26. JALAN-JALAN DI MUSIM GUGUR

Malam hari yang sunyi, angin bertiup lembut membuat Jiro melihat kesamping terdapat pegunungan yang indah lalu, dirinya mengingat sambil membuka foto kedua orang tua Jiro yang sudah lama mati. Mengingat akan masa lalu, dirinya bersama sang Nenek meninggalkan kedua orang tuanya untuk pergi jalan-jalan kegunung hingga Jiro yang masih berumur delapan tahun itu, melambaikan tangan hingga sang Ibunda berkata,"Mamah pergi dulu ya Jiro",ucapnya lalu, melihat sang suaminya pergi dan ikut bersamanya pergi ke gunung Sumedang, gunung Tampomas. Jiro melihatnya sambil masuk kedalam rumah untuk bertemu dengan sang Nenek yang baik hati kepadanya, hanya itulah yang dirinya ingat ketika kedua orang tuanya merasa ingin hibernasi ketempat-tempat gunung yang indah walaupun dirinya belum pernah kesana sebelumnya. Namun, dibelakang catatan terdapat tulisan,"jika kau sudah umur SMA, kau pergi bersamanya",Jiro terkejut dengan tulisan di belakang halaman terakhirnya bahkan, dia akan mencoba berfikir tentang tulisan misterius diantara kedua orang tuanya Jiro mengenainya,"kenapa... dan siapa..... yang menulis ini?",ucap Jiro didalam hati. Ketika buku disimpan tibalah saja, Yae Miko masuk ke kamar sambil berkata,"Jiro? kenapa kau tidak tidur?",ucapnya.

Jiro meliriknya dan berkata,"Aku menunggu... kamu",jawabnya dengan wajah memerah membuat Yae Miko mengetahuinya dan berkata sambil berjalan untuk menemui Jiro yang kesepian,"Hmmmm, kau selalu ingin dekat sama aku. Tidak apa-apa, Jiro",uja Yae Miko sambil tersenyum dan tidur disamping Jiro yang akan tidur bersamanya. Jiro melihat Yae Miko dengan mata yang tajam dan manis walaupun, dirinya banyak misterius hingga terhipnotis dengannya bahkan Jiro berkata,"Kak",ucapnya yang malu untuk mengucapkan kepadanya dan berkata,"iya?".

"anu, kita akan pergi ke gunung sana",ucap Jiro kepada Yae Miko yang mendengar ucapan tersebut hingga menjawab,"gunung... Inazuma?",ucapnya hingga Jiro berkata,"gunung daerahku, apakah Kakak mau ikut bersamaku, berdua saja Kak",ujar Jiro kepada Yae Miko yang ingin jalan-jalan ke gunung bersama-sama. Lalu, Yae Miko menyuruh Jiro untuk tidur bersamanya di atas kasur, bahkan, dia akan mencoba untuk tidur bersamanya membuat Jiro enak tidur bersamanya, Yae Miko pun senang melihat dia tidur dengan nyenyak hingga memeluk dengan lemah lembut sambil berkata dengan pelan,"selamat malam Jiro sayang".

Dia tertidur nyenyak di atas tempat tidur Jiro membuat Jiro terkejut melihatnya, bahkan dirinya ikut tidur dengan nyenyak namun, tiba saja Yae Miko memeluk Jiro dari belakang membuat wajah Jiro memerah ketika dirinya merasakkan pelukkan Yae Miko yang lembut. Pada keesokannya, dengan pakaian khas untuk pergi ke puncak gunung di musim gugur, hingga Yae Miko melihat Jiro tampak cakep dengan pakaian yang panjang serta pakaian kaos yang ditambahkan dengan pakaian jaket biru dongker. lalu, Jiro melihat pakaian Yae Miko dengan pakaian yang khas dengan pakaian musim gugur hingga Jiro berkata,"aku melihat dia,..... cantik sekali!!!",ucap Jiro didalam hati.

"ayo Jiro, kita pergi kesana",ujar Yae Miko yang ingin mengajak Jiro untuk pergi ke gunung Tampomas yang dekat dengan rumahnya namun, sementara itu tampak lesu melihat pemandangan di pagi hari, Risa melihat Jiro sedang pergi kesuatu tempat dengan pakaian musim gugur di pagi hari sambil mendengar tertawa dengan mereka berdua membuatnya bingung,"kenama Kak Jiro dan Kak Miko pergi?",ujar Risa yang bingung sambil keluar dari tempat tidur, kemudian melihat Yoimiya yang datang dari Gapura Inazuma dan berkata,"eh, Risa mau kemana?",ucapnya kepada Risa yang sedang serius dan berkata,"aku pergi ke sana, Gunung Tampomas",jawab Risa kepada Yoimiya hingga berkata lagi,"aku bingung Kak, aku sama siapa kesananya ya?",dirinya wajah yang kebingungan, namun Yoimiya menjawab,"kenapa nggak bareng sama Jiro?",ucapnya,"maaf, aku tidak bisa ikut denganmu Risa".

