Episode 14

" kau melirikku Bao an?"

Putri Xia tersenyum ketika kedua wajah kami tidak sengaja bertemu. Aku mencoba melirik Nona Qiao pagi itu namun wajahku justru tak sengaja melirik Putri Xia

" maafkan aku Tuan Putri"

Ucapku malu. Putri Xia lalu tersenyum manis dan tertawa kecil

" Terkadang kau menggemaskan Tuan Bao an. Kau tahu itu?"

Ucap Putri Xia gemas. Aku hanya tersenyum

" terima kasih Tuan Putri"

Sahutku. Putri Xia lalu menatapku serius

" kau sudah memikirkan lamaranku, Tuan Bao an?"

Putri Xia bertanya tentang lamarannya lagi. Aku terdiam bingung. Hanya orang gila yang menolak lamaran dari Putri cantik secantik Putri Xia. Tapi aku memang orang gila. Apa yang terjadi jika aku menolaknya?

" Aku lebih ingin menjadi Jawaramu, Tuan Putri"

Jawabku. Tuan Putri Xia sedikit kecewa. Ia tersenyum malu

" padahal momen ini bisa menjadi bulan madu kita yang indah Tuan Bao an. Kau sangat pintar membuatku patah hati. Lamaranku tetap berlaku sampai kapan pun."

Nona Qiao menunduk. Ia seolah mendengar apa yang kami bicarakan

" maafkan aku Tuan Putri"

Sahutku.

" aku hanya bercanda Tuan Bao an. Tapi lamaranku tetap berlaku sampai kapan pun"

Jawabnya

Pesta itu akhirnya selesai. Kepala suku serta Tetuah desa sangat berterima kasih atas pertolongan Putri Xia. Kami berbaris, dan setelah Kepala Suku serta Tetuah desa membungkuk memberi hormat, kami kembali ke istana dinding batu.

Pagi itu pagi yang menyenangkan bagi desa dan seluruh pengikut putri Xia. Iblis Yan tidak ada lagi, Pulau terbebas dari tirani dan penjajajahan, beberapa hari ini adalah kemenangan besar bagi Putri Xia. Tidak adanya Iblis Yan serta pengikutnya membuat Kaisar Huang kehilangan tangan kanannya serta Kekaisaran menjadi tidak stabil. Namun setidaknya kedamaian kembali ke Pulau Barat.

Namun sesuatu yang tidak biasa terjadi. Ketika kami kembali, Kapal Perang Angkatan Laut Kepulauan Naga mengapung tidak jauh dari Istana Dinding Batu. Istana tidak memiliki persenjataan canggih untuk menjatuhkan kapal perang terbang sebesar itu. Prajurit-prajurit Kaisar sudah berbaris di dalam istana dinding batu. Mereka adalah prajurit-prajurit angkatan Laut Kekaisaran Naga, Bersenjatakan tombak Guandao sinar, pedang dao, serta seragam berwarna biru tanpa baju zirah. Sang Komandan berjalan menghampiri kami dengan tameng sinar dan pedang Dao di pinggangnya.

" Putri Xia"

Aku menunggu aba-aba Putri Xia untuk menyerang

" jangan Bao an"

Dan ketika awan di atas kami berlalu, ketika langit tiba-tiba cerah, Ratusan Kapal Perang Terbang Raksasa mengapung di langit Pulau Barat. Di kawal ratusan pesawat tempur asing berbentuk bulan sabit

" Putri Xia, sekarang kesempatanku. Kita bisa memutar balikkan keadaan. Aku sudah cukup diam selama konflik ini"

Ucap Nona Yueyi. Namun Putri Xia menggeleng kepala. Sinar muncul di kaki Putri Chu, Putri Yueyi, Nona Qiao serta Ying. Mereka lalu menghilang. Sang Komandan lalu membungkuk

" Putri Xia, hamba mengantarkan pesan langsung dari Kaisar Huang"

Ucap Sang Komandan

" katakan Wahai Komandan"

Sang komandan menekan gelangnya dan muncullah sinar hologram dari gelang itu. Bayangan seorang Kaisar dengan jubah emas dengan hiasan gambar naga, kemudian muncul di hologram itu. Semua prajurit itu berlutut. Kecuali aku dan Putri Xia

" Putri Xia, dengan wewenangku sebagai Kaisar, aku umumkan Engkau serta seluruh sahabat serta Jawaramu ditangkap atas pembunuhan terhadap Kanselir Yan. Engkau berhak untuk diam. Segala bentuk penolakan, dan sanggahan, akan dianggap sebagai bentuk pemberontakan dan akan dihukum seberat-beratnya dengan kematian"

Lalu pesan hologram itu berakhir

" jika kalian menangkap kami, kalian berjanji rakyatku, dayangku serta seluruh penghuni istana ini akan dijamin keamanannya"

Ucap Putri Xia

" mereka sekua adalah subjek Kekaisaran, Tuan Putri. Mereka semua akan dijamin keselamatannya. Bukan hanya penghuni istana ini, tapi seluruh rakyat di Pulau barat"

Mendengar itu, Putri Xia menjulurkan kedua tangannya dan menyerahkan diri.

