47. BAYONET DIPEGANG KUKI

Di lapangan terbuka dengan bayonet milik Jiro dipegang Kuki yang membuatnya ingin berlatih dengan bayonet miliknya, lalu dengan tegak lurus dengan sempurna sambil menutup kedua matanya, dirinya sedang bersemdi sebelum melakukan menggerakkan tubuhnya sambil memegang bayonet milik Jiro yang akan melakukan gerakkan yang lincah. Kuki mencoba memulai gerakkan tersebut, dengan melompat yang sangat tinggi bahkan, melihat rumput hijau yang bergoyang dimatanya hingga mendarat dengan sempurna sambil menggerakkan tangan kanannya yang dimana dirinya berusaha menggerakkannya sebagai serangan tusukkan kearah depan hingga berputar searah jarum jam. Bahkan, dia bersiap untuk melepaskan elemen petirnya dengan cara mendorong ke depan sebagai serangan terakhirnya, kemudian Kuki mulai puas walaupun gerakkannya belum sempuran karena, dirinya merasa bingung untuk mencari gerakkan yang sempurna oleh seseorang yang pernah melihatnya.

"Haaaah, padahal sedikit lagi, aku pasti bisa untuk melakukan gerakkan seperti ini",ujar Kuki didalam hati sambil melihat bayonet yang dipegangnya,"maaf Jiro, aku mengambil bayonetmu di atas meja belajar karena, aku lagi mencoba latihan gerakkan bayonetmu bahkan, aku tidak memberi tahu kepadamu",tambahnya sambil menghirup nafas pelan-pelan hingga membuangnya kedepan sambil melanjutkan latihannya sendirian di tempat yang luas tanpa orang-orang di tempat yang lain hanya melihat desa Konda yang dia lihat dengan jarak jauh. Lalu, Kuki tetap melanjutkannya namun, di tengah gerakkannya, Kuki pun terjatuh dan pisau pun ikut jatuh disebelahnya membuatnya merasa sakit di bagian kaki kanannya dan memegangnya,"duh, sakit sekali",ujar Kuki didalam hati

"eeeh, Kuki?",ujar Arataki Itto yang melihat Kuki sedang latihan dan membuat dirinya heran dengan dia yang sedang memegang kaki kanannya,"kenapa kau memegang kaki kanan kamu?",tambahnya yang membuatnya heran dengan Kuki

"aaah, aku butuh….. aku butuh obat keseleo, Itto",jawab Kuki kepada Itto yang membuatnya bingung

"hah? Obat….. obat apa maksudmu, Kuki?",ucap Itto yang membuatnya bingung mendengar ucapan tersebut

"Obat keseleo Itto, ada tidak?",ujar Kuki hingga Itto tau tentang ucapan tersebut

"ooh, itu ada Kuki, tenang aku akan bawakan obat keseleo untukmu",ujar Itto sambil berlari ke suatu tempat hingga tak lama kemudian, Itto bersama Jiro, Yae Miko, Aether, dan Lumine menolong Kuki yang keseleo

"ya ampun, Kuki, kamu kenapa?",ujar Aether yang mencoba menyelamatkan Kuki yang terkena keseleo di kaki tersebut

"aku hanya keseleo saja Aether",jawab Kuki sambil melihat Aether yang mencoba untuk membantu berdiri sambil melihat Jiro yang telah membawa obat tradisional untuk sakit keseleo

"eeeh jangan berdiri dulu!",ujar Jiro kepada Aether yang dimana dirinya mencoba untuk membantu Kuki berdiri

"kenapa Jiro?",ujar Aether yang membuatnya kebingungan

"karena, takutnya infeksi",jawab Jiro,"sebaiknya diluruskan dulu Aether, agar cepat sembuh kaki Kak Kuki",tambahnya sambil melihat Kuki mencoba duduk sambil meluruskan kakinya yang membuatnya sakit dan berusaha untuk menahannya

"obat apa Jiro?',ujar Itto yang heran dengan obat yang akan diberi oleh Kuki

Jiro akan memperlihatkan obat tersebut, dengan jenis obat tiongkok kuno yang mampu menyembuhkan keseleo di kakinya dengan obat dengan cara di semprot ke arah daerah yang sakit di bagian kaki kanannya. Lalu, Jiro menyuruh Kuki tidak boleh dioles, kemudian Jiro berkata setelah menyemprot dibagian yang sakit kepada Kuki,"sekarang, kau pakai ini",ujar Jiro yang telah memberikan kaos kaki yang baru karena, kaos kaki milik Kuki sudah baud an jarang dicuci.

"baiklah Jiro, terimakasih, aku minta maaf kejadian tadi, aku tidak sengaja menagmbil bayonetmu",ujar Kuki yang tidak sengaja mengambil bayonet tanpa memberi tau kepada Jiro

"tidak apa-apa, kau ingin latihan gerakkanku seperti kemarin?",ujar Jiro kepada Kuki yang terkejut mendengar jawaban darinya

"iya, kenapa kau bisa tau?",ujar Kuki kepada Jiro

"iya aku tau Kak Kuki, kau sedang latihan ditempat yang luas seperti ini bahkan, kau ingin bisa sepertiku",ujar Jiro kepada Kuki

"iya, Jiro",jawab Kuki sambil memakai kaos kaki baru yang dibeli oleh Jiro,"aaaah, aku bisa berdiri tapi….. ouch",ujar Kuki ketika berdiri, dirinya merasakan sakit di kaki kanannya hingga Kuki hampir terjatuh bahkan, Itto dan Jiro yang akan menahannya sambil memegang tangan Kuki hingga Kuki akan berjalan bersama mereka berdua.