"tidak apa-apa",ujar Risa yang melihat Jiro dan Yae Miko pergi gunung Tampomas, Yoimiya kebingungan melihat wajah Risa yang sedang memandang Jiro pergi dan berkata,"Hmmm, aku ngerti kau ingin melihat mereka berdua bukan?",ujarnya hingga kepala Risa mangkuk ke arahnya sambil berkata,"iya, tapi aku butuh disampingnya, Kak Yoimiya",ujar Risa yang wajah kebingungan namun, muncul Sayu yang berada disamping Risa dan berkata,"aaah, aku bosan berdiam di Inazuma",ucapnya hingga Yoimiya berkata kepada Risa,"oh iya, bagaimana kau sama Sayu pergi ke Gunung sana",ucapnya kepada Sayu dan Risa yang sedang bengong dan mendengar ucapan dia sambil berkata,"boleh juga Kak",jawabnya hingga Sayu bingung mendengar ucapan Risa yang mengatakan sesuatu kepada Yoimiya dan berkata,"emangnya, aku pergi sama Risa, kemana?",ucap Sayu dengan nada Tanya hingga menjawab,"udahlah, yang penting ikut saja sama Kakak",ucap Risa yang ingin mengajak Sayu untuk memantau Jiro dan Yae Miko yang sedang asyik jalan-jalan ke gunung Tampomas,"ikut kemana Kak Risa",ujar Sayu lagi yang kebingungan.

"kegunung Tampomas, mau ikut kesana?",ucap Risa yang melihat wajah Sayu malu mendengar hal tersebut yang ingin mengajak dirinya pergi sambil dirinya berkata,"ya boleh, tapi... ada orang nggak disananya?",ucapnya dengan nada-nada malu yang dikeluarkan hingga Risa menjawab,"tidak usah malu Sayu, yuk ikut saja denganku, kau pasti kesal ditempat sana kan?",ujar Risa yang menjawab asal bahwa Sayu kesal ditempat tersebut walaupun jawabannya benar. Risa pergi kekamar untuk mencari pakaian untuk Sayu hingga tak lama kemudian, dirinya menemukan sebuah jaket warna biru bergaris abu-abu keputihan, hingga dua pesak di kanan dan kiri. Sayu melihat pakaian yang cocok untuknya, pakaian musim gugur, membuatnya heran dan mencoba untuk digunakan bahkan, pakaian yang digunakannya sangat cocok dan berkata,"pakaian seperti ini tebal untukku, tapi lembut untuk musim seperti ini",ujarnya sambil pergi keluar kamar Risa dan memperlihatkan kepada Yoimiya untuk memperkenalkan dengan pakaian baru milik Risa. Risa pun telah memakai pakaian biru dongker kehitaman, Yoimiya terkejut melihatnya dan berkata,"waaah, kalian sepasang serasi Kakak dan Adik ya?",ujarnya kepada Risa hingga menjawab,"aaah, tidaklah... pakaian musim gugur ini sangat baru dan masih baru kok",ucap Risa bahkan, Yoimiya berkata,"iya deh! Eehehehehe, aku melihat pakaian miliknya dengan kamu",ujarnya.

"waaah, Risa? Sayu? ternyata pakaiannya untuk musim gugur ya?",ujar Arataki Itto yang terkejut melihat mereka telah berpakaian musim gugur yang sangat cantik,"kau cantik Risa",tambahnya dari Itto hingga menambahkannya,"iya terimakasih Paman Itto",ujarnya hingga Yoimiya berkata,"tunggu apalagi Risa cepat! takutnya, kehilangan jejak mereka berdua",ujarnya kepada Risa dimana dia telah melihat Jiro dan Yae Miko pergi ketempat yang jauh, ke gunung Tampomas dan dia berkata,"oh iya, aku berangkat dulu",ujar Risa yang terburu-buru dan memegang tangan Sayu yang terdiam lemah lembut terbang melayang-layang dikit dimana Risa terburu-buru melihat Jiro sedang bersama Yae Miko di gunung tersebut. Itto bingung melihat mereka berdua terburu-buru untuk pergi hingga berkata,"eeeh! mau kemana Risa?",ujar Itto kepada Yomiya sambil menjawab,"dia pergi melihat Kakaknya yang sedang jalan-jalan bersama Yae Miko",ucapnya hingga Itto berfikir dan mengerti,"oooh, jadi Jiro itu jalan-jalan bersama dia",ujar Itto kepada Yoimiya dan berkata,"yaaaah, tentu Itto. mau makan?",ujar Yoimiya yang ingin masak untuk Itto dan lainnya, Thoma, Wanderer, Ayato, Sara, dan Kazuha yang baru tau tentang rumah Jiro dan Risa tinggal. Akhirnya, Risa dan Sayu terburu-buru untuk pergi mengikuti jejak Jiro dan Yae Miko ketempat yang jauh.

Jiro dan Yae Miko pergi ke gunung Tampomas, lalu melihat matahari bersinar terang tepat didepan mereka bahkan, Jiro berkata,"tempat yang indah Kak?",ujar Jiro hingga Yae Miko memangkuk kepalanya sedikit sambil berkata,"iya, tempat yang indah",jawabnya sambil jalan-jalan bersamanya untuk menikmati pagi mentari emas di timur, hingga melihat embun pagi yang tipis, pun mulai menghilang sekejap dan berkata,"walaupun sunyi di pagi hari, kita berdua melihat pemandangan indah di pagi hari di tempat ini, Jiro",ucapnya sambil berhenti berjalan dan duduk di atas karpet tipis biru, sambil menikmati sejuk matahari yang panas hingga melihat pepohonan menjatuhkan beberapa daun kuning yang sudah layu bahkan, mentari akan bangkit walaupun panas mulai dirasakkan oleh mereka hingga tak lama kemudian, Jiro pun membuka perbekalan dimana, dia mengingat kenangan indah keluarga bersama Ibu, Ayah, dan dirinya yang membawa Ruba pink yang senyum saja, menikmati hidup sebagai keluarga. Lalu, mengingat termos alumunium, roti, dengan meses cokelat dan margarin kuning yang mengkilau mengingat Jiro selalu makan roti dengan meses cokelat yang sudah dikasih margarin kuning sehingga, meses tersebut menempel di roti rasa netralnya. Lalu, melahap dan menyadarinya ketika Jiro senang mengingat kejadian tersebut membuat Yae Miko bingung hingga melihat Jiro membawakan sebuah roti tersebut dan berkata,"kau suka makan roti dengan meses cokelat",ujar Yae Miko dengan ucapan lemah lembut hingga Jiro menjawab,"iya, Kak. waktu itu, Ibu dan Ayahku saling bercinta bukan di hari valentine, melainkan di hari-hari biasa Kakak",ujar Jiro kepada Yae Miko yang melihat dirinya sedang membuatkan roti dengan meses cokelat.

