BAB 75

🚨WARNING🚨

NC (Not Child) AREA || NSFW (Not Save For Work) || Dilarang Dibaca Bila Di Bawah Umur || Dilarang Dibaca Di Tempat Umum || Hanya Untuk Kalangan Tertentu|| CHAPTER INI BENER-BENER BIKIN NAIK DARAH. HARAP AMANKAN PONSEL MASING-MASING. JANGAN SAMPE DIBANTING ⚠️

"Karena hukuman memang disiapkan bagi siapapun yang berani mengukir dosa."

[ James Jirayu Tangrisuk ]

Seketika, semua bodyguard Vegas terbisu karena situasi yang mereka hadapi sekarang.

"Kau ...." desah Vegas dengan tangan terkepal. Namun, tremor di sekujur tubuhnya tidak membuat sosok tersebut gentar. Jirayu justru tersenyum miring, sampai-sampai fitur tampannya tidak bisa mengalahkan kegelapan yang terpancar dari kedua mata tersebut.

"Bagaimana, Vegas? Apa kau suka pertunjukanku?" tanyanya kalem. Padahal di belakangnya, ada Laura yang telanjang bulat. Wanita itu dikerangkeng dalam sebuah kaca. Tangan dan kakinya diikat menggunakan pancang-pancang mesin, sementara mulutnya penuh oleh penis klona yang wajahnya dihiasi seringai bejat.

"Uupphh! Upph! Uuuuph!" jerit Laura pedih. Wanita itu mendadak kehilangan kekuatannya. Wajah dan pipinya basah. Remasan jarinya melemas, dan ketakutan di matanya meningkat saat melirik Vegas.

DEG!!!

"LAURA!!"

"UPPPHHH!! UPPPH!! UPHH!" rintihan Laura semakin kuat, sampai-sampai Vegas tak lagi mendekat. Karena memang ada yang salah.

Deg ... deg ... deg ...

"Tunggu, kenapa kau--"

"HA HA HA HA HA!! LAGI!!" tawa sosok klona lelaki yang kini makin menjadi. Dia menjambak rambut panjang Laura dan menariknya hingga ada yang tercerabut. Seketika, Vegas tahu suara itu mirip siapa: DIRINYA. "Bukankah suamimu itu Don Mossimo?! Kenapa servis mulut saja tidak bisa, hah?!!!" bentaknya. Lalu memasukkan penisnya lebih dalam ke mulut Laura.

Laura pun menangis semakin banyak. Wanita itu tersengal hingga suaranya terdengar begitu sakit, apalagi mulut dan lidahnya dipaksa memuaskan benda haram di dalam sana. Fiturnya merah dan biru. Dan seperti melihat kembar identik, Laura jadi kesurupan karena ada dua Vegas di depan matanya.

"UUUUPPPHHHHH!! UPPPHHHH!! UPPPHHHHH!!!!"

Satu yang melecehkannya.

Satu lagi yang membawa senjata dan menahan amarah di depan sana.

"DASAR BEDEBAH TENGIK!!! JIRAYU!! HENTIKAN SEMUA INI!!" teriak Vegas sambil membidik klona-nya sendiri. Namun, tiap kali lelaki itu mengarahkan pistolnya, "Vegas 002" selalu menjambak Laura agar sang ratu mafia menjadi semacam tameng. Tubuh wanita itu diseret layaknya hewan. Dibuat melindunginya dari peluru, walau sebenarnya tak perlu seperti itu.

"HA HA HA HA!! TIDAKKAH KAU INGIN BERGABUNG, PROTOTIPE-KU YANG SOK MALAIKAT?!" teriak "Vegas 002" dengan mata melotot ngeri. Bola matanya bergulir layaknya setan, dan dia terbahak-bahak semakin keras sebelum meludah ke arah Vegas. "CUIH!! AHHHHHHHHH!!" Tanpa malu, dia pun menyemburkan cairan ke dalam mulut Laura. Dia bahkan terpejam nikmat. Tersenyum seperti orang bodoh, lalu menggampar sang ratu mafia hingga tersungkur.

PLARRRRRR!!!

"ARRRGGHHHH!!!"

"MINGGIR!! Kau ini samasekali bukan mainan yang seru," kata "Vegas 002" sebelum menutup kembali restleting celananya. Dia menatap sang prototipe yang emosional, lalu malah tersenyum kotor. "Ha ha ha. Apa kau terkejut melihat aku? Sebenarnya tidak buruk baru bangun langsung mencicipi wanita kaya."

