat yang sama dengan obat kemarin, dimana Jiro merasakkan sakit pada tubuh akibat virus. Jiro melihatnya, dia meletakkan sebuah kantong palang biru tersebut di atas kepala Yae Miko karena, panas hingga Jiro berkata,"apakah.... dia baik-baik saja anak kecil?",ujarnya sambil khawatir dengan kondisi Yae Miko yang kurang sehat

dia tidak bisa menjawab apa-apa hanya melihat kondisi tersebut namun, Jiro melihat tatapan dia dengan serius hingga melihatnya menulis untuk memesan sesuatu kepadanya kemudian, Jiro membacanya didalam hati dan berkata,"baiklah aku akan membawa Kakakku ketempat yang aman",ujarnya sambil menggendong Yae Miko yang sedang sakit demam.

Sesampainya dirumah Jiro, anak tersebut berusaha untuk mengikuti Jiro kedalam kamar, ke kamar Jiro untuk menidurkan Yae Miko yang sedang sakit demam akibat kecapean dalam bertarung melawan Yuda. Risa, Yoimiya, Ayato, Ayaka, dan Arataki Itto terkejut melihatnya dimana, dia sedang sakit demam bahkan, Jiro melihat wajah anak tersebut dengan pakaian putih bahkan, menulis untuk pesan kepada mereka semua yang ada dirumah Jiro.

Jiro membacanya dan mengerti serta kaget dan berkata,"Hmmm, baiklah",ujarnya sambil menghadap Risa dan lainnya untuk menyuruhnya untuk menjauh dari anak berpakaian APD yang misterius. Lalu, anak tersebut melihat mereka menjauh bahkan, melanjutkan untuk memeriksa kondisi Yae Miko yang sedang sakit demam maupun panas akibat cuaca maupun virus yang mematikkan. Lalu, begitu diperiksa dengan memeriksa seluruh tubuhnya dengan menggunakan pendeteksi tubuh dengan mengeluarkan mutiara Qillin yang sudah disediakan bunga Qinxing sebagai obat penyembuhannya hingga tak lama kemudian, Yae Miko pun membuka kedua matanya sambil melirik ke arah samping dimana dia berhadapan dengan anak tersebut.

"ooh, kau yang kemarin itu kan?",ucap Yae Miko dengan lemah lembut kepadanya walaupun dirinya tidak bisa berbicara,"aku tau.... kau yang ada di...",ucapan tersebut terpotong oleh Risa yang khawatir dengan Yae Miko karena, sakit sambil berkata,"kak Yae Miko, apakah kau tidak apa-apa kan?",ujarnya

"tidak",jawab dengan satu kata sambil menatap anak misterius dengan pakaian serba putih dengan melambangkan Cryo Liyue di sampingnya bahkan, Yae Miko melihat sebuah tali merah yang diikatkan di belakang Liyue,"sepertinya..... ini... kau kan",ucapnya dengan pelan

anak tersebut memangkukkan kepalanya sambil menghadap Yae Miko, dia terkejut melihatnya dan berkata,"aku baru tau lambang dan tali yang kau gunakan selama bertugas. kau disuruh sama siapa?",tambahnya

"mungkin sama pemerintah di sananya, Kak Yae Miko. Bukan dari daerahnya",jawab Jiro yang telah mengetahuinya

"ooh, begitu rupanya?",ucap Yae Miko yang mengetahuinya

Jiro menceritakkan semuanya walaupun, hanya mengetahui tentang sikapnya saja dibandingkan dengan wajah yang diketahuinya bahkan, Yae Miko terkejut mendengar ucapan tersebut dimana Jiro telah mengetahui perintah dari pemerintahan Protokol Kesehatan untuk membasmi virus yang mematikkan. Lalu, anak laki-laki misterius tersebut sedang mengamati orang-orang sekitarnya, dia melihat Arataki Itto dan mencoba memberi pesan kepadanya hingga Itto kebingungan dengan tingkah laku tersebut,"ada apa anak kecil?",ujarnya hingga melihat tulisan tersebut dan mengerti,"oh iya aku kan pernah disuntik olehmu ya? Hmmm, jadi bulan depan aku kebagian..... suntik kedua rupanya lalu, aku mendapat vocher gratis? aaah, apa itu vocher nak?",ucap Itto dengan nada kebingungan namun, dia telah menulis sesuatu untuknya hingga dibaca didalamnya dan berkata,"oh, belanja? Di daerah sini?",ucap Itto sambil melihat kepala anak misteri tersebut mangkuk ke atas kebawah.

"waaah, kau beruntung sekali Itto",ucap seorang perempuan dari belakang, Ayaka yang tertarik dengan voucher tersebut hingga melihat dan mencari anak tersebut dengan pakaian serba putih dengan melambangkan es yang berasal dari Liyue hingga pergi meninggalkan mereka untuk bertugas. Bahkan, Yae Miko pun melihatnya dia pergi kesuatu tempat setelah menyembuhkan dirinya dari virus tersebut.