Jiro telah membuat dua lapis roti cokelat sebanyak dua roti rangkap, Yae Miko tidak ingin mencicipinya dan berkata dengan halus,"tidak Jiro, Aku tidak suka makanan seperti itu",ujarnya hingga Jiro berkata,"ooh, aku bawa sesuatu",ucap Jiro sambil membawakan makanan buah-buahan hingga Yae Miko terkejut melihatnya sambil mengambilnya dan berkata,"aku suka makan buah-buahan dibandingkan dengan roti",ujarnya,"yaaaah, aku tidak suka makan roti di pagi hari, mendingan makan buah-buahan sekarang untukku",tambahnya. Jiro pun melahap sati rangkap roti cokelat hingga Yae Miko telah menghabiskan makanan buah jeruk, kemudian melihat memandang langit kedepan sambil memegang roti dengan berisikan cokelat dan memakannya membuat Jiro terkejut dan berkata,"katanya Kakak tidak suka makan roti",ujarnya hingga dirinya sadar, sudah memakan satu rangkap roti cokelat hingga berkata,"ups, maaf Jiro, aku tidak sengaja mengambilnya dan memakannya",ucapnya,"tidak apa-apa Kak, yang penting Kakak suka makan itu selain makan buah-buahan",ujarnya kepada Yae Miko.

Jiro melihat Yae Miko tertawa karena, tidak sengaja memakan roti cokelat yang enak membuatnya senang dan berkata,"Hmmmm, ehem.... enak, Jiro. boleh minta satu lagi?",ucap Yae Miko kepada Jiro yang mencoba mengambil roti dengan meses cokelat membuat Yae Miko tidak sabar menunggu untuk dicoba,"Hmmmm, aku mau lagi Jiro",ucapnya hingga melihat Jiro telah membuat roti rangkap dua yang diisikan cokelat meses. Lalu, roti tersebut merupakan roti terakhir untuknya, bahkan Jiro melahap buah apel yang sangat manis untuknya hingga melihat mentari mulai naik ke atas dan berkata kepada Yae Miko,"Kak, apakah Kakak melihatnya?",ujar Jiro yang tengah melihat sebuah tempat yang misterius didepan mata,"melihat apa Jiro?",ujar Yae Miko melihat Jiro menghadap ke arah timur, sebuah pohon sakura yang bermekaran disana,"sebuah pohon sakura yang bermekaran Kakak",jawabnya sambil menunjuk ke arah depan hingga dirinya melihatnya juga,"oooh, sungguh indah bunga sakura itu".

"apakah Kakak mau kesana",ujar Jiro,"disana sangatlah banyak pohon sakura yang indah yang sedang berkemaran",tambahnya sambil membereskan tempat pikniknya hingga pergi kesana bersama Yae Miko sambil berkata,"boleh tapi... pakaian ini... tidak cocok untuk berpose",ujar Yae Miko yang ingin menyimpan pakaian musim gugur bunga bahkan, merasakkan terik matahari yang hangat di pagi hari, sementara itu, Jiro hanya melihat dia dengan pakaian adat jepang, Kimono, membuat Jiro terkejut dan berkata,"waaah, Kakak... Kakak memakai",ucapan Jiro di potong oleh Yae Miko dan berkata,"iya, aku suka bunga sakura ditempatmu, apakah penampilanku ini cocok di musim gugur, Jiro?",ucapan Yae Miko dengan lembut, hingga wajah Jiro memerah mendengarnya dan berkata,"i i i iya, Kakak... sepertinya aku butuh kuas dan papan untuk melukis",ucap Jiro yang mencoba mengambil peralatan lukis di dalam kantong berukuran besarnya. Kemudian, Yae Miko pun mencari gaya hingga melihat Jiro memegang payung kecil sebagai aksesoris dalam tema lukisan ala Jiro. Lalu, ketika dia telah mencari gaya yang cantik dengan payung yang sangat cantik serta warna dan dirinya yang senada dengannya. Kemudian, dia akan memulai membuat sketsa yang sangat indah hingga Yae Miko berkata,"Jiro sudah....",ucapan tersebut beraksi dengan ucapan Jiro kepadanya,"belum Kak, aku baru mulai untuk melukis",ucap Jiro sambil membuat sketsa yang mirip dengannya, lalu beberapa saat Jiro memberi tau kepadanya dengan halus,"nah, sudah Kak",ucapnya hingga Yae Miko merasa aman dan berkata,"haaaah, boleh aku lihat sketsamu",ucapnya kepada Jiro.

"sketsa yang bagus tapi, aneh",ucap Yae Miko yang melihat sketsa yang sudah selesai hingga Jiro menjawab,"iya Kak, nanti juga tidak aneh jika diberi warna dan sketsa tentang mata dan nama indera lainnya",jawabnya sambil melanjutkan membuat panca indera di wajah Yae Miko dimana dirinya membayangi setelah mengamati tentang ekspresi yang sangat cantik dengan mata yang tajam, dengan warna ungu sebagai simbol kekuatan yang berasal dari kuil Inazuma. Begitu Jiro telah membuat wajah yang sangat indah membuat Yae Miko senang melihatnya,"mata yang bagus dan wajahku sama sepertiku",ucap Yae Miko.

