Serangan di Istana (3)

Ezra tidak menyangka Ezekiel akan sadar dan mencarinya. Ia tidak menyangka pria itu akan langsung memikirkan tentangnya begitu ia sadar. Apalagi, sampai mengkhawatirkannya seperti ini.

“Sudah kuduga kau memang harus diperiksa. Ayo pergi ke ruang jaga tabib istana.”

Ezekiel yang bersikeras sekali lagi ditahan oleh Ezra. Pria itu menoleh dan melihat senyum lelah wanita itu, dengan chemise yang basah kuyup.

Ia baru sadar bahwa baju dalam putih itu menjadi transparans karena basah, memberikan tubuh ramping Ezra sebuah outline yang menggoda dan pesona tersendiri yang belum pernah Ezekiel lihat sebelumnya.

Meskipun kelihatannya tidak berisi, dada Ezra memiliki bentuk yang bagus. Memang tidak mencolok, namun dibalik renda chemise di dada Ezra, mata Ezekiel dapat melihat sepasang ujung dada berwarna merah muda pucat yang menempel di rendanya yang transparans karena basah.