Gubrak!
Aku meringis, menahan sakit. Troli lepas dari pegangan bos koko, lalu menabrak barang-barang yang tersusun rapi di rak. Jangan ditanya jadinya, sekarang aku tertimbun berbagai macam barang di sini. Bos Koko berlari mendekat dengan wajah cemas, kemudian membantuku menjauhkan barang-barang yang menutupi tubuh ini.
"Rey, kamu enggak apa-apa?"
Bibirku mengerucut sambil melotot menatapnya. Dengan posisi masih terduduk aku memegangi pinggang dengan kedua tangan.
"Saya kan sudah bilang sama Bapak, nanti jatuh, Pak! Berulang kali malah! Masih saja didorong dengan kencang! Sekarang sudah lihat akibatnya?!" ucapku sedikit berteriak.
"I ... iya, saya salah. Maaf, Rey," katanya dengan raut penyesalan.
Bagaimana tidak kesal, baru saja jatuh dari mobil, bahkan sakit di kaki ini masih terasa. Ini malah ditambah menabrak tumpukan barang di mall. Aku berusaha berdiri dan ia membantuku.
"Ah, pinggangku rasanya sakit sekali."
"Yang mana yang sakit?"