Awal cerita berawal dari seorang anak yang merantau ke negri orang dimana dia dulunya adalah seorang anak yang dimanjakan oleh kedua orang tuanya yang bernama JANUR. Anak ini mencari pekerjaan di kota metropolitan. Dimana dia diterima bekerja di sebuah kantor sebagai O.B .3 tahun lamanya janur bekerja dia mulai berpikir bahwa pekerjaan yang ia jalani tak sesuai dengan pendidikanya. Dia berkata' kenapa aku bekerja sebagai O.B padahal aku lulusan dari SMK OTOMOTIF apakah ini yang di maksud jalan takdir' ucap janur dalam hatinya.
Lama kelamaan ia menghayal dalam pikiranya dalam hayanlannya itulah dia membayangkan masa masa yang indah dimana dia dulu sering dimanja oleh kedua orang tuanya bahkan di sering melwan dan menolak bila ia di suruh kedua orang tuanya. Dan ia pun berkta ' ya allah maafkan aku atas perbuatan ku yang dulu yang selalu aku lakukan kepada kedua orang tuaku., kini aku menyadari betapa berharganya mereka untukku' ucap janur. Dan ia pun sontak meneteskan airmatanya ke lantai. ' sambil memukulkan kepalanya ke tembok hingga berdarah', ketika saat itu ia terbirit birit untuk minta ijin pulang ke desa kepada atasannya.
Saat itulah dia langsung berangkat ke terminal untuk mencari bis untuk pulang kedesa, beberapa lama jam kemudian di sampai ke tempat desanya tinggal, tapi sayangnya kedua orang tuanya tidak ada di rumah. Lalu ia pun bertanya kepada tetangga di sebelah rumah' maaf bang liat kdeua oarang tua saya tidak?' ucap janur. Dan si abangnya pun menjawab' oh ia.. ibu sama bapak kamu lagi ada di sawah' dan janur pun menjawab' oh ia bang terima kasih'.
Dan janur pun langsung bergegas menyusul kedua orang tuanya ke sawah. Setelah bertemu kedua orang tuanya ia pun bersujud dan menangis.' Oh ibu oh ayah.. ampuni anakmu ini yang telah banyak berbuat dosa kepada kalian semua' ucap janur
' memangnya ada apa nak?' ucap ibunya
' aku tlah banyak berbuat dosa pada kalian semua, maafkanlah anak mu ini' ucap janur,
' tlah lama kami sudah memaafkan kesalahanmu semua' ucap ibunya
Tersentak janurpun menangis dihadapan kedua orang tuanya.
Disaat itulah kesuka dukaan itu pun terjadi.
The end