Drifting in The Ocean

Day 2.

Hanyut tak pasti di tengah lautan.

Tidak tanda-tanda segaris daratan di sekitar kapal dagang laut yang berlayar tanpa kemudi.

Butiran salju yang lembut turun di atas kapal ini.

Dingin semakin menusuk daging dan menembus tulang.

........

Ada 4 orang berjaga di atas kapal yang dingin sembari memegang senjata laras panjang.

Hembusan nafas berbumbu putih dapat dilihat oleh mata kita.

Ada juga beberapa orang menggunakan papan peti untuk mengais salju yang menumpuk di atas kapal.

Dan membuangnya ke laut yang dalam.

Sherlock Holmes yang dipercaya sebagai kapten kapal ini oleh para warga london untuk membantu mereka pulang ke tanah kelahirannya.

Addison pun sebagai hakim wilayah london juga setuju permintaan warga sipilnya.

Sherlock pasrah hati menerimanya.

........

Kadang-kadang berjalan di atas kapal yang bersalju untuk memantau keadaan terbarunya.

Kadang-kadang turun ke lambung kapal lantai 1 untuk menghangat diri dengan api unggun yang dirancang aman dinyalakan oleh api panas.

Kadang-kadang membantu masalah para orang inggris yang berebutan makanan kaleng yang disukainya.

Kadang-kadang merayu cinta para wanita muda dan para gadis yang membuat dirinya ingin terhibur dengan obrolan gombalnya.

Kadang-kadang ikut bermain petak umpet bersama anak-anak yang bebas untuk menceriakan hati mereka.

Kadang-kadang ikut obrolan para pria dewasa yang membahas rencana berikutnya saat menemukan daratan.

.......

"Pak Sherlock....!!", sapa Addison.

Sherlock meminum segelas beer yang sudah dihangatkan.

"Ada apa, Pak Addison..?!"

"Apa ada yang sakit demam lagi....?! Siapa...!!", tanya serius Sherlock

Pernah ada beberapa anak dan para gadis yang mengalami demam panas dingin karena tak tahan musim salju.

"Tidaakk...Tidakkk..Tidaakkk..."

"Mereka baik-baik saja, Pak Sherlock.", jawab Addison

"Aku cuma mau mengajak kamu...."

"Untuk ganti pakaian kamu....!?"

"Lihat tuh..."

"Baju dan celana kamu sudah robek-robek dimana-mana.!!!", tunjuk Addison sembari menyentuh baju dan celana yang dikenakannya.

Sherlock baru sadar banget.

Melihat pakaiannya sudah compang-camping seperti pengemis.

Sembari ditutupi oleh selimut tebal.

.......

"Tolong pegang gelas ini, Pak Addison.!!?", pinta Sherlock

Kaget melihat tali sepatunya lepas.

Hendak memperbaikinya dan mengikat lagi tali sepatunya.

Langsung menunduk dengan gaya jongkok.

"CREEEEECCCIIIKKK...."

...........

Addison terkejut.

"Pak Sherlock....Itu suara apa?!"

"Apa kamu tadi dengar suara itu....??", heran Addison sembari periksa sekitarnya.

.......

Sherlock juga terkejut.

Terdiam malu setelah menyentuh sesuatu di bokong pantatnya.

"Hhmmm....."

"Aku tak dengaaarr.....Pak Addison.!!"

"Mungkin kamu salah dengar....!!!?", respon malu Sherlock.

"Dimana ganti pakaian yang baru...Pak Addison???", alih topik jitu Sherlock sembari meminta Addison menunjuki jalannya.

Addison mudah teralih pembicaraan.

Menuruti kemauan Sherlock Holmes.

.......

Beberapa puluhan menit kemudian.

"Jreeenngg..."

Sherlock Holmes memakai pakaian yang serba mewah dan terbaru.

Tampak masih berbahan halus dan belum tersentuh oleh waktu.

Masih hitam cemerlang di mata Sherlock.

Sebuah Baju Kemeja berwarna hitam dengan tengah pola garis-garis di kancingnya.

Berlengan panjang serba hitam.

Pinggiran baju kemeja dihiasi bahan garis kemerahan.

Dengan baju dalam kemeja yang berwarna putih dan berkerah dasi pita.

Disukseskan oleh Sebuah Celana Serba hitam dan tebal ini.

Memanjang sampai tumit kaki.

Lagi-lagi makin disempurnakan oleh Sepatu Bot Tinggi yang berbahan kulit hewan yang diawetkan.

Memanjang sampai lutut kaki.

Itulah yang dikenakan sekarang oleh Sherlock Holmes.

.......

"Ini Pak Sherlock...ada topi hitam...cocok buat kamu.!?", suruh Addison

"Jreeng"

Tampak sudah oke banget untuk dipandang menggoda oleh para wanita dan gadis muda.

Dan membuat iri hati para pria yang cemburu.

......

"Hhmmm...Pak Sherlock.!?"

"Ini seperti pakaian tradisional perancis..."

"Aku sedikit tahu tentang budaya perancis lokal.!!", tebak Addison.

"Bagaimana mau coba pakaian yang lain disini...?!", lanjut Addison sembari memeriksa peti muatan tersebut.

Sherlock merasa senang banget.

Terlihat cocok buatnya.

........

"Ini bagaimana, Pak Sherlock.?!"

"Ehhhh.....Hilang....!!!",

Kaget Addison yang mendadak Sherlock hilang di depannya.

.......

Ternyata Sherlock Holmes langsung ke kerumunan para gadis muda yang sedang menghangat dirinya.

Sedang mencoba mengoda hati para gadis muda yang mungkin masih perawan jiwanya.

Dan mengajak menari tarian ketukan sepatu yang bergoyang.

Menari-menari dengan gadis pilihan Sherlock Holmes.

Di depan para pria dewasa yang cemburu.

Senyuman dan keceriaan wajah para wanita dan anak-anak ikut memeriahkan suasana hati mereka yang sunyi.

Di tengah siang hari yang bersalju tebal.

"Tak...Tuk...Tak...Tukk...Takk"

"Tuk...Tak...Tak..Tukk."

Irama tarian bergema di antara kaum hawa.

....