Hari ke-12 adalah hari ketika, "yaudah, kamu sabar aja ya. Semua pasti ada hikmahnya." berubah menjadi, "yaelah, buat apa dipikirin lagi, mending kita maen PS." Begitulah.
Hari ke-12 adalah hari ketika sekitar kita, keluarga, teman, kembali ke aktifitas masing-masing lagi, tidak lagi memberikan senyum setengah hati ketika menoleh ke arah gue, atau memasang senyum ya-gue-bingung-mau-nanggepin-apa ketika mendengarkan cerita gue.
Hari ke-12 adalah hari sesudah hari ke-11. Oke, ini garing.
Hari ke-12 adalah hari sebelum hari ke-13. Oke, ini mulai ngeselin.
Hari ke-12 adalah hari dimana gue sudah mulai lupa perlakuan mereka 11 hari sebelumnya ke gue, dari nasehat sok bijaksana, ke nasehat bernada mengejek, yang intinya tetap sama. Menghibur. Cuman yang satu bikin gak tenang satunya lagi teteup juga bikin gak tenang, dan bikin nyesek dikit.
Hari ke-12 adalah hari dimana gue sudah bisa menanggapi becandaan dengan becandaan, yang lebih sadis dari becandaan mereka, yang sebelumnya gue tanggepin dengan kepala menunduk, kayak lagi nyari duit jatoh.
Hari ke-12 adalah hari dimana segala sesuatu mulai kembali seperti pertama kali. Sebelum beberapa bulan yang lalu, sebelum penyebab itu pernah muncul. Yah, beda-beda dikit lah.
Hari ke-12 adalah hari dimana semuanya terasa samar-samar. Seperti terbangun dari mimpi buruk yang bikin keringetan, dan ketika kita terbangun dengan ketakutan tanpa tahu kenapa. Lalu terlupa ketika membasuh muka. Lupa ketika bekerja, lupa ketika menyendokkan makanan ke mulut. Lalu mungkin teringat lagi ketika hendak tidur, samar-samar.