Hari Ke-19: Bantal di Atas Kepala

Hari ini kembali lagi menjadi hari plafon menguning lagi. Hari ditaruhnya bantal di atas kepala, menutupi muka. Lari dari panggilan untuk makan, mendekati kenangan yang bikin sesak.

Gue selalu mendengar bahwa cara terbaik untuk move-on adalah dengan mencari yang baru. Mungkin benar, mungkin salah. Tapi menurut gue tidak selalu benar.

Gue sering melihat, terutama teman-teman gue, setelah putus, mereka bersegera mencari yang baru, dengan ucapan 'segera move on'. Tapi seringkali, dengan pacar yang baru pun, mereka sering masih mengingat mantan mereka, mengenang lagi, membanding-bandingkan yang lama dan yang baru. Bikin sakit.

Gue gak mau ini kejadian di gue. Gue gak mau pacar gue kelak berpacaran dengan orang yang masih mengingat mantannya, yang membandingkan dirinya dan mantan, yang ujung-ujungnya tidak akan terfokus untuk membentuk kenangan-kenangan baru. Yang ada malah membentuk lagi kenangan lama, dengan orang yang baru.

Kita semua tidak mau kan itu terjadi di diri kita? Menjadi sekedar tempat 'gimana kalau gini', 'gimana kalau gitu' orang-orang yang tidak puas akan masa lalu.

Jadi biarkan gue disini dulu. Supaya gue siap. Supaya yang di akan datang, suka, bahagia, lalu tertawa.