31. “AKHIRNYA AKU BERTEMU PERAWAN BERTOPENG ITU”

Di dalam kelas, seluruh siswa sedang menulis tanpa kecuali Jiro yang sedang memandang papan dimana sang guru memberikan ilmu kepada murid-murid, bahkan ada murid yang tertidur di bangku belakang untuk menunggu bel istirahat. ketika bell istirahat, seluruh siswa merasa senang karena, jam istirahat merupakan tempat jam libur bagi siswa bahkan, jajanan untuk siswa maupun guru kelas yang kecapean dalam memberi ilmu kepada siswa yang awalnya tidak tau menjadi tau. Jiro melihat teman-temannya sedang jajan hingga meninggalkan mereka di hadapannya maupun disampingnya, lalu dirinya pergi keruang seni karena, Jiro meninggalkan kuas didalamnya karena kemarin mengikuti ekstrakulikuller melukis didalamnya. Bahkan, ekstrakulikuller terkenal di SMA-nya, hingga Jiro sebagai anggota didalam ekstrakuliluer tersebut, lalu dirinya lupa mengambil kuas didalam ruang seni. Namun, ketika dirinya sampai di depan ruang seni, Jiro membawa kunci ruang seni dan melihat isinya yang terdapat beberapa papan lukisan yang masih kosong serta, cat-cat yang masih bersih dan basih baru. Tiba-tiba, dia melihat kesamping terdapat sebuah lemari yang terkunci membuatnya heran dan ingin segera membukanya, namun kunci lemari tersebut berada di dalam laci meja guru yang sudah tua hingga mengambilnya dan membuka pintu lemari didepan mata.

Begitu Jiro memasukkan kuncinya kedalam lubang pintu lemari, langsung menemukan seorang perempuan yang sama di Inazuma sambil berteriak membuat Jiro terlempar ke belakang yang membuat badannya terjatuh dan dirinya merasakan pening dikepala dan normal kembali. Jiro sadar ketika dirinya membayangi seorang perempuan yang misterius, sama seperti kemarin hingga membuatnya ingin hampir sakit hingga menutup pintu lemari yang ada didepannya bahkan, dia akan kembali ke kelas karena, dia mendengar suara bel berbunyi untuk masuk kedalam kelas setelah dirinya telah mengambil kuas didalam ruang seni. Jiro melihat guru mata pelajaran Sosiologi, hingga masuk duluan dan duduk bersama teman-teman lainnya dalam kegiatan belajar dimulai, sang guru menjelaskan dan mempresentasikan tentang materi Sosiologi hingga Jiro menulis namun, ketika dirinya usai menulis tiba-tiba saja dari jendela arah kanan muncul seorang perempuan lagi dengan pakaian yang sama seperti sebelumnya membuat Jiro diteror oleh perempuan yang menggunakan topeng. Lalu, melihat ke jam sambil melihat atau memperhatikan seorang guru yang sedang memberikan ilmu kepada murid-murid, Jiro berusaha untuk menahan godaan dari apapun termasuk dari godaan dari perempuan yang tidak dikenal di luar kelas membuatnya takut jika berteriak didalam kelas semuanya akan ngaur semuanya dan disalahkan dari sang guru hingga dirinya berusaha menahan berteriak dan menganggapnya tidak ada.

Jiro pun bersabar dalam menghadapi hantu yang tidak terlihat oleh siapa-siapa dimana orang lain tidak melihatnya, hanya Jiro yang bisa melihat dan menahan dari perempuan menggunakan topeng. Tak lama kemudian, bell berbunyi membuat siswa merasa senang karena, mata pelajarannya sudah habis membuat Jiro merasa senang dan tenang saat dirinya melirik ke belakang jendela sebelah kiri dan tidak ada perempuan bertopeng misterius hingga berkata didalam hati,"Hah, untunglah, aku masih bisa bertahan dari kesabaranku, tapi aku curiga dengan hantu itu membuatku merasa tegang atau merasa tidak enak melihatnya",ujar Jiro yang ingin melihat hantu tersebut. Begitu Jiro pergi keluar kelas sambil pergi ke ruang seni dimana Jiro menemukan sebuah kuas miliknya, dia melihat pintu tersebut terbuka membuatnya heran dan masuk kedalam hingga dirinya berada didalam ruang kegelapan sambil melihat kedepan terdapat seorang perempuan misterius dengan topeng perempuan tersebut dan berkata,"kau..... kau dan aku..... ada disini",ujarnya kepada Jiro yang terkejut melihatnya.

