Saga frustrasi, mengacak semua yang berada di kamar hingga buat kamarnya jadi berantakan. Semua bagian dari kamar tak ada yang luput dari perbuatannya mencari surat dari Reres. jadi menyesal sekali tak langsung membaca surat tersebut. Saga kini terduduk di lantai, merutuki kebodohan yang ia lakukan. Kenapa menunda membaca surat itu? Kenapa tak segera membacanya? Juga pertanyaan lain yang membuatnya menyesal sekali.
Sementara Aira menatap dengan tatapan yang sulit diartikan. Ada amarah, kecewa, cemburu entah apa yang ia rasakan. Hanya menatap Saga di sudut kamar, berdiri sambil melipat tangannya di depan dada.
"Udah bikin keributannya?" tanya Aira.
Saga melirik Aira, kemudian menatap Aira dengan tatapan kesal. "Kamu kan yang bawa surat itu?"
"Surat apa sih?!" tanya Aira lagi karena terus saja disalahkan. "Surat dari Reres? Sampai segitunya.'
Saga berdiri, kemudian dengan cepat menghampiri Aira. "Di mana?" tanya Saga menekankan.