"Tuan, lalu bagaimana kami harus mengatakan kepada Kakeknya Naya, kalau jin yang mengikuti ternyata Tuan?"
"Itu urusanmu, Ki. Pokoknya aku tidak mau kalian menyebarluaskan siapa aku!"
"Ba-baik, Tuan. Kami mengerti!"
Kaivan menoleh padaku. "Siap pulang, Naya?"
"Bagaimana dengan Kakek?"
Kaivan tersenyum dan mengacak rambutku. "Sudah sampai rumah. Tadi saat ketiduran kena sirep hampir diganggu peliharaan Aki Wulung."
Aku mengangguk mengerti. Peliharaan itu maksudnya mahkluk halus yang dipelihara sama dukun.
"Kami pulang dulu, Aki dan Nyai. Ingat, kalian jangan coba-coba mengusirku!"
Aki Wulung dan istrinya mengiyakan patuh, memberi sembah hormat sekali lagi sambil memandangi Kaivan yang membawaku melesat lewat jalur langit.