"apa?! Apa maksud..... kau membawaku ketempat ini?",ucap Jiro yang wajah bingung dan heran melihat perempuan dengan topeng ruba putih

"kau.... akan mengerti tentang Saiguu, anak muda",jawab perempuan bertopeng misterius

"apa maksud... tentang Saiguu?",Jiro geleng-geleng kepala setelah dirinya mendengar dari perempuan misterius yang merupakan salah satu hakushin

"kau akan mengerti jika kau bertemu denganku",ujar seorang perempuan misterius yang membuat Jiro heran dengannya bahkan, dirinya berada di dalam ruang seni

Jiro heran dan bingung untuk menemui seorang perempuan yang kelakuannya aneh saat dirinya menatapnya hingga pergi ke dalam kelas namun, disana tidak ada guru mata pelajaran selanjutnya sampai menjelang siang datang, Jiro melihat kawan-kawannya pulang membuat Jiro senang dan bingung untuk mencari perempuan misterius tersebut. Lalu, dirinya pulang dengan jalan kaki ke kota Sumedang, dan tiba-tiba saja muncul sosok tentara buatan Yuda dihadapannya membuat Jiro serius menatapnya. Yuda melihat dengan wajah senyumnya ke arah Jiro sambil berkata,"jadi kau disini rupanya, aku ingin bertarung denganku, anak inazuma! Pertempuran denganku belum berakhir!!!",ujar Yuda sambil mengeluarkan pedang apinya yang sangat hitam membuat Jiro kaget hingga mengeluarkan pedang di pinggang samping kanan dan bersiap untuk bertarung untuk melawan mereka.

"pasukan! Serang dia dan hancurkan kota-kota ini!!!!",ucap Yuda pun dilaksanakan, hingga melihat mereka berlari dan akan menghancurkan kota Sumedang sebagai peringatan kepada Jiro yang membuat dirinya marah dan melakukan serangan petir di pedangnya. Kemudian, dia akan bergerak kedepan bahkan, melakukan penyerangan petir ke arahnya hingga berhasil menghancurkan koloni buatan Yuda lalu, dia akan menyerang Jiro dengan pedang api hitam hingga menyambit namun, Jiro menghindar dari serangan pedang Yuda yang berapi hitam. Begitu mereka bertarung dengan hebat, Jiro pun telah membunuh para koloni mereka kemudian, dia akan bertarung dengan Yuda yang sedang menyambit dengan pedangnya bahkan, dia melihat Jiro yang berada di atas dan siap untuk menyerangnya dari atas hingga Yuda menahan serangan pedang Jiro. Kemudian, dia akan mundur kebelakang beberapa langkah hingga Jiro pun turun kebawah sambil melihat dia mulai berkasi kembali membuatnya kaget dan berusaha menghindar dari arah samping, Yuda menabrak tembok hingga keluarlah sebuah kabut abu-abu yang merupakan reruntuhan bangunan. Jiro tampak serius menghadapnya namun, didalam kabut muncul cahaya merah di kedua matanya lalu, ruko yang ditabrak Yuda hancur dan meledak hingga muncul api hitam dimana-mana membuat seluruh warga ketakutan dan berusaha untuk berlari mencari tempat perlindungan. Bahkan, polisi datang dan bersiap untuk melakukan baku tembak ke arah Yuda yang akan muncul naga yang siap mengeluarkan beberapa api hitam ke arah warga sekitar. Jiro terkejut dan berusaha untuk membunuh sang naga namun, tiba-tiba saja dia terkena serangan api hitam dan terlempar ke belakang membuatnya sakit dan berusaha untuk bangkit kembali hingga melihat Yuda berjalan dengan santai menghadap Jiro,"dengar ya anak Inazuma, aku Yuda dan aku akan membalas kekalahanku akibat ulah kau, bocah nakal!!!",ujarnya dengan suara tegasnya kepada Jiro.

