“Kau tahu juga soal bahan kain, Milord?”
“Orang tuaku punya bisnis busana puluhan tahun lalu. Tapi saat itu jalan antar kota besar di benua ini masih sangat sulit dilewati kereta dan berbahaya, jadi beliau berdua tinggal di ibukota selama beberapa bulan dalam setahun untuk berbisnis. Aku tidak pernah ikut dengan mereka, tapi aku sering melihat beberapa bahan kain,” jelas Liam dengan suara riang.
Harriet senang mendengar Liam menceritakan tentang orang tuanya. Tidak ada jejak kesedihan, atau mungkin Liam menyembunyikannya dengan baik, dan yang lebih jelas adalah kilauan kekaguman pria itu terhadap kedua orang tuanya.
Liam membawanya mengelilingi jalan, mencari gaun musim panas yang Harriet sukai. Sebenarnya, Liam tidak terlalu mengerti soal fashion, tapi ia sudah terbiasa melihat bahan kain, dan senang belajar hal baru. Dasi yang Harriet belikan untuknya adalah sentuhan baru dari fashion lama beberapa tahun yang lalu, dan ia senang mendengar Harriet menjelaskannya padanya.