Setelah sampai di depan rumah Kuki sambil masuk kedalam kamar, Kuki merasa senang melihat Itto dan Jiro yang telah menyelamatkan dirinya hingga kaki kanannya di atas kursi walaupun keras. Jiro melihat Kuki yang mencoba menahan rasa sakitnya kaki tersebut sambil menatapnya hingga berkata,"Jiro, bolehkah aku minjam bayonetmu? Karena, aku ingin memegangnya",ujar Kuki yang ingin menggerakkan kaki kanannya namun, dirinya merasakan sakit di bagian bawahnya

"sebaiknya Kakak jangan bergerak dulu",ujar Jiro dimana dia melihat kaki Kuki tidak sengaja untuk digerakin

"baiklah Jiro",ujar Kuki,"aku tidak menggerakkan kaki kanan",tambahnya

"lalu, kalau kakak menggerakkannya bisa dua jam lagi tapi, hati-hati ya Kak",ucap Jiro kepada Kuki

"baiklah, mungkin maksudmu bisa sembuh lagi dalam dua jam ya?",ucap Kuki kepada Jiro

"bukan, Kakak harus gerak nanti dua jam juga udah sembuh",jawab Jiro kepada Kuki

"jadi... maksudmu itu... aku tidak bisa sembuh begitu, Jiro?",ujar Kuki yang membuatnya bingung

"tidak, kemungkinan besar delapan hari bisa sembuh jika Kakak bergerak bahkan menggunakan obat ini",ujar Jiro sambil memperlihatkan obat untuk Kuki

"Hmmmm, berarti pakai obat semprotan yang tadi itu, setiap hari dan harus bergerak begitu Jiro?",ujar Itto yang menyambung dengan kesimpulan tentang obat semprotan dari Jiro

"iya, kalau kakak nggak menggunakan semprotan ini, Kakak tidak bisa sembuh dan sulit untuk digerakkan maka dari itu, sekitar dua jam saja Kakak harus bergerak jangan dipaksa dan jangan dikeraskan gerakkan kaki Kakak",ujar Jiro yang memberi tau kepada Kuki,"jadi, Kakak harus menunggu dua jam lalu gerakin kaki kanan Kakak",tambahnya dengan kata terakhir dari Jiro yang mencoba untuk pergi bersama Yae Miko

Begitu mereka pergi untuk keluar dari rumah Kuki yang sedang sakit, Jiro dipegang genggaman Yae Miko yang erat untuk jalan-jalan bersamanya, Itto mengetahuinya sambil menyindirkannya dari samping,"wiiiih, Jiro tuh….. Guji Yae sangat menyukaimu Hihihihi",ujarnya yang membuat Jiro malu dengan wajahnya memerah karenanya

"aaaah, itu….. itu hanya Kakak Adik saja, Paman",jawab Jiro yang mencoba menyembunyikan sesuatu diantara Yae Miko dengan Jiro namun, Itto hanya senyum sambil memperlihatkan giginya hingga menyenggol dengan sikunya kearah Jiro membuat Jiro menahan rasa cinta kepada Yae Miko walaupun dirinya sangat cinta kepadanya

"kenapa kau senyum-senyum begitu Jiro? Paman ingin tau dong",ujar Itto kepada Jiro

"itu rahasialah, Paman",jawab Jiro sambil menghadap Itto,"aku sama Kak Yae Miko hanya... jalan-jalan saja bukan seperti itu",tambahnya walaupun Itto tidak percaya dengan omongan Jiro yang ikut jalan-jalan bersama Yae Miko hingga meninggalkan Jiro yang sedang pergi dengannya

"baik, hati-hati ya Jiro, jangan lupa kasih cokelat ya?",ujar Itto sambil melambaikan tangannya kepada Jiro dan Yae Miko yang sedang pergi jalan-jalan

Begitu mereka menikmati jalan-jalan ke Inazuma, Itto tau kalau mereka sedang asyik jalan-jalan seharian ataupun esok, karena dirinya selalu melihat Jiro yang bergandengan tangan dengan Yae Miko. Sementara itu, Kuki yang sedang duduk ingin menggerakkan kakinya dengan cara berdiri dengan pelan walaupun sakit mulai terasa di sebelah kanannya, sambil berjalan dengan pelan membuatnya beban hingga dirinya bergerak lagi kedepan dengan kaki kirinya yang cepat kemudian, berjalan lagi dengan kaki kanannya yang membuatnya terasa sakit dibagian tertentu hingga berusaha jalan lagi mengelilingi ruangan namun, ketika Kuki berada di depan anak tangganya membuatnya tidak bisa untuk naik dengan kaki kanannya yang keseleo kemudian, dirinya tidak memberanikannya untuk naik ke atas

"Haaah, aku mau keatas sana tapi, aku tidak bisa tapi aku harus bisa menghadapi ini",ucap Kuki didalam hati sambil berjalan dengan pelan hingga disampingnya terdapat sebuah buku catatan harian membuatnya heran sambil membukanya yang ternyata isi catatan tersebut merupakan catatan sejak kecil yang hampir dilupakan. Lalu, Kuki melihat foto kenangannya semasa kecilnya membuatnya senang, bahkan dirinya melihat halaman selanjutnya terdapat isi catatan yang mengingatnya lagi dimana Kuki berjalan-jalan bersama seorang laki-laki yang misterius yang ahli bayonet sendirian dilapangan terbuka. Kuki masa kecilnya melihatnya dengan kedua matanya lalu, dia mencoba untuk mendekatinya namun, ketika dirinya mulai mendekati seorang laki-laki misterius tersebut dia menghilang membuat Kuki kaget melihatnya bercampur bingung.

Kuki pun sadar dan bingung untuk menemui seorang laki-laki yang misterius dan latihan ditempat yang kosong tanpa seseorang dimana pun berada, kemudian dirinya berjalan kedepan bahkan melihat asap putih yang mulai tebal serta tidak melihat laki-laki yang sedang latihan yang sangat giat. Kuki sedih dan menahannya sambil membuang nafas dengan pelan, namun ketika dirinya duduk sambil menutup kedua matanya, tibalah bayangan seorang laki-laki yang akan membawakan kotak makanan hingga Kuki terkejut melihatnya namun, laki-laki tersebut berkata,"ini, Aku kasih buat kamu, anak kecil",ujar laki-laki yang misterius yang memberinya makan kepada Kuki yang masih kanak-kanak sambil menghadap ke atas. Dimana laki-laki misterius tersebut telah memberi makanan yang enak hingga Kuki merasa lapar.