"Hah, omong kosong. kau sudah dikepung oleh mereka",ujar Jiro yang telah melihat polisi yang sedang menyodong pistol revolver berada di sekeliling Yuda

"ooh,begitu ya?!",ujar Yuda hingga dia tersenyum kepada mereka namun, ketika polisi mulai mengeluarkan peluru, tiba-tiba saja muncul serangan semburan api hitam yang berasal dari atas membuat polisi terkejut melihatnya ketika pistol sudah dilepaskan ke arah Yuda. Jiro berusaha untuk mundur karena, serangan tersebut sangat mengerikan hingga mampu menyapu kulit para polisi yang ingin mengepung Yuda dan Jiro. semburan api hitam mulai berhenti hingga Jiro melihat Yuda dengan naganya telah berhasil membunuh polisi dengan semburan api tersebut dan berkata,"sampai jumpa bocah Inazuma!",ujarnya dan menghilang.

Jiro melihat para polisi menjadi korban serangan kobaran api hitam yang sangat berbahaya dibandingkan dengan api biasa, kemudian dia melihat polisi yang mencoba mengepung dirinya hingga sang polisi berkata kepada Jiro,"angkat tangan! Kau tidak bisa pergi kemana-mana anak muda!",ujarnya membuat Jiro letih akibat serangan Yuda dengan serangan api hitam. para aparat mencoba menangkap Jiro dimana, dirinya yang melakukan serangan ke arah polisi yang berubah menjadi bubuk hitam padahal, Yuda yang melakukannya walaupun mereka tidak mempercayai omongan Jiro sambil membawanya ke tempat kantor polisi untuk melakukan investigasi.

Di kantor polisi, Jiro pun menceritakan yang sebenarnya hingga Yae Miko dan Risa datang untuk menjenguk kedalam kantor polisi dan Risa khawatir dengan Kakaknya akan di masukkan kedalam penjara,"Kakak? kenapa Kakak ada disini?",ujar Risa yang merasa kaget bahwa Jiro dimasukkan kedalam penjara.

"diam nak, kami sedang mengetik dari omongan Kakakmu. Sabar ya?",ucap sang polisi yang sedang melanjutkan mengetik dari ucapan Jiro

".... disana, aku menemukan Yuda...",ujar Jiro sambil mendengar sang polisi bingung

"Yuda? siapa dia?",ucap sang polisi yang merasa kebingungan mendengar cerita darinya

"dia adalah penjahat misterius yang ingin menghancurkan kota Sumedang",jawab Jiro kepada sang polisi yang membuatnya berfikir

"penjahat misterius yang ingin menghancurkan kota? Wow, aku belum pernah dengar seperti itu",ucap sang polisi

"jadi Pak, aku tau tentang dia, bahkan dia yang melakukan itu Pak",ujar Jiro

"hah, kau hanya bisa membuat imajinasimu tinggi tentang soal ledakkan api hitam itu anak muda",ujar sang polisi yang tidak mau percaya dengan omongan Jiro,"yaaah, kemungkinan kau dipenjara sementara",tambahnya

"tapi Pak.... tapi.....",ucapan Jiro terpotong dan muncul para investigasi sambil menghadap sang polisi dimana dia menangkap Jiro sebagai tersangka

"Pak! Pak! dia bukan pelakunya tapi..... api hitam itu yang melakukannya",ujar sang investigasi kepada polisi

"apa?! Jiro bukan pelakunya? lalu siapa?",ujar sang polisi yang kaget mendengar tentang kematian para polisi tersebut

"iya, Jiro bukanlah pelaku semua itu, aku udah memeriksa DNA nya tidak ada yang cocok untuk anak itu",jawab sang investigasi,"kami mencari pelaku penyerangan para lima polisi itu Pak, tapi tidak ditemukan Pak",ujar sang Investigasi sambil melihat Jiro yang sudah aman dari kejahatan tersebut termasuk Risa dan Yae Miko yang khawatir dengan Jiro yang membuat masalah di kota Sumedang.

Jiro merasa aman dan tidak ditangkap hingga sang polisi membebaskan Jiro dari jeritan tahanan karena, tidak ada bukti tentang pelaku yang telah menewaskan lima orang polisi secara misterius kemudian, mereka melupakan Jiro yang dianggap sebagai pelakunya, tidak ada bukti hingga melanjutkan misi yang lain.