"iya terimakasih, Kakak", ujar Jiro yang sangat senang kemudian, melihat Jiro yang sedang mencoba membuat pakaian kimono hingga rambut yang sangat cantik dengan rona pink sebagai warna alami yang dimilikinya nanti. Kemudian, Jiro telah membuatkan sketsa dan tak lama kemudian, akan memberikan cat-cat pink yang manis. Kemudian, dia terlalu berhati-hati dengan garis warna pink tersebut yang membuatnya sedikit tegang dimana dirinya telah melihat dan membayangi pakaian yang dikenakan Yae Miko di dekat pohon sakura serta warna yang harus disamakan. Yae Miko Jiro tampak tegang dan berkata,"dia sangat tegang dan serius dalam memulai mewarnai dengan cat pink",ucapnya didalam hati. Kemudian, Jiro melihat salah satu cat pinknya keluar garis sedikit hingga dirinya berhati-hati dengan cat tersebut didalamnya. Lalu, dia menunggu cat tersebut menering sambil melanjutkan dalam melukis bahkan, tak lama kemudian cat tersebut yang keluar garis mengering bahkan, akan ditutup dengan cat putih yang sama,"Hah, baguslah ternyata kimono punya Kakak, banyak garis-garis pink itu yang membuatku tegang",ucap Jiro didalam hati namun, Yae Miko mengetahui isi hati Jiro dan berkata,"jangan bersikap tegang Jiro, tenang saja dalam melukis",ujarnya yang mencoba menasehati kepada Jiro.

Sementara itu, disuatu tempat, Risa melihat kegiatan Jiro yang sedang mewarnai didalam papan lukisan yang indah dan bernada didalamnya,"Kakak, sedang melukis Kak Yae Miko?",ucapnya yang melihat lukisan yang akan diberi cat pink yang sempurna hingga, beberapa menit kemudian Jiro pun hanya setengah yang sudah beres bahkan, mencoba untuk pergi kesuatu tempat yang membuat Risa curiga diantara mereka berdua. Kemudian, wajah Jiro tampak kurang senang karena hal sesuatu bahkan, Yae Miko hanya tersenyum manis saja menghadap Jiro yang sangat misterius di hadapan Risa hingga kembali bersembunyi lagi di dalam semak-semak bersama Sayu yang sedang menikmati makanan roti isi kacang ditambahkan dengan cokelat yang lezat. Lalu, Sayu berkata ketika dirinya telah merasakkan Jiro dan Yae Miko akan dekat dengannya,"sepertinya mereka akan pergi Kak Risa",ucapnya hinga Risa berkata,"iya aku sudah tau Sayu",ucapnya sambil keluar dari semak-semak ketika dirinya melihat mereka berdua sudah jauh dan tidak melihat dirinya bersembunyi di dalam semak-semak.

"sepertinya, dia akan pergi kesuatu tempat Risa",ucap Sayu yang telah mengetahuinya, Risa terkejut dan berkata,"pergi kemana?",ucapnya kepada Sayu hingga menjawab,"entahlah, sebaiknya kita harus cepat sebelum mereka kehilangan jejak",ucap Sayu sambil keluar dari tempat persembunyiannya sambil mencoba untuk mengikutinya kemana Jiro dan Yae Miko pergi hingga mereka keluar dari tempat arena gunung Tampomas mereka melihat berdua sedang jalan-jalan dengan pakaian biasa ketika cuaca berubah disiang hari hingga Risa melihat mereka menatapnya dan dirinya langsung bersembunyi bersama Sayu. Jiro hanya melihat ke arah kanan dan kekiri bersama Yae Miko yang sedang berpegang tangan dengannya untuk menyeberang, lalu mereka akan pergi kesuatu tempat, toko buku dimana Jiro akan membeli cat Pink yang muda bahkan, cat warna merah dan putih yang sudah habis dicampur diantara kedua cat tersebut agar menyatu menjadi warna Pink.

"aaah, ada tuan Jiro disini",ujar sang penjual cat dan peralatan lukisan lainnya ke arah Jiro yang sopan,"mau beli apa Jiro",ucapnya kepadanya.

"aku beli cat warna pink",jawab Jiro hingga sang lenjual menjawab,"oh, banyak Jiro, biar aku yang aku yang ambil",ujat sang penjual dengan ramah kepada Jiro dan Yae Miko sambil membawa seember cat pink yang masih banyak,"ini, cat ini sudah tidak ada yang mau beli",ujarnya kepada Jiro hingga menambahkannya lagi,"kau beli seember segini, karena tadi"

"haaaah? tidak Pak tidak, aku hanya setengah saja sudah cukup",jawab Jiro hingga menambahkannya,"bolehkah aku membeli cat warna putih sama merah karena, udah habis"

"boleh, cat merah sama cat putih satu kilo ya?",ucap sang penjual kepada Jiro sambil membawakan plastik didalamnya terdapat cat merah dan cat putih hingga Jiro berkata,"aaah, baguslah, aku butuh tiga warna itu",ucapnya hingga mengiyakan dari jualan cat tersebut. Lalu, melihat kiloan dan Jiro berkata,"sudah cukup Pak",ujarnya sambil membayar dengan uang kertas namun, ketika diambil uang kertas tersebut sang penjual menghadap Yae Miko dan berkata,"siapa dia?",ujarnya.