"terimakasih Paman",ujar Kuki yang menghadap seorang laki-laki misterius yang memberikan makanan untuknya

"iya, sama-sama. Kau anak yang baik ditempat ini",ujar laki-laki yang melihat Kuki yang menikmati makanannya namun, ketika Kuki menghadap kedepan tiba-tiba saja laki-laki tersebut menghilang bahkan, melihat asap putih tebalnya mulai menipis

"Paman? Paman?!",ujar Kuki berteriak ketika dirinya telah menghabiskan makanannya sambil melihat dan mencari seorang bayangan laki-laki tersebut membuat dirinya heran dengannya sambil berkata lagi,"apakah….. Paman sudah mati...?",tambahnya sambil melihat kotak makanannya yang sudah kosong,"kotak makanan ini sudah habis olehku, aku minta maaf, karena aku lapar dan tidak menyisakan untuk paman",ujarnya sambil mencarinya namun, tidak menemukannya.

Kuki berjalan sendiri hingga dirinya mulai sadar melihat isi catatan tersebut,"Hmmm, Paman... itulah yang aku panggil untukmu, aku tidak tau siapa namamu?",ujar Kuki yang sudah sadar melihat catatan tersebut hingga berjalan dengan pelan dengan kakinya sambil membawa buku tersebut untuk dibaca walaupun buku catatan Kuki masih tampak utuh dan layak untuk dibaca.

Ketika menjelang siang tiba, dirinya membaca dan membuka halaman dengan cepat, hingga menemukan salah satu catatan ketika dirinya masih berumur dua belas tahun dimana dirinya berada di kuil suci, hingga pulang setelah melaksanakan ibadah serta melakukan do'a bahkan, dirinya menemukan sebuah kotak makanan di depan rumahnya membuat Kuki senang dan membawa kotak makanan hingga melahapnya karena, dirinya merasa lapar. Begitu dibuka kotak makanannya, berupa nasi yang digulung dengan sosis, nasi dengan udang yang udah di goring, dan dua sampai lima nasi yang gulung dengan rumput laut hijau yang terasa nikmat. Menikmati makanan tersebut membuat Kuki merasa senang, hingga dirinya tidak sadar melihat isi kotak makanannya sudah habis, bahkan tidak ada tersisa untuk seorang laki-laki yang misterius pembawa bekal makanan untuk dirinya.

Kuki merasa bingung dan berkata,"duuuh, maaf Paman, aku….. aku tidak bisa menyisakan makanan Paman",ujarnya yang kecewa karena, dirinya tidak bisa menyisakan makanannya hingga membuatnya ingin sedih dan bingung sambil mencuci kotak makanan. Namun, dirinya tidak sadar bahwa dirinya telah menemukan beberapa puluhan kotak makan dari Paman yang misterius, bahkan mencucinya hingga sedih mengingat seorang laki-laki tersebut yang suka pemberi makanan gratis namun, Kuki bersalah tidak menyisakan untuknya bercampur bingung

"aku harus menukar dengan apa ya?",ucap Kuki yang membuatnya bingung hingga tak lama kemudian, dia melihat beberapa uang logam Mora yang hanya sekitar satu keping logam mora bahkan, dirinya membayarnya dengan satu keping logam mora kepada seorang laki-laki tersebut hingga menyimpannya dimana Kui mendapatkan kotak makanan tersebut.

Sampai menjelang sore tiba, dia tidak melihat seorang laki-laki yang misterius, bahkan tidak ada yang memegang uang sekeping logam mora, membuat Kuki bingung dan mencari seseorang yang dia kenal hingga mencari tempat ruko-ruko yang mengenalnya walaupun beberapa sebagian orang, dia tidak percaya dengan omongannya tersebut. Namun, sebagiannya lagi mereka percaya namun, tidak mengetahuinya membuat Kuki bingung hingga sedih untuk mencarinya kemana dia pergi selalu menghilang. Bahkan, Kuki berusaha berlari dengan pakaian kimononya namun, tiba-tiba saja air hujan membasahi pakaiannya walaupun hujan masih beberapa titik saja dirinya berusaha untuk berlari dan mencari tempat perlindungan dari serangan air hujan yang mulai deras.

Begitu sampai ditempat gedung yang melindungi dari hujan hingga membuat Kuki merasa bingung sambil melirik kebelakang, dimana dirinya berada didalam ruko yang merupakan restoran yang sangat mahal. Namun, dirinya berlari ke dalam restoran tersebut hingga ditabrak oleh seseorang dengan wajahnya yang misterius serta melihat pakaiannya yang begitu hitam hingga melihat kedua tangannya dimasukkan kedalam saku celana. Kuki tampak heran dengan orang tersebut sambil mengejarnya, kemudian Kuki ingin mengejarnya hingga tak lama kemudian orang tersebut berlari cepat serta membuatnya bingung dan berkata,"hah, orang itu…. Cepat sekali hilangnya, bagaimana bisa?",ujarnya dan merasa bingung hingga tak lama kemudian, salah satu pelayan yang melihat dirinya ingin membawanya ke suatu tempat yang ternyata Kuki mendapat makanan gratis hingga dirinya merasa lapar sambil berkata lagi,"hah? Makanan gratis?",ujarnya yang aneh melihat pesanan makanan tersebut yang belum pernah di coba hingga melahapnya.

Kuki pun mehalap dan menghabiskan makanannya membuat enak hingga tak lama kemudian, dirinya tidak sadar bahwa, makanan yang dia makan sudah habis serta tidak bisa membayarnya sambil menghadap ke pada salah satu pelayanannya dengan berkata,"Pelayan! Makanannya aku bayar ya?!",ujar Kuki kecil yang membuat pelayan restoran tersebut tertawa sambil berpaling untuk melanjutkan tugasnya hingga Kuki aneh melihatnya bahkan, dirinya mencoba untuk keluar dari restoran mahal agar tidak di tagih oleh restoran tersebut. Kemudian, cuaca mulai berubah membuat Kuki semangat untuk bisa pulang kerumah sambil melupakan hal-hal yang aneh di dalam restoran mahal serta terkenal makanannya namun, ketika dirinya sampai dirumah, Kuki melihat bayangan misterius serta melihat kepala tersebut menghadapnya sambil berpaling untuk menyembunyikan wajahnya agar tidak ketahuan oleh Kuki yang sedang bergerak untuk menemuinya hingga tak lama kemudian, gerakkannya sangat cepat bahkan, dirinya tidak bisa mendapat seorang laki-laki yang berusaha lari. Membuatnya bingung namun, dirinya menemukan sekantong karung koin Mora bahkan, membuatnya bingung melihat laki-laki yang memberikan sekantong uang mora namun, dirinya sangat penting untuk membiayai sesuatu untuk kepentingan yang dilakukan olehnya

