"Van, lagi ngapain, sih? Sibuk bener."
Aku tersenyum tipis, menggeser duduk untuk memberi ruang supaya Naya melihat sendiri apa yang aku tulis dalam nota. Sebuah daftar persiapan yang barangkali tidak begitu penting bagi manusia.
"Ini, lagi nulis daftar barang," jawabku. Menyodorkan nota supaya Naya meneliti dan menambahkan apa yang kurang.
Membaca dalam diam, kedua alisnya bertaut. "Ini buat apaan? Kok, ada balon sama pohon Natal?"
'"Ulang Tahun! Emang salah ya kalau pakai balon?"
Naya terbahak, kedipan matanya nyaris membuat hatiku rontok seperti tanaman cabe di musim hujan. Tapi, kok, sepertinya menertawakan aku?
"Kalau yang ulang tahun anak kecil sih bener. Ada balon, hiasan warna-warni dan permen. Tapi ..." Naya kembali menatapku lekat. "Siapa emang yang ulang tahun?"
"Aku. Gara-gara sering liat video acara ulang tahun di YouTube, jadi ingin ulang tahun juga!"
Tuh, kan, malah curhat.