"hah, untunglah aku tidak masuk penjara",ujar Jiro yang merasakan kelegaan dari penangkapan tersebut hingga melihat Risa memukul dari bawah hingga Jiro terlempar ke atas

"dasar! kau mirip seperti bocah hah! Untung kau hampir dipenjara gara-gara musuh yang tidak jelas itu kan?!",ujar Risa dengan aksi kocak kepada sang Kakak hingga Jiro terjatuh

Jiro berusaha bangkit sambil melihat Yae Miko yang akan membantunya untuk berdiri sambil berkata,"kau tidak apa-apa kan dari pukulan Risa?",ujar Yae Miko hingga menemaninya untuk berjalan kerumah

"iya, aku terbiasa dipukul sama Adikku",jawab Jiro kepada Yae Miko

"ya sudah, lupakan saja Jiro. biarkan saja, yang penting kau bisa menemaniku disini",ujar Yae Miko sambil tersenyum ke arah Jiro hingga mereka pun bersenang-senang di tengah jalan untuk pulang. Lalu, ketika mereka sampai di dalam rumah, Jiro dengan pakaian yang kotor akibat pertempuran melawan Yuda dan koloninya yang berhasil melarikan diri dari serangan Jiro. Setelah itu, Jiro mandi dan memakai pakaian baru bahkan dirinya mengerjakkan tugas rumah namun, ketika dirinya mengerjakkan tugas sambil dirinya menatap sebuah kaca lemari hingga dibelakangnya muncul sesosok perempuan dengan topeng yang sama dari belakang Jiro yang membuatnya kaget dan menahan rasa takut akan melihat hal tersebut. Lalu, dia menoleh kebelakang tidak melihat dia membuat dirinya tidak aman hingga melanjutkan tugas rumahnya hingga selesai beberapa menit kemudian, Jiro pun merasa tenang bahkan, melihat kekaca lagi namun tidak ada bayangan perempuan bertopeng hingga membuatnya merasa aman. Lalu, Jiro pergi ke Inazuma untuk bertemu Yae Miko di kuil Inazuma hingga didepan mata muncul ruh berwarna putih yang membuat Jiro terkejut sambil berlari tanpa Yae Miko dikuil tersebut. Lalu, dia melihat menatap Jiro yang heran dengan seorang rubah putih dengan tatapan tajam yang tidak biasa.

"kau siapa?",ujar Jiro melihat perempuan misteri dengan ekos tebal putih menghadap samping kanan dan kiri namun, dia tidak mau berbicara apa-apa kepada Jiro hanya berjalan dan mendekati Jiro yang heran melihat tatapan wajah yang begitu tajam tampak seperti ruba. Lalu, Jiro merasa bingung dengannya, kedua tangan ruh pun berusaha memanjangkannya ke arah kepala Jiro dengan lembut hingga mendekati kepala Jiro dengan kepala ruh yang misterius sambil menghilang membuatnya kaget dan berkata,"siapa dia? Kenapa..... dia tidak bicara padaku",ujar Jiro yang telah melihat manusia setengah ruba putih yang membuatnya heran.

"Jiro?!",ujar Yae Miko yang berusaha untuk menemui Jiro di kuil Inazuma bahkan, dirinya merasa khawatir sambil menemuinya,"Jiro, kau bicara sama siapa?",tambahnya yang membuatnya terkejut melihat Jiro berbicara dengan seseorang

"apa? Kakak..... melihatnya?", ujar Jiro yang dirinya berbicara sama ruh yang dilihat olehnya

"kau bicara sama siapa tadi?",Yae Miko terkejut melihat Jiro yang dapat melihat roh mistis di luar kuil Inazuma

"aku..... melihat seorang rubah putih Kakak",jawab Jiro

Yae Miko terkejut mendengar jawaban Jiro dan berkata,"ooh, kau melihatnya?",ujarnya kepada Jiro

"iya dia..... dia menghilang begitu saja Kakak",ujar Jiro

"hmmm",ujar Yae Miko yang bingung untuk mengatakannya

"aah, sudahlah Kak..... jangan memikirkan seperti itu yang penting kita harus menemui perempuan bertopeng itu Kak",ujar Jiro

"baik, Jiro",Yae Miko pun ikut membantunya untuk mencari perempuan dengan topeng ruba putih

Begitu mereka pergi bersama-sama sambil melihat pemandangan kota Inazuma yang indah didepan mata, Jiro merasa senang melihat pemandangan tersebut hingga melihat orang-orang sedang berjalan untuk mencari suaka hingga mencari suasan yang indah dimana pun berada. Kemudian, dia akan menunggu sore karena, Jiro belum puas dalam jalan-jalannya serta tidak puas untuk melihat pemandangan cantik dimana pun berada hingga membuat Jiro senang dan melupakan segalanya tentang hantu yang dia lihat kecuali perempuan dega topeng ruba putih yang misterius serta menghantuinya.