Cerita tersebut sudah dimengerti oleh Kuki, hingga sadar bahkan dirinya mencoba untuk membuka halaman selanjutnya sambil menceritakan kembali di masa kecil Kuki ketika dirinya bertemu dengan seorang laki-laki yang misterius. Bahkan, Kuki terus mencari seorang laki-laki tersebut di kota Inazuma yang masih rame-rame di tempat tersebut ketika menjelang sore tiba, kemudian dirinya melihat orang-orang berkumpul untuk mempersiapkan dalam acara yang meriah walaupun kecil. Bahkan, dirinya berusaha lari kencang hingga di tabrak oleh seseorang yang ternyata dia adalah Kitsune Saiguu yang sedang menikmati keliling kota Inazuma bersama Yae Miko, namun Kuki merasa amat bodoh terhadapnya sambil melanjutnya ke depan hingga tak lama kemudian bertemu seorang laki-laki yang pakaiannya sama dan pergerakkannya sama.

Kuki berusaha mengejarnya namun, dirinya menghadapi kerumunan orang yang sangat banyak membuatnya bingung sambil berjalan kedepan sendirian hingga melewati kerumunan orang walaupun sempit baginya namun, dirinya berusaha untuk mengejarnya. Ketika mencapai ke tempat yang kosong, tiba-tiba saja muncul Yoimiya yang telah menyalakan kembang api yang sangat besar hingga meledak di angkasa. Bahkan, dirinya melihat seorang bayangan laki-laki yang membuat Kuki heran dan mengejarnya walaupun dirinya merasakan cape namun, kecapeannya tidak terkalahkan olehnya serta menahan rasa senang dan bersorak gembiranya meriahnya kembang api di Inazuma, bahkan Kuki berusaha untuk mengejarnya sambil melompat ke atas namun, lompatan tersebut tidak tercapai hingga dirinya hampir terjatuh di tepi batu-batu yang sangat keras. Bahkan, dia akan mencoba bangkit lagi dari rasa jatuhnya kebawah, hingga Kuki bangkit lagi sambil melihat kedepan lagi hingga mencoba untuk masuk kedalam tempat-tempat yang ada atapnya sambil berjalan biasa.

Dirinya berusaha lari kedepan tanpa arah, Kuki menahan rasa lapar sambil mendapatkan seorang laki-laki yang misterius hingga hampir mendapatkan namun, laki-laki tersebut wajahnya sangat berantakkan, dari giginya tonggos yang sudah nggak rapih, bahkan wajahnya yang lemas membuat Kuki kaget hingga melihat laki-laki tersebut yang mencoba menjauh dari tempat tersebut.

"hey! Tunggu aku! Aku ingin bicara sama kamu! Hey! Tunggu aku!",ucap Kuki yang mencoba untuk berlari dan mendapatkan seorang laki-laki yang misterius hingga membuatnya kecapean dan tidak punya tenaga untuk mengejarnya sampai laki-laki misterius tersebut menghilang dengan cepat,"duuuh, dia siapa ya? Aku harus bisa tanggung jawab bahkan, aku harus membayar semua kerugiannya dengan kantong beberapa keping emas ini",ujarnya sambil pergi dan berusaha untuk membayar bahkan, ketika dirinya sampai di restoran yang mahal terebut menolak pembayarannya membuat Kuki merasa bingung serta tidak bisa membayarnya lagi hingga sang kasir berkata lagi,"maaf ade, uang ini buat ade saja ya? Soalnya makanan yang ade makan itu gratis untuk ade",ujarnya

"haaah, gratis? Padahal….. direstoran ini...?",ucapan Kuki dilanjutkan oleh sang kasir

"tidak usah begitu De, Ade sudah lunas apakah Ade mau pesan lagi kesini?",ujar sang kasir yang membuatnya tertawa mendengarnya membuat Kuki marah sambil pergi dan membawa kantong koin moranya untuk dibawa kesuatu tempat

Begitu dirinya keluar dari restoran, dengan membawa satu kantong beberapa uang koin mora, dirinya merasa bingung lagi untuk menginfakkan ke kuil atau dipakai jajan, hingga Kuki pun memberi uang satu keping koin mora hingga mengenclengkannya ke dalam kotak dan berdo'a di kuil Narukami. Kemudian, dirinya berpaling dengan pakaian kimono Kuil Inazuma hingga Kuki menyadari setelah membaca catatan miliknya yang hampir terlupakan. Lalu, dirinya mendengar suara ketukan pintu yang sangat keras membuat Kuki kaget sambil berdiri namun, rasa sakitnya mulai terasa hingga berjalan pelan hingga salah satu kakinya bergeser dengan jalannya lambat karena merasakan sakitnya di bagian kaki kanannya.

Kuki membuka pintu yang ternyata Jiro dan Yae Miko membawakan sesuatu, bahkan dirinya melihat di kedua tangannya merupakan tongkat yang membantu bisa bergerak hingga Kuki kaget melihatnya."Jiro! Yae Miko! Kalian bawa apa itu?",ucap Kuki yang heran dengan barang-barang yang dipegang oleh JIro,"lalu, tongkat apa ini?",tambahnya yang membuatnya bingung

"nggah usah marah Kakak",ucap Jiro,"tongkat ini….. untuk Kakak, agar Kakak bisa berjalan dengan tongkat ini",jawab Jiro manfaat tongkat kayu tersebut yang dipegang oleh Kuki yang jalannya masih berseret-seret dengan pelan

Kuki memegang tongkat tersebut dan berkata,"aku masih muda Jiro",ujar Kuki kepada Jiro

"tidak apa-apa Kakak, tongkat ini bukan cepat tua melainkan Kakak bisa membantu Kakak untuk berjalan",ujar Jiro yang menjelaskan tentang tongkat tersebut