(*) Biar kalian enggak bingung, ya. Mereka emang sama persis. Beda baju aja.

"You're motherfucker ..." desis Vegas.

Dan langsung dibalas oleh sang klona dengan nada lebih menyebalkan lagi.

"Kiss my ass, Dumbass~" (*)

(*) Prokem Inggris: tingkat makian super kasar. Artinya: "cium bokongku, Tolol." tapi lebih ke ajakan menantang berkelahi.

Vegas tidak tahu wajah lalimnya akan tampak seperti itu. Dia seperti bercermin!! Tapi, sumpah demi Tuhan dirinya yakin tak pernah tersenyum sehina sang klona.

KACRAK!!!

"Just shooooot meee~" kata "Vegas 002" tanpa takut sedikit pun. Dia malah berputar-putar, siap dijadikan samsak peluru kapan pun, lalu memeluk lengan Jirayu manja. "Bagaimana hasil kerja pertamaku, bagus?" tanyanya.

Jirayu pun mendengus tersenyum padanya. "Yeah, tentu," katanya. Lalu mengelus pucuk kepala sang klona. "Tapi kau masih punya tugas lagi setelah ini."

"Huh?"

Jirayu tersenyum tipis kepada Vegas. "Bantai dia dan pasukannya dalam 15 menit," katanya. "Dan kau, Vegas. Waktumu hanya 1 jam untuk membantai bayi kesayanganku ini."

"Aku tidak peduli dengan kalian!" bentak Vegas.

"Oh, ya?" balas "Vegas 002". Klona itu mengeluarkan suara dengus mengejek. "Memang wanita itu mau ikut denganmu? Wajah si pemerkosanya ...." Tiga kata terakhirnya ditekankan dengan bisikan. Lidah si klona itu juga terjulur, sangat menjijikkan di mata Vegas.

Namun, tak bisa dipungkiri lagi, Laura yang baru usaha duduk pun langsung mundur-mundur hanya karena melihat Vegas melirik dirinya.

Brakh!

Wanita itu lantas memeluk diri sendiri. Dia menggigil hebat. Menangis tersedu-sedu. Dan kemudian menjerit pilu. "AAAAAAAAAAAAAAAAAA!!"

Jujur, meski Vegas tak pernah tertarik pada tubuh wanita, ulu hatinya ngilu mendengar Laura seperti itu. Sebab Laura yang dia lihat saat marah bukan seperti itu. Matanya yang berkilat garang, bilang ingin melindungi Porche apapun caranya, dan sekarang malah tenggelam dalam masa lalu sekali lagi.

"JIRAYU!!!" bentak Vegas lalu menembak kepada lelaki itu.

DORRRRR!!! DORRR!! DORR!! DORRR!! DORRR!! DORR!!

Sayang, "Vegas 002" selalu melindungi tubuh Jirayu dari setiap peluru yang melesat. Kedua matanya begitu awas, jernih, dan senyum kemenangannya makin lebar karena satu alasan: bocor di tubuh langsung sembuh tak peduli berapa kali pun pasukan Vegas ikut melawan.

"HUAHAHAHAHAHAHAHA!!" tawa "Vegas 002" malah merobek baju merahnya sendiri. Dia membiarkan dadanya dilukis luka, memancarkan darah merah yang mengalir. Lalu bergerak tiba-tiba untuk menghajar Vegas. "Oke, cukup main-mainnya--HIAHHHHHHH!!"

BUAGGHH!! BUAGHH!!! BUAGGH!!

PRAKH!!

Pistol Vegas sampai tak berguna banyak dan menjadi beban perkelahian, bahkan meski sang klona tidak serius melawan. Dia juga bisa menghempas pasungan Vegas satu-satu maupun bersamaan. Dengan tangan. Dengan siku. Dengan kaki--sementara Jirayu malah meninggalkan kekacauan yang dia buat untuk menelpon.

"Ya, Phi?" Suara familiar Kim terdengar dari seberang sana. Dan seperti memang sengaja, Jirayu tersenyum kepada Vegas yang jungkir balik melawan sang klona dengan mengeraskan obrolan mereka ke mode speaker.

BUAGGHHH!!

BUAGGHH!!

BUAAAGHH!!