"kau menikmatinya melihat pemandangan di sekitar kota Inazuma Jiro",ujar Yae Miko dengan wajah senangnya untuk jalan-jalan bersama Jiro

"iya, aku merasa senang melihat pemandangan indah di kota di sore hari bahkan, di malam hari nanti",jawab Jiro sambil menatap ke atas awan, melihat beberapa langit yang biru

"kau ingin melihat langit di atas sana Jiro?",ucap Yae Miko

"tidak, kita jalan-jalan melihat dan menelusuri kota malam ini Kakak. Membuatku enak bahkan, dapat merasakan senangnya menikmati kota Inazuma tanpa polusi",jawab Jiro,"membuatku sakit melihat dan merasakan polusi udara yang mencekam hingga aku senang ditempat ini",tambahnya

Jiro melihat orang-orang disekitarnya sedang membeli atau melihat-lihat barang yang akan di beli maupun di jual dengan harga murah atau mahal, bahkan dia berjalan-jalan dengan Yae Miko hingga pergi ke kastil Inazuma dan melihat pemandangan indah dari atas sambil melihat kota Narukami dibawahnya dengan menyalakan lampu berwarna emas yang ternyata itu bukan lampu melainkan lantera di malam hari.

"ternyata tidak ada lampu di tempat ini, semuanya menggunakan lampu lantera Kakak?",ujar Jiro

"iya, daru kemarin atau dari dulu tidak ada yang mengenal lampu ditempat ini Jiro",ujar Yae Miko yang telah mengetahui kota Inazuma

"iya tapi, mereka mempertahankan budayanya ditempat ini",ujar Jiro

"tentu saja Jiro, mereka tidak seperti ditempatmu",Yae Miko berpaling sambil melihat Jiro ikut dengannya hingga pergi untuk pergi kesuatu tempat dimana mereka akan menikmati makanan enak seperti tofu yang merupakan makanan terkenal bagi Yae Miko. Jiro sudah terbiasa dengan makanan tersebut, bahkan mereka akan pergi ke suatu ruko dimana Yae Miko kenal dengan ruko Tofu yang enak baginya. Bahkan, dia melihat Jiro berada disampingnya,"bagaimana Jiro? kau menikmati makanan ini dimalam hari?",ujarnya dengan halus kepada

Jiro tidak mendengar ucapan Yae Miko ketika dia menceritakan tentang sesuatu dari sejak kecil, dirinya melihat kedepan terdapa seorang perempuan dengan topeng ruba putih dihadapannya dengan jarak sedang. Lalu, Yae Miko tidak melihat wajah Jiro yang sedang menatap sesuatu ke arah depan hingga dia mencoba menyadarkannya dengan meniup ke arah telinga Jiro dan tak lama kemudian, Jiro sadar sambil menggeleng kepalanya hingga menatap kedepan tidak melihat perempuan tersebut yang mencoba menghipnotisnya.

"Jiro, kau tidak apa-apa kan?",ucap Yae Miko yang heran dengan Jiro yang sedang melihat sesuatu didepan matanya

"aku.... melihat perempuan itu lagi",jawab Jiro

"perempuan dengan memakai topeng lagi?",ucap Yae Miko

"iya, kenapa dia menghantuiku? Dan apa salahku?",ujar Jiro yang merasa bingung melihat dia yang selalu bergentayangan di hadapannya

Jiro merasa dihantui oleh perempuan dengan topeng ruba, membuatnya bingung dan ingin memecahkannya hingga pergi keluar untuk mencari perempuan bertopeng yang malam namun, di hadapannya muncul Raiden Ei di depan mata dan berkata,"Jiro mau kemana?",ujar Raiden Ei kepada Jiro yang serius hingga menjawab,"aku harus pergi, Mamah"