"untuk... bisa berjalan, bukannya kursi roda Jiro?",ucap Kuki kepada Jiro

"tidak usah menggunakan kursi roda Kak",ucap Jiro,"nanti Kakak nggak bisa berjalan dengan normal, akan tetap seperti itu",tambahnya

"baiklah, aku akan memegang tongkat ini",ujar Kuki sambil mencoba untuk menggerakkan kakinya serta menggerakkan tongkat yang diberi dari Jiro

"iya, jangan malu-malu Kakak",ujar Jiro kepada Kuki,"lalu pakailah obat semprotan dariku",tambahnya

"sebaiknya aku akan menggunakan tongkat ini sambil latih berjalan di sekitar dalam rumah ini",ujar Kuki dengan lemas

"iya, Kakak mendingan begitu. Tapi, kalau Kakak sudah sembuh tongkat itu ketanganku lagi ya Kak",ujar Jiro kepada Kuki yang sedang mencoba untuk menggerakkan kakinya berkat bala bantuan tongkat milik neneknya Jiro yang sudah lama meninggal dunia secara misterius

"baiklah, aku akan mencobanya Jiro",ucap Kuki yang akan menggunakan tongkatnya hingga berjalan dengan pelan-pelan saja hingga dirinya bisa menggerakkannya membuatnya senang dan berkata lagi,"ini ringan Jiro berkat tongkatmu, aku bisa jalan kembali tapi, aku tidak bisa bertarung karena, aku lagi cedera seperti ini",tambahnya

"baiklah tapi, hati-hati ya Kakak?",ujar Jiro yang melihat Kuki yang sedang mencoba untuk menggerakkan kakinya dengan bantuan tongkat dari Jiro agar bisa membantu berjalan kesuatu tempat hingga tak lama kemudian, Kuki melihat mereka berdua telah pergi tanpa pamit kepadanya membuat Kuki heran dengan mereka sambil melirik ke arah jendela dimana, Yae Miko selalu menggandengkan tangan kanan Jiro sambil berjalan kesuatu tempat membuat Kuki mengerti, kedekatan Yae Miko dan Jiro sangat erat dengannya

"Hmmm, mungkin dia lagi jalan-jalan sama Kakaknya",ucap Kuki sambil melihat kakinya yang merasakan sakit keseleo hingga dirinya mencoba untuk latihan berjalan sambil mengangkat buku catatan masa kecilnya untuk melanjutkan ceritanya tentang seorang laki-laki misterius yang telah memberikan segalanya tentang makanan, hingga Kuki merasa kenyang dan tidak merasakan lapar ketika dirinya pergi ke kuil agung sambil menepuk dengan kedua tangannya bahkan, melihat orang-orang dengan pakaian kimono yang sama, sambil menepuk tangannya untuk berdo'a kepada yang maha kuasa.

Kuki kecil mencoba berdo'a didalam hati dengan khusyu hingga memberikan perlindungan dari mara bahaya, selain itu dirinya ingin mendo'akan kepada orang-orang yang baik kepada dirinya terutama seorang laki-laki yang misterius tersebut yang telah memberikan makanan karena dirinya belum pernah mendapatkan makanan atau belum mendapatkan satu piring makan di atas mejanya. Kemudian, dirinya melihat ke atas setelah melaksanakan ibadah di kuil Inazuma, hingga pergi bersama kawan-kawannya, namun ketika Kuki kecil memisahkan diri dengan mereka, dirinya pergi ke kota melihat orang-orang di sekitarnya sedang sibuk serta melakukan aktivitas lainnya namun, dirinya pergi ke restoran tersebut dimana orang laki-laki yang misterius selalu mengajaknya kedalam restoran, namun dirinya sampai didalam restoran mahal di Inazuma membuat Kuki kecil merasa bingung melihat pelayan-pelayan yang sedang sibuk sambil membawakan makanan untuk pesanan. Bahkan, ada yang membawa piring ketempat cucian yang ada didapur, namun tiba-tiba saja dihadapan Kuki melihat dua pelayan cantik sambil berkata,"ooh, kau rupanya ya?"ujar salah satu pelayan tersebut membawa dirinya ketempat meja makan membuat Kuki heran dengan mereka

"aaah, lepaskan aku, tolong aku tidak bermaksud untuk melukai siapapun didalam restoran ini",ujar Kuki yang membuatnya bingung bercampur sedih melihat dua pelayan perempuan cantik yang membawa dirinya kedalam restoran mahal namun, dirinya terkejut melihat banyak makanan yang sangat mahal dan dirinya tidak heran melihatnya sambil melahap satu persatu sampai habis. Dari udang goreng sampai makanan khas Inazuma lainnya yang membuatnya doyank makan, bahkan Kuki kecil telah menghabiskan makanannya dengan sendirinya di restoran mahal hingga melihat pelayan perempuan yang memberikan bom dengan cap "lunas" kearah Kuki yang membuatnya kaget

"ini bon yang sudah dibayar oleh Ayahmu",ujar sang pelayan perempuan tersebut yang telah memberikan makanan mahal

Kuki terkejut melihat bon yang berisikan nama makanan yang telah dipesan sambil berkata,"aaaah, apakah makanan ini gratis ?",ujar Kuki kecil yang heran dengan melihat catatan tersebut yang telah dibayar dengan uang tunai koin mora

"iya nak, kami menunggumu Nona kecil",jawab perempuan tersebut sambil melihat Kuki mencoba untuk pergi sambil menghadap dirinya

"terimakasih, tapi….. itu bukan ayahku",ujar Kuki yang malu mengatakan tersbeut kepada pelayan dan pergi karena kenyang setelah menghabiskan makanannya di restoran mahal

Sampai menjelang sore, Kuki mulai merasa kenyang sambil berjalan untuk pulang kerumah namun, dirinya mendengar suara tebasan pedang yang mengerikan hingga Kuki kecil mencoba untuk berlari ke suatu tempat sambil mendengar suara tebasan pedang yang mengerikan baginya. Lalu, dirinya berada di dalam hutan dan tiba-tiba saja, dirinya melihat se sosok bayangan misterius dengan pakaian hitam yang sangat peka, bergerak dengan cepat bahkan berusaha untuk menghindar dari serangan musuh yang siap untuk menebas pedang besarnya ke arah seorang laki-laki tersebut yang merupakan pemberi makanan gratis untuk Kuki kecil. Namun, saat dirinya keluar dari tempat persembunyiannya tiba-tiba saja musuh dari belakang Kuki siap menangkap dengan menutup mulut yang membuatnya kaget dan tidak bisa bebas dari dia.