"ooh, itu.... tetangga sebelah... yaaaah... gitu deh",ucapan Jiro sangat malu dan bingung untuk mengungkapkan jawaban yang berusaha menutupi dia hingga Yae Miko menjawab,"namaku, Yae Miko"

"Yae Miko? kau asli jepang",ucap sang penjual menyakan tempat tersebut membuatnya kebingungan hingga Jiro langsung menjawab,"iya, dia datang kesini",ucapnya sambil memegang tangan kanan Yae Miko,"dia... ingin jalan-jalan dan belajar... bahasa Indonesia",tambahnya.

"ooh, baiklah atau... suka berpose bersama dia kan, Jiro?",ucap sang penjual cat hingga Jiro tidak mendengar ucapannya yang mencoba terburu-buru membuatnya heran dan senyum melihatnya,"baik hati-hati!!!",tambahnya.

Begitu Jiro dan Yae Miko keluar dari ruko, Risa terkejut bersama Sayu melihat mereka berdua yang sedang bergandengan hingga pergi lagi agar Jiro tidak bosan dirumah bersamanya membuat Risa merasa kagum dengan mereka berdua,"waaah, betapa senangnya melihat mereka berdua",ujar Risa yang telah melihat mereka sedang berkencang kesuatu tempat hingga wajah Sayu tampak bengong dan berkata,""aaah, kenapa Kak Risa berbunga-bunga ya?",ucapnya yang nada bingung.

"Sayu, mereka sedang berkencang rupanya sebaiknya, kita ngikuti saja dari belakang",ujar Risa yang menatap Sayu dengan wajah lemas hingga memangkuknya dan pergi bersamanya.

Jiro dan Yae Miko sedang asyik jalan-jalan bahkan, mereka melihat mall Sumedang yang sudah dibuka setelah Pandemik menjadi Endemik, kemudian mereka masuk kedalam mall hingga melihat isinya tidak ada perubahan sama sekali hingga Yae Miko bingung dan senyum saja sambil berkata kepada Jiro,"yaaah, tidak ada perubahan di tempat sini, Jiro",ucap Yae Miko yang mencoba mendekatinya hingga Jiro menjawab dengan lemas,"maaf Kak, tapi... kita jalan-jalan juga kan Kak?",ucap Jiro yang merasa sedikit senang ke arahnya. Kemudian, dia melihat Yae Miko pergi dan berpegang tangan untuk jalan-jalan keliling Mall Sumedang sambil melihat-lihat pakaian-pakaian yang bagus sampai melihat barang-barang lainnya disuatu tempat. Bahkan, Jiro akan membawa dia ke suatu tempat dimana Yae Miko belum pernah lihat sebelumnya,"mau kemana Jiro?",ucap Yae Miko kepada Jiro dan menjawab,"lihat saja Kak, mungkin Kakak belum pernah kelantai paling atas ya?",ucap Jiro yang selalu tau bahwa dirinya belum pernah kelantai atas.

Lalu,ketika berada dilantai atas, Yae Miko melihat isinya terdapat mall asessoris hingga pakaian-pakaian anime hingga pakaian yang mirip dengannya membuat Yae Miko terkejut dan berkata,"Hmmmm, ternyata pakaianku itu harganya fantastis juga ya",ucap Yae Miko sambil memegang tangan Jiro yang pergi sambil melihat pakaian kostum cosplay yang lainnya, yang ternyata musim sekarang merupakan musim cosplay Genshin, hingga tak lama kemudian dirinya melihat dan menemukan pakaian yang mirip dengan Archon dari Inazuma, Raiden Shogun atau Raiden Ei hingga dia berkata,"ternyata pakaian Raiden Shogun masih ada di tempat sini heheheheh",ucapnya sambil melihat pakaian yang mirip dengan temannya sambil berkata,"bukannya itu..... pakaian temanku di seberang sana",ucapnya membuat Jiro kebingungan mendengar ucapan Yae Miko yang misterius,"aaah, maksud Kakak... apa?"

"yaaah, dia berasal dari pulau sana",ucap Yae Miko kepada Jiro dan berkata,"dia cantik walaupun aku yang tinggi dan lebih tua darinya",tambahnya sambil tersenyum mengingat bersamanya hingga Jiro mengiyakan atau paham dengan teman Yae Miko tersebut. Kemudian, Jiro melihat kesamping memperlihatkan sebuah karya-karya lukisan yang bagus untuk dijual hingga Jiro pun berkata,"Hmmm, tidak ada yang berubah di tempat sini, apakah mungkin... mereka melukis dengan ngasal ataukah hal lainnya?",ucap Jiro didalam hati yang melihat lukisan yang kurang bagus sebagai pengambil karakter yang akan dijadikan sebagai lukisan terbaik untuknya.

"waaaah, lukisan ini..... kurang bagus dibandingkan dengan Jiro",ucap Yae Miko didalam hati sambil melihat lukisan yang membuatnya mencari ide dalam lukisan tersebut, kemudian dituangkannya kedalam papan lukisan yang biasa digambar olehnya. Lalu, Jiro mengajak Yae Miko untuk pergi dan tibalah mereka merasa lapar dan tidak tahan untuk menahan lapar di perutnya.

"apakah kau lapar Jiro?",ujar Yae Miko melihat dia lemas karena, kecapean keliling ruko di dalam mall lalu, mereka melihat sebuah restoran didepannya namun, disisi lain, dimana Risa dan Sayu melihat mereka berduaan dengan mereka sambil mencari tempat duduk hingga membuatnya menganggap mereka sangat romantis,"sangat romantis!!!!! Mereka berdua sangat... sangat.... sangat... sangat... sangat romantis",ucap Risa yang terkagum melihat mereka berdua yang sedang berpacaran secara misterius. Lalu, Yae Miko melihat makanan di kedua tangan Jiro yang membawakan makanan enak untuknya, tahu goreng hingga Yae Miko terkejut melihat bentuk tekstur dengan warna kuning emas dan berkata,"Jiro, ini...",ucapannya dilanjutkan oleh Jiro dan berkata,"iya, warna kuning, itu ciri khasnya tentang tahu di tempatku dan ditempat lainnya",ucap Jiro kepada Yae Miko yang bengong dan mencobanya untuk memakan tahu kuning yang belum pernah dilihat sebelumnya, namun dia merasakkan enak dan empuk sambil berkata,"ini enak Jiro",ucapnya.