"ada apa? Kau terburu-buru seperti itu, kau mencari siapa?",ujar Raiden Ei yang dianggap Jiro mencurigakan

"aku... aku dihantui oleh seorang perempuan bertopeng ruba putih",jawab Jiro kepada Raiden Ei yang wajahnya kaget mendengar ucapan Jiro

"bertopeng.... Ruba? Mamah, baru dengar tentang perempuan itu, tapi kau harus berhati-hati dengan perempuan itu. Dia memberi tau atau sesuatu kepadamu",ujar Raiden Ei kepada Jiro yang serius dan percaya dengan ucapan Raiden Ei sambil melanjutkan untuk bergerak kedepan. Lalu, dia berada disuatu tempat yang luas tanpa orang lain maupun bangunan-bangunan indah hanya tanah kosong berhijau dimana-mana di tengah malam hari. Jiro pun tetap berhati-hati dengan melihat kondisi tempat terluas disekitarnya akan dijadikannya sebagai penyerangan dari pihak perempuan bertopeng ruba putih yang misterius, namun ketika Jiro berputar arah tiba-tiba saja dirinya melewati seorang perawan dengan topeng ruba putih hingga tubuhnya berhenti dan menatap ke tempat tersebut dimana dirinya melihat seorang perempuan dengan pakaian kimono dengan memakai topeng ruba yang ternyata ada dihadapannya.

"Akhirnya, aku ketemu perawan topeng itu",ujar Jiro yang sudah muak dengan dia dihadapannya walaupun dia diam dengan halus. Jiro pun terdiam tak mengeluarkan pedang apa-apa sambil menenangkannya hingga tak lama, dia melihat kedua tangan sang perawan membuka kedepan membuat Jiro bingung. Dia terdiam hingga Jiro berjalan beberapa langkah untuk mendekatinya, kemudian dia memegang pundak Jiro yang membuatnya kaget dan tiba-tiba, kepala sang perawan bertopeng mengadu ke arah kepalanya membuat Jiro berada di suatu ruangan yang gelap gulita. Perempuan tersebut menghilang dan menggantikan tubuhnya serta rauk mukanya dengan seorang perempuan dengan wajah ruba putih dengan tatapan mata tajam dan misterius membuat Jiro kaget melihatnya dan berkata,"siapa kau?",ujarnya hingga perempuan tersebut tidak mengucap apa-apa dihadapannya sambil mendekat dan mengangkat tangan menghadap kedepan sambil kedua tangannya membuka. Jiro tampak kebingungan sambil mengikutinya dimana dirinya merasakan sesuatu dimana dia memperkenalkan pertempuran yang sudah terjadi beberapa tahun yang lalu. Didalam bayangan melihat seorang perempuan berusaha untuk keluar dari tempat kegelapan akibat serangan musuh yang misterius hingga, dirinya terkena serangan serta menyerapkan ingatannya serta dirinya diserang secara misterius membuat Jiro kaget melihat Saiguu yang terkena serangan musuh yang misterius.

Jiro melihat bayangan-bayangan ingatan lainnya, melihat kronologi lainnya di dalam ingatan Saiguu serta menemukan sebuah bayangan seorang perempuan berumur delapan tahun siap untuk menyambit seorang perempuan yang ternyata Raiden Shogun yang sedang bertarung karena, dirinya dikhianati olehnya. Lalu, mereka menghilang ketika Raiden Shogun telah berhasil membunuh semua musuh yang ada di Inazuma, bayangan hitam tersebut diingatkan kembali kedalam benak Jiro yang membuatnya terkejut dengan kronologi yang dilakukan Saiguu selama masih hidup atau masih ingat didalam benaknya hingga Jiro menyadarinya tentang kronologi hilangnya Saiguu di dunia lain bahkan, ketika dirinya sadar tibalah dihadapan Saiguu yang tersenyum sambil menatap antara Jiro dengannya.

"kau sudah tau anak muda, suatu hari nanti kau akan masuk kedalam sana karena, aku membutuhkanmu anak muda, karena kau sudah dipilih untuk melawan teman Raiden Ei ketika mereka masih ada",ujar Saiguu dengan ucapan lemah-lembutnya kepada Jiro hingga dirinya berada di tempat yang luas dan menyadarinya sambil kebingungan hingga mengingatnya kembali di dalam benaknya.

