Knock knock knock
Pintu Kediaman Gold tidak langsung terbuka saat Abby mengetuknya. Siang hari telah mulai dingin meski masih ada matahari bersinar di langit, jadi ia mengeratkan jubah murahannya.
Berdiri di depan pintu, Abby bertanya-tanya apakah ia harus mengetuk lagi. Ia akan membuat alasan bahwa ia ingin mengunjungi adiknya hari ini.
Ia akan mengetuk pintu lagi tapi tiba-tiba pintu terbuka.
Seorang remaja lelaki berdiri di depan pintu dengan tatapan malas. “Siapa?”
Berbeda dengan remaja lelaki yang tidak mengenalinya itu, Abby bisa mengenalnya. Ia bicara dengan agak tersinggung, “A-aku Abby! Kau lupa bahwa aku kakaknya Molly?!”
Abby yakin wajahnya tidak terlalu pasaran atau mudah dilupakan. Ia yakin remaja lelaki di hadapannya ini sebenarnya memang bodoh.
“Kau mencari Molly? Mengapa?” tanya Yesha yang jelas-jelas tidak senang melihatnya.