Kuki ditahan oleh salah satu musuh tersebut, hingga musuh yang bertarung dengan laki-laki misterius berusaha untuk mundur kebelakang dengan bangganya menangkap seorang gadis kecil dari tempat persembunyiannya di dalam semak-semak tebal. Lalu, penjahat yang ditangkap tersebut berkata,"oooh, kau lihat ini?! Hah?",ujar salah satu musuh yang telah memegang pisau ke arah tenggorokkan hingga Kuki tidak bisa berbuat apa-apa karena, mulutnya di tutup dengan tangan musuh

Sang musuh melihat laki-laki misterius mencoba menggerakkannya dalam satu kaki, hingga sang musuh menyodong pisaunya ke arah leher Kuki kecil yang membuatnya takut dan kaget melihatnya serta ingin berteriak,"Hah, kau tidak bisa berbuat apa-apa, jika kau ingin membebaskan anak ini",ujar musuh sambil menyodong pisaunya ke arah leher Kuki,"syaratnya adalah kau harus membayar dengan koin mora sebanyak lima ratus emas koin mora jika kau ingin membebaskan gadis penjaga kuil ini, Hehehehe",ujarnya sambil tertawa karena, dirinya sudah membuat rencana jebakkan

Laki-laki tersebut sangat marah mendengarnya bahkan, dirinya mengetahuinya tentang rencana yang dilakukan oleh mereka berdua hingga tidak mengatakan apa-apa sambil berdiam diri hingga memegang bayonetnya dengan keras.

"ooh, sepertinya... dia tidak ingin membunuh anak ini rupanya bos",ucap seorang anggota dengan memegang pedang besarnya yang begitu mengetahuinya

Sang ketua berjalan sambil menahan mulut Kuki dengan keras dan berhenti di hadapan laki-laki yang misterius yang tidak bisa berbuat apa-apa, sambil memperlihatkan kepadanya berupa pisau yang disodong ke arah leher Kuki yang masih anak-anak,"jika kau menyodong kami, maka nyawa gadis ini menjadi petaka untukmu",ujarnya membuat laki-laki misterius kaget hingga sang penjahat tertawa melihatnya dan mengerti gerak-geriknya laki-laki yang misterius

Begitu musuh pembawa Kuki kecil berusaha untuk maju langkah kedepan, laki-laki tersebut tidak bisa berbuat apa-apa, tiba-tiba muncul serangan tombak dari arah belakang hingga berhasil melukai tubuh musuh di bagian perut membuat musuh kaget dan merasa sakit di salah satu tubuhnya. Lalu, tangan musuh lemas sambil terjatuh, Kuki kecil berusaha untuk menyelamatkan diri dari mereka berdua, namun salah satu anggotanya telah berhasil menangkapnya dari depan hingga menggandongnya namun, ketika sang musuh berusaha untuk membawa Kuki kecil. Muncul serangan misterius dengan bayonet dan berhasil melukai musuh dari samping kanan, membuat Kuki gugup melihat aksi serangan tersebut hingga melihat kesamping ternyata seorang laki-laki biasa yang telah membunuh sang musuh tersebut sambil menghadap Kuki kecil yang terseinggung dan ketakutan melihatnya namun, muncul archon Raiden Ei yang sedang berjalan dan melihat dirinya ketakutan

"kau disini rupanya",ujar Raiden Ei kepada seorang laki-laki tersebut membuat Kuki terkejut melihatnya

"iya, aku sendirian dan melihat anak itu",jawab laki-laki misterius yang melihat Kuki ketakutan,"jangan takut gadis kecil, aku kenal denganmu. Kau yang ada di kuil bukan",tambahnya sambil melihat kepala Kuki kecil memangkuknya dengan senyuman ke arah dirinya

"dia penjaga kuil di Inazuma, kau mengantarnya kesana sementara aku akan membawa dua orang ini sebagai pelaku kejahatan kriminal menangkap gadis kecil yang kau lihat",ucap Raiden Ei sambil kedatangan penjaga untuk membawa mereka ketempat penjara

"kau tidak apa-apa kan Kuki?",ujar seorang laki-laki yang mengantar Kuki kecil pulang kerumah

"iya, paman….. aku tidak apa-apa",jawab Kuki kearah laki-laki misterius tersebut yang sedang memegang tangan kanannya untuk segera mengantarkannya pulang kerumah

"Hmmm, syukurlah kalau kau baik-baik saja, yuk kita pulang kerumah untuk mengantarkanmu kesana. Lalu, kau sama siapa dirumah?",ujar laki-laki tersebut membuat Kuki sadar setelah membaca buku diary miliknya sebagai mengingat masa kecil bersama laki-laki misterius namun, wajahnya masih ingat didalam benaknya

"Hmmm, aku tidak tau sekarang dimana, tapi kapan-kapan aku ingin bertemu dengan dia",ujar Kuki yang baru sadar namun, di halaman terakhirnya, Kuki terkejut melihat sebuah foto seorang laki-laki yang merupakan pemberi makanan untuknya sejak dirinya masih kecil yang membuatnya terkejut,"ini kan... foto sama laki-laki misterius?",ujarnya yang membuatnya kaget

"Kuki! Kuki! Kuki!",ujar seorang gadis kecil yang berusaha membuka pintu membuat Kuki kaget sambil berjalan ke arah pintu tersebut dan membukanya melihat Paimon yang merasa khawatir dengan Aether dan lainnya,"Kuki….. tolong….. bantu….. kami",ujar Paimon yang melihat Kuki yang sedang sakit keseleo dan Paimon berkata lagi,"aaah, tidak... tidak apa-apa Kuki, tidak apa-apa hehehe",ujar Paimon yang terkejut melihat kondisi Kuki yang tidak sehat karena, kakinya

"kenapa….. kenapa Paimon? Ada musuh lagi?",ujar Kuki yang heran dengan sikap Paimon berusaha menyembunyikan sesuatu

