“Mmh! Ahn! Ahn! Aangh!”
Arai memeluk bantalnya erat, berbaring menungging di atas ranjang dengan Zaha memompa pinggangnya ke arah dirinya dari belakang. Dalam sekejap, pria yang baru saja melepaskan keperjakaannya telah berubah menjadi seekor binatang buas.
Ia tidak percaya ini adalah pria yang sama yang meminta ijin padanya untuk membuka gaunnya.
“Your Highness… Your High—nnnh… kumohon, pelan-pelan—”
Zaha merespon kata-katanya dengan berhenti sejenak. Tapi saat Arai mengira bahwa pria itu akan melakukannya dengan lebih lambat, pria itu malah merubah posisinya menjadi miring dan membuka kakinya ke atas.
Karena tubuh Arai yang begitu lentur, dan karena Zaha yang telah menganalisa tubuhnya dengan begitu baik selama kegiatan mereka ini sebagai seorang tabib, pria itu dengan cepat bisa menemukan posisi baru untuk bercinta memanfaatkan kelenturan tubuh Arai.