"enak ya?",ucap Jiro kepada Yae Miko sekali lagi

Jiro melihat Yae Miko melahapnya dan senang mencicipinya hingga memakan sepuasnya membuatnya senang dan merasakkan empuknya tahu atau tofu kuning tersebut, lalu ketika dirinya sudah kenyang, dia berdiri sambil berkata,"Jiro, ayo kita pulang, sudah mau menjelang sore",ucapnya untuk mengajak Jiro pulang kerumah karena, sudah puas dengan jalan-jalannya bersamanya hingga Risa melihat mereka pergi kesuatu tempat dan berkata,"mereka pergi kemana ya?"

"sepertinya mereka pulang Kak Risa",jawab Sayu yang indera pendengarnya tajam membuat Risa berkata,"Hah? yang benar?",ucapnya dengan wajah yang heran dengan jawaban Sayu.

"iya, Kakak Risa. Aku juga mau pulang",ucap Sayu yang sudah puas bermain di mall Sumedang hingga Risa berkata,"iya deh, aku sudah bosan disini terus",ucapnya sambil pergi ketika mereka, Jiro dan Yae Miko pergi sangat jauh. Kemudian, mereka akan mengikutinya dari belakang yang ternyata ucapan Sayu memang benar, membuat Risa terkejut melihatnya sambil pergi masuk kedalam ruangan dan berkata,"waaah, benar juga kau Sayu",ucapnya.

"yaaaah, jalan-jalannya kelihatan sederhana saja Jiro",ucap Yae Miko sambil tersenyum ke arahnya, bahkan Jiro menjawab,"yaaah, namanya juga jalan-jalan di musim semi Kakak",jawabnya dengan halus sambil membawakan lukisan yang sudah membuatkan sebuah sketsa yang cantik yang bersambung dengan warna yang cerah, pink. Lalu, menjelang malamnya yang sunyi, di Inazuma, Jiro melanjutkan mewarnai lukisan pink di pakaian yang digunakan Yae Miko, bahkan Yae Miko melihat warna pink yang cantik dan indah,"warna yang cantik Jiro",ucapnya

Jiro terdiam sambil memfokuskan gambar mewarnainya, kemudian dia mencoba menggambar dengan senada, dari pink muda sampai pink tua, Jiro terus berhati-hati dalam mewarnainya hngga Yae Miko tidak mengganggu hanya mengawasi dan melihat hasil karya lukisan yang indah sekali,"hah, baguslah Kak, ternyata catku yang aku pilih sangat bagus",ucapnya,"tapi yah, hanya penjual saja yang tau dibandingkanku",tambahnya yang membuat candaan tentang pembeli cat pink tersebut.

"Hmmmm, kau ini yang dipilih itu, penjual bukan kamu sayang",jawa Yae Miko hingga menjawab,"iya Kak, dulu sejak aku kecil, Nenekku mengajakku keruko tadi, setelah Nenekku meninggal, Ayahku menjual lukisan itu karena, Ayahku tidak bisa melukis dibandingkan nenekku sejak itu",ucap Jiro kepada Yae Miko yang sedang berfikir kembali yang misterius. Lalu, Jiro melihat cat senada tersebut telah berhasil hingga Yae Miko melihatnya dan berkata,"bagus Jiro, kau telah memberi warna di daun pohon sakura",ucapnya.

"tentu Kak, harus senada dengan gambar yang ada", ucapnya,"bahkan, warna dari pakaian dan rambut Kakak akan memberikan cat yang sama",tambahnya

"Hmmmm, aku akan mengawasimu Jiro, sambil melihat hasil karyamu",ucap Yae Miko yang tersenyum dan menunggu hasil karya yang indah yang dimilikinya, namun disisi lain di gunung Tamponas dimana seluruh penjaga gunung akan melakukan patroli. Mereka tidak menemukan orang lain yang tersesat sampai sampah-sampah maupun hal yang ganjil lainnya namun, di suatu tempat, dimana mereka melihat sebuah bayangan hitam yang tidak jelas baginya. Lalu, bayangan tersebut mengeluarkan cahaya hitam yang menyala tampak seperti bola api yang bersiap menyerang mereka membuat sang penjaga terkejut melihatnya dimana dia akan mengeluarkan serangan besar-besaran. Seluruh penjaga tampak bersiap untuk melepaskan tembakkan ke arah orang yang tidak dikenal namun, serangan peluru tidak mempan untuk membunuhnya, dia bersiap untuk mengeluarkan serangan besar-besaran dengan mengeluarkan bayangan Pyro hitam dimana seluruh pohon hutan akan habis diahap api yang membesar membuat penjaga gugup melihat kobaran api hitam dan berusaha menyebarkan berita tersebut lewat video handphone.

Keesokannya, di televisi, Risa melihat kobaran api didalam beritanya berwarna hitam pucat yang membuatnya kebingungan tentang hal tersebut yang sudah disebut kejadian aneh tentang adanya api hitam yang mampu melahap hutan-hutan indah di dalam gunung Tamponas. Bahkan, ditempat tersebut api misterius sudah dipadam dengan sendirinya, kemudian Risa merasa bingung dan berkata,"Hmmmm, dia lagi",ucapnya.