"aaah tidak apa-apa Kuki, hehehe cepat sembuh ya?",ujar Paimon yang terburu-buru untuk mencari bala bantuan lain namun,lengannya di tahan oleh Kuki

"tunggu dulu, dimana yang lainnya?",ucap Kuki kepada Paimon

"mereka.... Mereka ada di lapangan terbuka Kuki, aku minta maaf karena, kau sedang sakit",jawab Paimon yang telah melihat Kuki sedang sakit kaki akibat keseleo,"yaaah, sebaiknya kau istirahat saja yah",tambahnya

"hey! Tunggu dulu! Duh dia sudah pergi",ujar Kuki yang melihat Paimon pergi kesuatu tempat dan jauh darinya namun, dirinya punya tekad untuk membantu kawan-kawannya yang terluka akibat serangan musuh di suatu tempat hingga dirinya berusaha untuk bergerak dan mencoba menahan rasa sakit kaki kanannya yang kena keseleo

Jiro berusaha untuk menahan serangan pedang api hitam yang dilakukan Yuda, sementara itu Aether berusaha menahan serangan api hitam yang sangat besar serta mengeluarkan beberapa bola api hitam di depan mata. Aether melihatnya dan membuatnya kaget karena, naga tersebut mengeluarkan serangan besarnya namun, disisi lain, Yae Miko bersama Yoimiya, Itto, dan Sayu selain bersama Risa yang berada disampingnya berusaha menahan serangan koloni buatan Yuda yang sedang mendorong ke arah depan hingga Risa tidak bisa berbuat apa-apa namun, Sayu yang telah berhasil membunuh musuh sambil menyelamatkannya sambil berkata,"bertahanlah Risa, aku akan membantumu",ujarnya namun, serangan tersebut membuat Risa dan Sayu lemah dan mereka terlempar kebelakang

"musuh disini sangat banyak rupanya, aku harus bagaimana?",ujar Kuki yang membuatnya ingin menolong mereka namun, dirinya merasakan sesuatu di samping kanannya Kuki, seorang laki-laki misterius yang sama di dalam kejadian di masa lalu membuatnya kaget dan berkata,"Hah? Kau... kau kan... yang...?",ujarnya

"Kau ingin menyelamatkan mereka, Kuki?",ujar laki-laki misterius tersebut

"iya….. tapi aku tidak bisa karena, keki ku ini Paman",jawab Kuki yang tidak bisa berbuat apa-apa hanya bisa melihat mereka bertempur melawan dia dan lainnya

"aku tau Kuki",ujar laki-laki tersebut, biar Paman yang akan menyembuhkan kakimu",ujar laki-laki misterius sambil menghadap Kuki dimana dirinya kenal dengannya yang telah memberikan makanan untuknya hingga Kuki ingin membantu kawan-kawannya yang sedang diserang oleh koloni milik Yuda dan naga putih. Setelah dirinya sembuh, laki-laki tersebut berkata,"pergilah dan bantulah mereka Kuki, kau bisa berjalan dan kakimu sudah sembuh",tambahnya membuat Kuki merasa enak dimana dirinya sudah merasakan kaki kanannya dapat digerakkan sambil menghadap laki-laki tersebut

"terimakasih Paman",ujar Kuki yang melihatnya sambil berlari ke depan hingga dirinya ingin bertarung dengan bayonet milik Jiro dan beraksi

Begitu Kuki bertarung membuat Risa dan Sayu terkejut melihat Kuki beraksi dan membantu dengan bayonet milik Jiro, lalu dirinya berusaha untuk menusuk mereka bahkan, mengeluarkan elemen electronya ke arah musuh buatan Yuda. Lalu, Risa merasa enak berkat kehadirat Kuki mampu menahan mereka sambil berkata,"terimakasih Kakak",ujar Risa yang telah puas melihat aksi hebatnya oleh Kuki

"iya, dimana Jiro?",ujar Kuki kepada Risa

"dia... dia sedang bertarung melawan Yuda Kak",jawab Risa yang berusaha untuk menghindar dari serangan tombak oleh koloni buatan Yuda

"baiklah aku akan membantu dia",ujar Kuki sambil bersiap untuk membantu Jiro yang sedang bertarung melawan Yuda di suatu tempat

Begitu Kuki berlari dengan cepat, hingga melihat Jiro sedang bertarung sendirian melawan Yuda hingga Kuki tidak kenal diam sambil bersiap untuk melepaskan serangannya ke arah Yuda yang sedang menahan serangan Jiro bahkan, serangan tersebut telah mengenai Yuda ketika dia bersiap untuk mengeluarkan serangan sambit api hitamnya hingga pedang miliknya terlempar jauh akibat pukulan bayonet yang dipegang oleh Kuki milik Jiro. Yuda melihatnya dan berkata,"ooh, kau rupanya yang berani melawanku ditempat hah?",ujarnya

"kau... kau beraninya melawan Jiro",ujar Kuki dengan lantang serta tatap mukanya serius hingga melihat Yuda dengan berjalan dan menatap serius menghadap dirinya sendiri

"begitu rupanya, dengar ya kau orang yang lemah dan kau tidak pantas untuk dilawan",ujar Yuda kepada Kuki yang menganggap Kuki lemah dalam bertarung melawan dirinya namun, begitu Kuki berlari sambil mengeluarkan serangan electro hingga bersiap untuk melawan Yuda yang membuat Yuda percaya diri hingga bersiap untuk menahan serangan Kuki yang sedang memegang bayonet yang diberikan dari Jiro sebagai tamengnya hingga Yuda terkejut melihat bayonet yang dimilikinya bercahaya ungu yang merupakan elemen ungu electro yang sangat besar sehingga, Yuda sulit untuk mendorong Kuki berkat kekuatan yang sangat besar di bayonetnya

Kuki merasakan kekuatan di bayonetnya mulai membesar maka dari itu, dirinya bersiap untuk mendorong dengan kakinya dengan cara menendangnya sampai kebelakang hingga Yuda terkejut melihatnya,"menyerahlah penjahat! Kau tidak bisa berbuat apa-apa lagi selagi kau ada disini",ujar Kuki yang mulai percaya diri sambil memegang bayonet ke arah Yuda yang berusaha untuk berdiri.

