Pertandingan Kacau

"Ga, disini," Alex meminta Gala untuk passing bola basket kepadanya.

Namun Gala tetap saja mendrible bola seolah bola basket terus bisa dia kuasai. Dari depan terlihat satu lawan menghadang permainan Gala agar bola yang di dribble Gala tidak sampai masuk ke dalam ring.

Melihat lawan menghadangnya di depan, Gala menabrakkan bahu ke dalam bidang dada lawan dan mendorongnya hingga lawan terjatuh.

Karena aksi Gala tersebut, dia di kenakan pelanggaran yang dinamakan Pushing, yaitu pelanggaran karena mendorong lawan main.

Tidak hanya sekali, Gala sudah mendapatkan empat pelanggaran yang berbeda-beda di babak pertama yaitu, melakukan satu kali Foul, yaitu melanggar pemain lawan dengan reaching atau posisi defence yang salah.

Lalu melakukan satu kali Offensive 3 second, yaitu pelanggaran karena diam di post atau area tim lawan selama 3 detik pada saat lawan defense. Bola pun berpindah ke pihak lawan.

Deffensive 3 second adalah pelanggaran pertama Gala saat memulai permainan, yaitu pelanggaran karena diam di area tim sendiri selama tiga detik pada saat lawan melakukan offense. Lawan pun diijinkan melakukan satu throw-in.

Saat Gala melakukan pelanggaran pertama, satu Timnya memberikan semangat kepada Gala agar tidak terlalu di pikirkan, baru kali ini Gala melakukan kesalahan.

Hingga pelanggaran ke empat, tidak hanya tim dan pelatih yang kecewa, melainkan pendukung Gala pun ikut mengomentari permainannya dengan komentar pedas, seperti.

"Pemain nomor sepuluh itu, apakah tidak bisa bermain?."

"Ganti saja pemainnya."

"Bukannya itu Gala? Kenapa permainannya jadi buruk sekali."

"Ini pertandingan pertamanya setelah kejadian perkelahiannya waktu itu, mungkin selama itu dia tidak berlatih basket, hahaha."

"permainannya nomor sepuluh itu buruk sekali , kenapa dijadikan pemain inti."

"Seharusnya dia duduk di kursi pemain cadangan."

"Huuuuuuuuuuu," sorak para pendukung menjatuhkan permainan Gala.

Gala sendiri kecewa dengan permainannya sendiri, dia tidak bisa fokus bermain, maka dari itu, pelatih menyuruh Gala untuk istirahat terlebih dahulu dan menggantikannya dengan pemain cadangan.

Dengan terpaksa Gala menerima keputusan pelatihnya. Gala pun duduk di kursi dan masih tetap terbayang tentang Hanna yang berjalan bersama dengan Taka sewaktu pulang dari Timezone.

Namun pelatih tidak menyalahkan Gala sedikitpun, pelatih berpikir bahwa Gala telah melalui banyak hal berat karena kejadian perkelahian dengan suporter tunggal.

Pelatih juga merasa bersalah, karena terlalu menekan Gala untuk menjalani hukuman hingga Gala jatuh sakit dan masuk rumah sakit.

Pelatih menepuk pundak Gala menenangkannya dan berkata bahwa, semua pelanggaran yang dia lakukan maupun komentar-komentar para pendukung dan juga berita yang akan muncul nanti, tidak perlu di pikirkan.

Gala menoleh dan meminta pelatih untuk memasukkannya kembali ke dalam permainan.

Gala berjanji akan serius bermain dan memperbaiki poin yang jauh tertinggal. Pelatihpun percaya dengan Gala dan mengijinkan Gala untuk bermain kembali.

Pergantian pemain babak kedua pun di lakukan, Gala memasuki lapangan, dan pertandingan babak kedua, dimulai.

"Bagus, Gala masuk, buat dia melakukan pelanggaran satu kali lagi dan dia akan di keluarkan dari lapangan," kata tim lawan yang berbicara pada teman satu timnya.

Tim lawan memegang kendali, Gala yang sudah merencanakan strategi untuk babak kedua, yaitu, Gala akan mengoper bola kepada satu timnya, Gala juga tidak akan berlama-lama memegang bola basket, karena tim lawan akan selalu mengincar keberadaan Gala.

Gala tidak akan melakukan offense maupun defense, Gala hanya menerima bola dan akan langsung mengopernya kepada teman satu timnya.

Strategi itu akan meminimalis pelanggaran yang dilakukan Gala kepada tim lawan. Agar mengejar ketinggalan dua puluh poin, setidaknya tim Gala harus melakukan three point sebanyak-banyaknya.

Gala mendapat gelar MVP karena lemparan three pointnya, namun dalam pertandingan kali ini, yang mencetak three point tidaklah Gala, melainkan Alex yang skill three pointnya tidak begitu diketahui banyak orang.

Tidak hanya Alex, teman satu tim juga bergantian untuk mencetak three point. Tim lawan masih terfokus pada Gala untuk melakukan pelanggaran satu kali, akibat prediksi mereka yang salah, tim lawan selalu kebobolan poin.

Hingga waktu babak kedua berakhir, akhirnya tim Gala bisa mengungguli mencetak poin 81-80.

Perbandingan poin antara tim Gala dengan tim lawan memanglah tipis, namun tetap saja, pemenang pertandingan basket di raih oleh tim Gala.

Semua penonton bersorak ramai, Alex mendapatkan gelar most valuable player di pertandingan kali ini, karena dia mencetak poin lebih dari empat puluh poin.

Berita yang beredar pun hanya terdapat nama Alex dan hanya segelintir berita yang tertulis di internet tentang nama Gala Dirga.

"Posisi Most Valuable Player tidak lagi di raih oleh Gala dirgantara, melainkan Alexander Agraham."

"Siapakah Alexander Agraham pemain basket MVP."

Selesai pertandingan Gala kembali pulang kerumah. saat melewati rumah Hanna, dia melihat mobil yang terparkir di depan rumah Hanna.

Dengan perlahan, dia mengendarai mobilnya sambil melihat kearah mobil yang terparkir di depan rumah Hanna tersebut.

Gala melihat Hanna di dalam mobil dan laki-laki yang tidak terlalu terlihat yang sebenarnya laki-laki itu adalah Taka yang sedang mengantar Hanna pulang selesai acara perayaan satu tahun berdirinya game World War Underwater.

Gala pun meneruskan perjalanannya menuju rumahnya yang hanya selisih sekitar enam rumah saja dari rumah Hanna.

Gala merebahkan badannya ke atas kasur setelah selesai mandi, kedua tangannya menopang kepala belakangnya sambil melihat langit-langit atap kamarnya.

Dia ingin sekali menghubungi Hanna, namun Gala juga teringat pertandingan kacaunya yang dia lakukan, maka, selain belajar, agar bisa naik kelas, Gala juga harus mengontrol emosinya agar tidak terbawa saat pertandingan basket berlangsung.

.....