"anak itu..... pergi dengan cepat",ujar Yae Miko yang telah melihatnya bahkan melihat kedua matanya telah mengetahuinya,"dia bukan Ganyu rupanya, mungkin siapanya Ganyu",tambahnya

"eeeh, dimana anak itu pergi?",ujar Ayaka yang ingin mendapatkan kupon tersebut bahkan, ingin belanja bersama Risa

"hah! hah! Kau tidak mendapat kupon lagi, Ayaka! Sekarang kupon ini milikku!! Ahahahaha",ujar Itto dengan sombongnya kepada Ayaka yang tidak mendapatkan kupon karena, harus wajib disuntik vacsin

Anak tersebut pergi bersam rekan-rekannya, dengan pakaian sama dimana mereka bertugas untuk menghadapi virus yang mematikkan bahkan, anak tersebut melirik kebelakang melihat Yae Miko dan Jiro yang melihat dirinya pergi kesuatu tempat bahkan, melambaikan tangan sebagai pengganti ucapan terimakasih kepadanya. Lalu, melanjutkan untuk membasmi virus di kota Sumedang yang jumlahnya sedikit serta memberi tahu kepada masyarakat tentang bahayanya virus tersebut.

"Hmmm, semoga anak itu cepat selamat dari marabahaya virus ini. Dia orang yang baik dan mengerti tentang kota ini",ujarnya didalam hati sambil berpaling dan menemui Jiro dan lainnya didalam rumah untuk istirahat pada menjelang sore hari.

Disisi lain, dimana, Yuda bersama anak buahnya, Jui Kuhuan dan hewan buasnya telah gagal akibat serangan anak panah yang digunakan oleh anak misterius dengan pakaian APD,"hah! Sial, padahal sedikit lagi untuk membinasakannya",ujar Yuda dengan kesal hingga menatap Jui Kuhuan yang kaku untuk melawan anak tersebut,"hei! kenapa kau tidak langsung saja untuk dibunuh anak remaja itu hah?! Kenapa?! Jawab!",tambahnya dengan nada marah besar.

"maafkan aku tuan..... aku tidak bisa melawan salah satu anak pemanah itu",jawab dengan ragu-ragu hingga melihat Yuda kesal dengan kekalahannya,"dasar! Kau tidak berguna!",balas dengan tegas kepada Jui Kuhuan.

"hei tenanglah! Apa yang terjadi disini?",ujar seorang laki-laki misterius dengan tatapan serius kearah Yuda dan Jiu Kuhuan

"dia..... dia kembali tuan",jawab Jui Kuhuan yang gugup untuk melawan anak tersebut

laki-laki misterius melihat ketakutan akan diserang sang pemanah namun, dia menemukan anak panah berukuran kecil di paha kanannya dan mencabutnya dengan pelan, lalu dia melihat anak panah tersebut sambil berkata,"Hmmmm, dia Qillin rupanya. Apa yang terjadi di sana?",ujarnya dengan tatapan serius

"anak itu... aku melihatnya..... lagi..... dia berani mengeluarkan serangan anak panah itu",jawab Jui Kuhuan kepada laki-laki misterius

"hmm, kau tidak berani menjawab atau kau lupa?",ujarnya kepada Jui Kuhuan yang gugup,"aku lupa lagi tetapi, aku tau dari matanya yang tajam karena, dia tertutup dengan seragam putih",jawabnya kepada laki-laki tersebut

"anak panah ini.... bukanlah anak panah biasa, dibandingkan dengan anak remaja yang kau bertarung dengannya, Yuda",ujarnya dengan tatapan serius

"anak panah..... biasa?",ujar Yuda yang terkejut mendengar ucapan dari laki-laki misterius

"anak panah ini mempunyai dua elemen",ucapnya hingga melihat ditengahnya terdapat sebuah tabung yang menyambung seperti sate. bahkan, dia melihat cairan es dengan pewangi yang digunakan oleh anak misterius tersebut dan berkata,"Pantas, dia menggunakan pewangi yang misterius untuk membekukkan lawan musuh dan akan membeku selama satu jam atau dua jam sehingga mampu menangkap musuh dengan bekukkan es"

"jadi..... dia...?",ucap Yuda yang terkejut mendengar ucapan tersebut

"iya, dia datang dari Liyue untuk menyerang kalian berdua dan aku tau kalian dibeku sama dia selama dua jam",ujar laki-laki misterius melihat wajah Yuda dengan kesal karena di serang oleh anak kecil dengan pakaian Alat Pelindung Diri. Bahkan, dia mencoba melupakan kejadian tersebut namun, Yuda tidak puas untuk melawan Jiro bersama Inazuma lainnya untuk melawan.

***