“Aaaah, Your Highness! Kau pasti sedang mabuk!” Ezra dengan cepat membekap mulut Ezekiel dengan kedua tangannya. Hal ini membuat Ezekiel sendiri agak terdorong ke belakang, dan untuk menyeimbangkan diri, ia jadi harus memegang pinggang Ezra.
Ezra yang masih begitu panik dan dengan matanya yang terlihat hampir menangis karena ia merasa begitu malu pun menarik tangan Ezekiel keluar dari ruang pesta itu. Jantungnya berdebar-debar dan ia tidak tahu bagaimana ekspresi wajahnya sendiri di mata orang-orang yang hanya bisa melihat mereka dengan kaget.
Tapi Ezra begitu malu hingga ia tidak sadar Ezekiel begitu diam, bahkan saat ia menariknya dengan cepat kabur dari sana.
Saat itulah Ezra yang sadar mereka sudah berada di sebuah lorong sepi istana berbalik melihat Ezekiel, dan ia terkejut melihat Ezekiel sedang melamun.
“Your Highness?” Ezra mendekat, mendongak mencoba menatap wajah Ezekiel lebih dekat. “Apa yang… terjadi?”
Ezekiel tidak langsung menjawab.