"apa yang terjadi pada waktu pertempuran Inazuma? Apakah..... Kakak itu membutuhkan pertolonganku? atau tidak sama sekali? Aku merasa.... seperti dibawa oleh Sai..... Saiguu",ucap Jiro didalam hati bahkan, melihat kedepan dengan tidak ada seorang perempuan bertopeng lagi hingga dirinya berlari tanpa arah tujuan. Lalu, Jiro pun pergi ke kota Narukami sambil menemui Yae Miko yang sedang mencari dirinya didalam kota dan menemuinya sambil berkata kepada Jiro,"Jiro kau habis dari mana? Aku khawatir denganmu",ujar Yae Miko kepada Jiro

"maaf Kak, aku hanya mencari jajan yang enak di sekitar sini",jawab Jiro dengan menyembunyikan alasan tentang Saiguu serta perempuan topeng misterius yang dia lihat

"kau mau jajan disini tadi?",ujar Yae Miko

"iya, maafkan aku, aku tidak puas melihat kota Inazuma ini Kakak. Sekarang, aku sudah puas untuk jalan-jalannya kesuatu tempat",ujar Jiro hingga menemani Yae Miko untuk pergi bersamanya

"Hmmm, kalau begitu, yuk sama aku Jiro",ujar Yae Miko sambil menggandeng tangannya agar Jiro tidak hilang kesuatu tempat hingga melihat keindahan di pasar malam dari atas kebawah. Dia melihatnya lagi, dengan lampu terangnya di malam hari membuat Jiro sejuk melihatnya bahkan, dia tidak pernah membongkar apapun tentang kejadian dimana dirinya menemui seorang perempuan bertopeng di tempat yang luas namun, Yae Miko membongkar tentang Saiguu di malam minggu,"kau tau Jiro, sekarang... hari ini merupakan hari Saiguu",ucapnya.

"hari Saiguu?",ujar Jiro yang bingung mendengar Yae Miko tentang hari Saiguu

"iya, hari ulang tahun Saiguu, dia adalah penjaga kuil pertama",jawab Yae Miko yang telah merasakannya di hari sekarang

"ooh, jadi..... Kakak..... siapa tadi?",ujar Jiro yang bingung tentang nama tersebut

"Kitsune Saiguu",jawab Yae Miko dengan senyumnya kepada Jiro,"dialah mengetahui tentang segala terutama Raiden Ei sebagai temannya",tambahnya

"ooh, aku baru tau kalau Saiguu merupakan teman dia bukan musuh",ujar Jiro

"iya, tapi dia menganggap aku sebagai generasi sebelum dia meninggal akibat perang kegelapan beberapa tahun yang lalu, Jiro",ucap Yae Miko yang telah mengetahui kronologi perang di Inazuma

"iya, aku turut berduka cita atas kematian Saiguu, Kakak",ujar Jiro dengan sedih mendengar Yae Miko tentang Kitsune Saiguu yang selalu dekat dengannya

Jiro melihat wajah Yae Miko tersenyum sambil menghadap ke atas dirinya, mengingat kebaikannya bahkan hal-hal lainnya tentang Inazuma sampai mengenal tofu sebagai makanan terkenal bagi Saiguu. Lalu, Jiro berusaha untuk menghapus tangisan air mata Yae Miko, bahkan dia melihat Jiro menyapu air mata tersebut di pipinya membuatnya senang.

"sudahlah Kak, dia sudah tidak ada disini", ujar Jiro kepada Yae Miko sambil menatap muka yang sedang sedih

"aku tidak pernah melupakannya Jiro",ucap Yae Miko kepada Jiro

"sudahlah Kak, dia sudah kepangkuan yang atas Kak",ujar Jiro kepada Yae Miko

"iya kau benar, Jiro",Yae Miko pun berhenti menangis saat mendengar ucapan Jiro yang selalu menenangkannya

"sebaiknya, kita akan melakukan yang terbaik dari sebelumnya Kak, walaupun kita punya masalah, kita akan menghapinya bersama-sama Kakak, aku juga sama, kehilangan kedua orang tua itu jauh lebih penting. Walaupun aku punya rasa benci kepada mereka",ujar Jiro kepada Yae Miko,"tapi aku tetap menyayanginya terutuma Ibuku, Kakak. Dialah yang selalu memberi segalanya, Kakak",tambahnya