"ada apai Risa?",ucap Jiro yang terkejut melihat gunung Tampomas dilalab habis, sijago merah bayangan hitam yang misterius, bahkan mampu menghapus api hitam dengan semburan api yang mampu menyapunya. Risa menjawab,"aku tidak tau, tapi menurut berita tentang itu, tampak seperti api hitam yang menyala-nyala",ucapnya kepada Jiro. Jiro bingung dengan berita tersebut sambil melanjutkan untuk mewarnai tentang Yae Miko kemarin, dari garis-garis tebal sampai garis tipis, dimana Jiro selalu berhati-hati dengan mewarnai dengan kuasnya. Bahkan, Jiro pun hampir menyelesaikan di bagian pakaian kimononya yang digunakan oleh Yae Miko, namun Yae Miko datang dan melihat kegiatan Jiro yang sedang melukis yang selalu serius hingga berkata,"tumben, kau melukis lagi",ucapnya kepada Jiro.

"iya",ucap satu kata kepada Yae Miko,"ooh, aku baru sadar biasanya, kau langsung makan di pagi hari ini",ucap Yae Miko yang sedang fokus dan melihat hasil warna yang indah, warna pink. Kemudian, dia melihat warna bagian luarnya yang membingungkan, sambil berkata,"aku bingung Kak, apakah yang harus diberi warna apa ya?",ucapnya kepada Yae Miko.

"entahlah sayang, nanti dipikir terlebih dahulu",jawab Yae Miko kepada Jiro yang bingung bahkan, bersambung kembali sambil mencari rona warna yang cocok untuknya karena, warna biru muda sangatlah tidak cocok dan pergi untuk melihat dan keliling kota Inazuma. Begitu melihat kondisi kota mulai ramai tidak seperti kemarin, dimana dia melihat kemarin sepi dan tidak ada yang rame membuat Jiro membuang nafas didalam hidung maupun mulut yang segar bahkan, melihat orang lain sedang membeli dan menjual makanan maupun barang-barang yang sudah jadi di dalam ruko Inazuma. Jiro berjalan kaki yang sangat jauh dari kota, menuju desa Inazuma, Desa Konda dimana dia ingin melihat keindahan desa tersebut bahkan, disambut dengan ramah bahkan melihat orang-orang sedang menyapanya. Lalu, orang-orang sangat kenal dengan Jiro yang membuatnya senang bahkan membalasnya dengan menyapa yang sama dengan mereka. Kemudian, ketika dirinya memuaskan di desa tersebut, tiba-tiba saja ketika Jiro pulang setelah jalan-jalan dari desa Konda, Risa muncul dihadapan Jiro dengan rauk muka yang sedih secara histeris,"gawat! gawat! gawat! gawat! Yuda datang lagi",ucap Risa yang memberi tau kepada Jiro tentang Yuda yang merupakan dalang membakar hutan-hutan dipegunungan Tampomas terbakar dilalab api hitam yang misterius dari ucapan orang membuat Jiro kaget mendengarnya dan berkata,"dimana dia?",ujarnya dengan tegas mendengar keberadaan musuh tersebut. hingga Risa menjawab,"di kota Kak"

"apa?! Baiklah, Kakak yang akan pergi kesana dan kau mau ikut?",ucap Jiro kepada Risa namun, Risa menjawab,"tidak, aku tidak akan ikut karena, aku ada tugas Kak",jawabnya.

"baiklah, kau diam dirumah, tapi siapa yang bertarung di kota sana?",ujar Jiro kepada Risa yang sedang berfikir dan menjawab,"Kak Sara, Kak Wanderer, sama.... Kakak Ayato... kemungkinan mereka sedang bertarung disana"

"baik, aku akan pergi kesana sekarang",ujarnya namun, Yae Miko datang dan menghampirinya sambil berkata,"Jiro, aku juga mau ikut bersama kamu",ujar Yae Miko dengan paras senyuman yang tajam ke arahnya hingga menjawab,"boleh Kak"

"Hati-hati Kak! Aku tidak bisa ikut kesana karena tugas",ujar Risa dimana dia melihat Jiro dan Yae Miko pergi ke suatu tempat untuk membantu mereka di kota Sumedang yang sedang diserang oleh Yuda. Ketika mereka sampai di kota, Jiro melihat Wanderer berusaha untuk menghajarnya dengan elemen yang digunakannya bersama Ayato bahkan, melihat Sara tidak bisa menahan serangan dari Yuda yang mengeluarkan api didalam mulut naganya sambil melihat Jiro dan Yae Miko yang berada didepan mata,"Hah... mereka kuat Jiro",ujarnya.

"Kuat?",ucapnya sambil melihat naga tersebut yang sedang menyembur api kesuatu tempat, bahkan berhasil seperempat kota yang hancur akibat semburan api hitam yang garang, Wanderer berusaha menyelamatkan diri karena kewelahan dan bertarung dan tiba-tiba saja, muncul serangan yang berasal dari belakang yang ternyata, Yuda yang bersiap memenggal Wanderer dengan api di pedangnya bahkan, dia terlempar dengan hantaman api hitam yang mengerikan. Jiro berusaha menyelamatkan Wanderer sambil berkata dengan kasar,"sial! Aku sudah muak dengan dia!",ujarnya namun, dia melihat Yuda yang telah berisap menghantamnya dengan pedang sakti berelemen api hitam yang mengerikan hingga Jiro berusaha menangkisnya dan menahan serangan kepada Wanderer yang membuatnya kaget,"ayo Kak, sebaiknya kau pergi dari sini!",ucap Jiro kepada Wanderer sambil menjauh darinya. Kemudian, Yuda menarik kebelakang sambil menatap Jiro dengan tatapan tajam ke arah dirinya,"dengar ya bocah nakal, kau pikir aku lebih lemah dariku Hah?!",ucap Yuda yang berusaha mengejek Jiro dan Jiro tidak menjawab apa-apa hanya memegang pedangnya untuk melawan,"ooh, jadi kau beraninya untuk melawanku, bocah nakal baik! aku akan membunuhmu",tambahnya sambil menyodong pedangnya bahkan, muncul sebuah api hitam dimoncong pedangnya dan api tersebut merambat ke setengah tiangnya membuat Jiro serius.