"Apa kau sudah bulat dengan keputusanmu?" tanya Jirayu. Dia bersedekap sambil menonton perkelahian yang makin terlihat seru. Namun, tidak hanya itu saja, tangannya pun dibuat mengutak-atik kotak kaca Tawan yang dipesan Kim sebulan lalu.

"Ya." (*)

(*) Kalau kalian lupa, ini obrolan Jirayu dan Kim di telepon pada Bab 66: Strategi Perusakan Sistem 1" [Kim lagi ngerawat mayatnya Tawan waktu itu]

Jirayu pun terkekeh kecil. "Jadi, kalau situasinya tidak memungkinkan, kau benar-benar akan meninggalkan Phi-mu ini?" tanyanya.

Kim menyahut dengan ketenangan. "Aku sudah sedekat ini," katanya. "Kinn dan istrinya ada di tanganku sekarang."

BUAGHHHH!!!

BUAGHHHH!!

BUAGGHHH!!

Tak hanya itu, Vegas kini mulai diserbu oleh para klona yang mulai bangun dari tidurnya satu per satu.

BRAKKKKHHHHH!!

[Perhatian! Mode tempur telah aktif dan siap berjalan. Peluncuran dalam waktu 3 ... 2 ... 1 ....]

BRAKKKKHHHHH!!!

BRAKHH!

BRAKH!

"THIS BLOODY BASTARD, FUCK!" maki Vegas yang terpental ke barisan patung setelah ditinju seorang klona dadakan.

Mengabaikan perkelahian, Jirayu justru memasang beberapa kabel penopang mesin kaca sambil menjawab pelan telepon Kim. "Oh ...." desahnya. "Baiklah, tidak masalah. Lalu bagaimana dengan si mafia Italia? Kau akan mengajaknya pesta juga?"

"Tentu, hanya saja ada sedikit pengganggu," kata Kim. "Jadi, biarkan aku selesaikan soal dia dulu."

Jirayu pun mengangguk pelan. "Hm." Seolah tak terjadi apapun, padahal lelaki itu siap memberi Kim "hadiah" berupa Vegas dan Laura sekaligus setelah ini. "Atau kau mau mempercepat prosesnya? Aku bisa bergabung dengan mereka setelah ini."

"Tidak, tidak perlu. Kau antarkan saja benda itu kemari."

Jirayu kini memandangi kotak kaca hasil kerjanya. "Baiklah." Benda yang dirancang Kim sendiri untuk Tawan. Unsur-unsurnya yang dirakit begitu detail, dan siap dipakai meningkatkan daya tahan tubuh mayat itu seperti dulu.

"Aku harus tahu apa perubahan yang kau buat secepat mungkin."

Dan segalanya hanya tentang lelaki tercinta saja.

"Oke," kata Jirayu sambil menghela napas panjang. Manik matanya lantas melirik ke arah Laura yang tampak seperti pecandu narkoba. Wanita itu menjambaki rambutnya sendiri karena ingat akan traumanya, dan terus menerus berhalusinasi. "Tapi tak perlu khawatir. Laura itu sudah "sakit". Dia takkan bertahan lama jika memforsir diri. Tinggal tunggu saja tanggal mainnya."

Kim mendengus di seberang sana. "Hmph, kau pikir aku akan percaya?"

Benar-benar bocah yang telah dewasa. Namun, Jirayu tidak kehilangan pesona Kim yang sarkastik sejak mereka bertemu di masa lalu. "Tentu," katanya dengan membawa suntik penenang untuk Laura. Dia membuat wanita itu diam dengan gamparan, lalu menginjeksikan anastesi ke bahunya hingga tertidur pingsan. "Karena aku sudah meracik obatnya selama bertahun-tahun ...."

"Oke."

Kemudian panggilan berakhir begitu saja.

Bersambung ....

AUTHOR NOTE:

1) Sebenarnya Laura kuat, sayang setelah terkunci di dalam inti laboratorium seorang diri, dan traumanya akan penculikan kembali, dia jadi mudah diringkus oleh Jirayu. Mentalnya masih syok waktu itu.

2) Hanya 3 manusia yang terlibat dalam proyek klona: Kim, Ken, dan Jirayu. [One day, their story will exist on its own. And just like Ken, Jirayu had a special reason for joining].

3) Bab selanjutnya kembali ke adegan Vegas dan Pete mengejar "Vegas 002".