"iya Jiro",ucap Yae Miko yang mendengar Jiro sedang bercerita sama dengan kehilangan kedua orang tuanya

"maka dari itu, aku ikhlas, tidak ada cara lain untuk menghidupkannya Kakak, kebaikannya sampai membesarkannya membuatku rindu dihati dan merasakannya seperti apa tantangan kedewasaanku ini, walaupun aku masih pelajar Kak",ujar Jiro kepada Yae Miko sambil melihat wajah Jiro senang,"dan..... aku bertemu kau di depan mataku dan kau selalu mengajak aku kemana aku pergi Kakak, sekarang..... kita akan mengganti posisi itu Kak walaupun mereka telah tiada",tambahnya

"Hmmm, iya, kau benar Jiro. walaupun kau membuatku mengerti makna kehidupan ini",ujar Yae Miko kepada Jiro

"sebaiknya, Kakak ikhlas dan berdo'a kepada yang maha kuasa tidak ada lagi untuk bisa membangkitkan orang yang sudah mati Kak",ujar Jiro kepada Yae Miko

Yae Miko merasa tenang hingga melihat kembang api buatan Yoimiya muncul dihadapannya membuat Jiro merasa senang melihat kembang api dimalam hari dengan penuh warna bahkan, dirinya senang melihatnya. Yae Miko menutup matanya sambil menghapus air mata karena, kehilangan se sosok figure Saiguu di mata dirinya, lalu dirinya pun sudah tenang dengan perkataan Jiro sambil melihat kembang api lewat depan dan kembang api buatannya telah berhenti.

Jiro pun melihat Yae Miko sedang menatapnya dan berkata kepada Jiro,"Jiro",ujar Yae Miko memanggil namanya

"iya Kak",jawab Jiro kepada Yae Miko sambil melihat wajah Yae Miko dengan wajah senangnya dihadapannya

"Hmm, Kakak senang melihat kamu, kau adalah anak laki-laki yang aku lihat",ujar Yae Miko kepada Jiro yang membuatnya bingung

"anak laki-laki?",Jiro bingung mendengar ucapan Yae Miko

"iya, hahaha aku melihat didalam foto itu Jiro",ucap Yae Miko sambil memperlihatkan foto Jiro pada waktu kecil dengan menggendong ruba pink

"foto ini...? Kakak menemukannya dimana?",ujar Jiro yang bingung melihat foto tersebut

"Kakak menemukannya di dalam kamar dan menemukan sebuah foto album kenangan masa kecilmu Jiro",jawab Yae Miko kepada Jiro yang membuatnya malu

"yaaah, emang Kak..... aku menggendong ruba pink ini",ucap Jiro

"ruba pink ini, kau menemukannya dimana?",ujar Yae Miko yang berpura-pura tidak tau tentang dirinya pernah bersamanya

"aku menemukannya oleh... nenekku, Kakak",jawab Jiro,"tapi, Nenekku, meninggal akibat jantung Kak",tambahnya

"ya ampun, aku turut berduka cita Jiro",ucap Yae Miko

"terimakasih Kak",jawab Jiro

"sekarang, kita tidur saja yuk, Kakak udah ngantuk",ucap Yae Miko yang pergi sendirian namun, Jiro akan menemaninya disamping untuk tidur bersamanya

Mereka meninggalkan kastil Inazuma sambil pergi ke ruang kamar tidur, Jiro melihat Yae Miko sudah ada di atas tempat tidur dan dirinya ingin menemaninya disamping dan disisi lain, Yuda melihat kota-kota cantik di Inazuma masih menyala-nyala. Lalu, dirinya berkata,"Ha ha ha ha, jadi..... hari ini merupakan hari ulang tahun Saiguu ya? Ha ha ha, dia sudah meninggal di dunia lain dan aku akan menghancurkan tempatmu, Raiden Ei aku masih bertahan dalam kondisi apapun dan aku akan mempersiapkan untuk menyerang mereka",ujar Yuda sambil tersenyum dengan mengerikan sambil berpaling dan menghilang.

***