"tidak akan!!!!",jawab dalam dua kata tersebut dengan keras kepada Kuki yang membuatnya kesal kepadanya sambil berlari ke arah Yuda

"Kakak Kuki! Hati-hati! Dia akan menyerangmu dan menjebakmu kedalam hitam itu!!!!",ujar Jiro yang melihat Kuki sedang berlari kedalam asap hitam tersebut

Begitu Kuki berlari kedalam asap hitam sambil bersiap untuk menghantamnya ke depan, namun serangan tersebut tidak mengenainya setelah asap tersebut menghilang,"hah? Di Dimana dia?",ujar Kuki yang terkejut melihat Yuda berhasil meloloskan diri dari serangan dirinya

"Dia berhasil mundur Kakak",jawab Jiro yang berada dibelakangnya sambil melihat Kuki melirik dirinya

"bagaimana bisa dia berhasil lolos dari seranganku, Jiro?",ucap Kuki yang membuatnya kebingungan

"yaaah, tapi aku tidak tau kemana dia pergi yang penting kita selamat dari serangan ini",ujar Jiro yang melihatnya

"Jiro benar, dia pergi tapi aku bersama Jiro sulit untuk melacaknya",ucap Aether yang telah melihat asap tersebut

"sebaiknya, kita kembali semuanya walaupun musuh berhasil meloloskan diri dari serangan kita dan kau, Kak Kuki",ujar Jiro kepada Kuki yang sedang bingung hingga meninggalkan Kuki sendirian ditempat yang luas

Setelah musuh mundur, Kuki heran dengannya namun, dirinya melihat bayonet yang dipegang olehnya sedang bercahaya ungu sebagai kekuatan electro yang sangat besar hingga pergi kesuatu tempat. Ketika sore tiba, Jiro bersama Yae Miko sedang menikmati sorenya di kota Inazuma yang sangat indah yang membuatnya tenang karena, Jiro telah menghabiskan waktunya untuk mengerjakan tugas sekolah hingga dirinya melirik ke arah Kuki yang sedang menemuinya

"ah, Kak Kuki?",ujar Jiro yang sedang menghadapnya kedepan

"Jiro, aku ingin tau tentang sesuatu yang aku harus dibicarakan",ujar Kuki kepada Jiro yang membuat Jiro dan Yae Miko heran dengan sikap dirinya

"mau bicara apa sama aku, Kak Kuki?",ucap Jiro yang membuatnya heran dengan sikap Kuki yang ingin mengucapnya kepadanya

"aku ingin tau tentang foto ini",jawab Kuki sambil memperlihatkan fotonya kepada Jiro yang membuatnya heran dengan isi dibalik foto tersebut

"ini? Inikan foto... Pak Guru Andrian Kak?",jawab Jiro yang membuatnya heran

"iya, sejak kecil, aku melihat dia memberi makanan untukku, tapi beberapa saat, dia menghilang entah kemana aku pergi dan sejak itulah, aku berusaha sembunyi dari pertempuran beberapa ratus tahun yang lalu, Jiro. Jika kau kenal sama dia, apakah dia masih ada Jiro?",ucap Kuki yang ingin bertemu langsung dengan Andrian namun, wajah Jiro heran bercampur sedih melihat foto tersebut

"Kakak….. mau melihat... beliau?",ucap Jiro kepada Kuki dengan nada pelan

"iya, tapi kenapa wajahmu seperti itu Jiro?",ujar Kuki kepada Jiro namun, rauk muka Jiro menghadap Yae Miko karena, dirinya tidak bisa menjawab keadaan Andrian kepada dirinya

"ooh, Bapak Andrian... Beliau sudah tidak ada Kuki",jawab Yae Miko dengan pelan sambil menghadap Kuki yang kaget mendengarnya

"apa? Dia….. sudah meninggal?",ujar Kuki yang kaget mendengarnya

"iya, beliau meninggal di dalam hutan secara misterius, maka dari itu beberapa medis dan lainnya mengangkat jasadnya kedalam mobil ambulans Kakak Kuki",jawab Jiro kepada Kuki yang mengetahuinya

Kuki tersenyum setelah dirinya mengingat masa lampaunya bersama laki-laki misterius tersebut yang bernama Andrian, Bapak guru Jiro yang sudah meninggal dunia, dimana dirinya mengingat kebaikannya beliau sejak masih ada. Lalu, memberi makanan untuknya dimana dirinya lapar karena, tidak punya uang yang cukup untuk membeli makanan yang sangat mahal, bahkan dirinya mengingat kembali tentang kebaikan Andrian walaupun beliau senang bersembunyi dihadapannya, dia selalu ada dihadapannya membuat Kuki senang mendapat makanan secara gratis. Kemudian, dirinya ingin melihat pemakaman Andrian bersama Jiro dan Yae Miko ke tempat pemakamannya, begitu Kuki menemukannya, membuatnya senang melihatnya dan sedih karena kehilangan orang yang dirindukan yang sudah tiada. Bahkan, Kuki mendekatinya sambil membersihkan nama kuburannya sambil berkata,"terimakasih, Paman, kau berbuat banyak untukku sejak aku kecil dan aku senang melihat paman melihatmu lagi disini",ujarnya sambil menyiramnya ke tanah-tanah kuburan milik Andrian

Jiro melihat Kuki berpaling setelah menaburkan bunga yang wangi serta air bersih untuknya,"tumben Kuki bisa jalan lagi",ujar Yae Miko yang heran dengan Kuki yang awalnya keseleo kini sembuh

"iya, berkat beliau berada disampingku",jawab Kuki kepada Yae Miko hingga menghadap Jiro sambil berkata,"Jiro, bayonetmu... boleh dipinjam sebentar, karena aku senang memegang bayonetmu untuk latihan",tambahnya

"boleh Kak",jawab Jiro yang membolehkan meminjam bayonet miliknya

"kau yakin Jiro?",ujar Yae Miko kepada Jiro

"iya tidak apa-apa Kak Yae Miko, aku tau bayonet itu punya siapa, aku membolehkannya untuk dilatih dengan bayonetnya",ujar Jiro kepada Yae Miko sambil berjalan kedepan bersamanya termasuk Kuki yang berada di samping kiri Jiro

***