Yuda berlari ketika kekuatannya sangat banyak untuk melumpuhkan Jiro, hingga dirinya pun tidak mengucapkan apa-apa kepadanya hanya berlari kedepan sambil menyambitnya walaupun serangan tersebut dapat ditangkis olehnya. Yuda berusaha mendorong pedangnya kedepan hingga Jiro menahannya bahkan, mereka mundur kebelakang hingga Yuda berkata kepada Jiro,"ooh, iya aku akan memberi peringatan kepadamu soal gununag Tampomas",ucapnya,"Gunung itu akan aktif ketika aku telah mengumpulkan sumber daya api didalamnya, yang ternyata sangat cocok untuk mengembangkannya karena, didalam larva, api itu mengalir kedalam tubuhku ini, sehingga aku akan menyerangmu, Bocah Inazuma",ujarnya dengan senyumannya karena, dirinya telah menguasai gunung Tamposan dimana, dia telah mengumpulkan kekuatan api sebagai sumbernya bahkan mampu membacakan alam-alam sekitarnya membuat Jiro khawatir tentang hal tersebut,"apakah kau..... gugup mendengar peringatan itu, bocah?",ucapnya,"kau tidak bisa bicara saat aku bertarung denganmu",tambahnya sambil melihat Jiro yang berusaha menyambit pedangnya dengan mengeluarkan petir elektro ungu kehitaman yang mengerikan. Lalu, Yae Miko akan membantunya dengan elemen yang sama dengan Jiro, dengan mengeluarkan bayangan pink ruba di setiap samping walaupun Yuda tidak melihatnya yang sedang bertarung dengan Jiro. Lalu, Jiro melihat Yae Miko yang telah mengepung Yuda dengan bayangan ruba agar bisa menyerangnya dengan petir yang mengerikan. Yuda melihat lima sampai enam ruba pink yang sudah mengepungnya, kemudian dirinya bersiap dengan serangan petir dengan mengancungkan pedangnya ke atas hingga keluarlah petir ungu yang dahsyat membuat Yuda terkejut melihatnya,"ah? Apa?!",ucapnya.

Begitu petir tersebut dikumpulkan didalam pedang Jiro, lalu dia menyambitnya sebagai serangan terakhir kearah Yuda, yang membuatnya gugup melihat cahaya petir ungu tua tersebut dan seketika itu, meledak. Jiro melihatnya bahkan, tidak ada tanda-tanda keberadaan Yuda hingga dirinya berkata,"dia telah mengetahui sumber daya alam ditempat ini rupanya".

"Jiro!",ucap teriakkan Yae Miko terdengar olehnya sambil mendekat dari belakang samping kiri,"dia mati?",ucapnya

"tidak, dia berhasil melarikan diri Kakak",jawab Jiro dengan tatapan tajamnya yang telah melihatnya.

"lalu, apa yang terjadi selanjutkan, Jiro?",ucap Wanderer kepada Jiro yang sedang bertatap serius sambil berkata,"dia pergi ke gunung Tampomas, untuk mencuri Sumber Daya Alam disana",jawab Jiro kepada Wanderer

"mengambil sumber daya alam? untuk apa?",Ayato bingung mendengar jawaban Jiro hingga Jiro berkata,"untuk membuat Koloni dan kepentingan dalam organisasi hitam Kakak"

"iya, Jiro benar. Sekarang, kita tidak bisa untuk bertarung melawan dia, dia telah mengetahui kelemahan kita maka dari itu, kita harus berfikir kembali sebelum bertarung",ujar Sara hingga Jiro melihat kondisi cuaca yang sempurna lalu, melihat seluruh kota kacau balau akibat serangan naga yang telah tewas oleh serangan Hydro, Ayato maupun Wanderer. Lalu, mereka pergi untuk pulang dan istirahat setelah bertarung melawan Yuda dan naganya.

Disisi lain, ditempat kegelapan, sang ketua Valkrein, yang mencoba melihat Yuda sedang mengumpulkan sumber daya alam untuk kepentingannya hingga dia melihat Yuda yang merasa senang walaupun dirinya terkena serangan petir olehnya,"kerja yang bagus, Yuda",ujar sang ketua Valkrein,"kita telah mengumpulkan kekuatan dengan sumber daya ini untuk menguasai dunia dan bersiap untuk menghancurkan negeri sana",tambahnya

Valkrein merasa senang bahkan, melihat para Koloni tersebut tampak seperti tentara zaman kuno, dengan pakaian yang terbuat dari besi baja hitam dengan helemnya bahkan, dibekali pedang sebagai senjatanya.

"Yuda jadi tuan, apakah Tuan merasa puas melihat ini?",ucap Yuda dengan wajah yang senang hingga dia berkata,"iya Yuda, aku merasa senang melihatnya bahkan, pasukan kita semakin kuat untuk menyerang kota sana",ujarnya

"iya itu tugasku untuk melawan mereka dan menguasainya",ujar Yuda dengan wajah senang dengan senyuman yang mengerikan bercampur serius, melihat para koloni menjadi tentara untuk menyerang kota Sumedang.

***