" kalau begitu aku setuju"

Ucapnya. Aku tertunduk lesu.

" Anak muda, kami harus mengamankan bukti"

Sang Komandan menunjuk pedang Kanselir di pundakku. Aku seketika mundur

" maka kalian harus membunuhku. Sama seperti saat aku membunuh Iblis Yan dan saat Iblis Yan membunuh Kanselir Li"

Putri Xia menatapku geram

" jangan mulai masalah Bao an. Serahkan saja"

Ucapnya. Kedua tanganku justru sudah berada di gagang pedangku

" benar nak, jangan memulai. Orang lain bisa mati karenamu"

Ucapnya

" itu karena kalian terlalu lemah untuk membunuhku"

Sang komandan membalikkan badannya. Mereka memasangkan gelang di kedua tangan Putri Xia, yang membuat kekuatan sihirnya mereda. Mereka lalu memasangkan kedua gelang itu di tanganku namun mereka membiarkan pedang itu tetap di bahuku. Sebuah pesawat angkut mendarat di halaman istana. Sebuah piring terbang yang sangat canggih

" ini adalah bentuk ramah tanah dari kami Tuan Putri. Kendaraan ini akan membawamu langsung ke istana Naga Emas. Terima kasih atas kebijaksanaanmu telah setuju untuk mengalah dan menghindari terjadinya tumpah darah"

Mereka mengawal kami naik ke piring terbang itu. Putri Xia duduk di kursi yang mereka sediakan. Ada kasur di kapal itu, lemari yang sepertinya lemari es di negeri mereka, interior piring terbang itu menyerupai apartemen kecil. Mereka tidak mengawal kami di dalam piring terbang itu. Hanya ada seorang pilot di sana sebagai tanda mereka percaya kami tidak akan memulai sesuatu.

Piring terbang itu lepas landas. Aku berdiri di samping Putri Xia. Ia menatapku dan berbisik

" kau tidak takut Bao an?"

Tanyanya. Aku menggeleng kepala

" justru ketika bertemu Kaisar, aku ingin mengakhiri ini"

Ucapku. Putri Xia tertawa kecil

" aku tahu kau kuat, tapi Kaisar berada di level yang lain"

Sahut sang Tuan Putri.

" aku bisa apa Tuan Putri. Aku hanya orang gila"

Jawabku.

" melompat dalam 3,2,1"

Piring terbang melesat dengan kecepatan menembus kecepatan Hypersonik. Tidak ada pesawat di bumi yang dapat menembus kecepatan ini. Piring terbang melompat dengan cepat menyerupai warp drive di film star trek dan dalam hitungan detik, kami sudah berpindah dalam hitungan detik

" dunia sudah berubah Wahai Tuan Putri. Kami putra putri baru tidak menyukai peperangan. Kami lebih suka ilmu pengetahuan. Kendaraan ini adalah bentuk abdi kami terhadap Kaisar. Tuan Putri akan suka di sini. Kaisar tidak ingin perang. Kaisar hanya ingin mengakhiri konflik berlarut-larut hari ini juga"

Ucap sang pilot. Putri Xia hanya tersenyum

" kau masih sangat muda. Terima kasih atas jasamu, Tuan Nahkoda"

Sahut Putri Xia. Kami terbang menuju Istana Naga, sebuah Istana yang sangat besar. Halamannya saja melebihi lapangan Monas di Jakarta. Saking luasnya lapangan itu dapat menampung jutaan rakyat yang berkumpul di san. Istana berdiri megah, dengan tinggi lebih dari 100 meter dan memiliki 8 lantai. Dan ada puluhan paviliun di sekitar istana setinggi ratusan meter, bahkan ada yang melebihi 100 lantai. Setiap paviliun memiliki halaman dan tembok sendiri. Luas Istana Naga itu sendiri melebihi luas Jakarta Pusat. Dari langit, Istana Naga Emas tampak seperti Kota tersendiri yang memisah dari Ibu Kota. Setiap bangunan bahkan sampai menara intai, semuanya menghadap ke selatan

Piring terbang mendarat di halaman istana, di dekat tangga besar menuju Istana induk. Gerbang piring terbang terbuka. Gong dibunyikan. Genderang-genderang ditabu. Penari-penari Istana menari di atas panggung. Kami turun menuruni piring terbang dan seketika juga disambut teriakan dan ejeka

" Boooooo"

" Boooooo!!!"

" putri Manja!!"

" penjahat perang!!!"

" hidupkan kembali anakku wanita jalang."

Aku seketika geram. Putri Xia hanya membuang muka. Mereka menyorakinya dan menghinanya. Aku mendeteksi seseorang melempar kotoran ke arah putri Xia.

" Tuan Putri!"

Dengan sigap aku memeluk tuan Putri, melindunginya dengan punggungku

" booooo!"

" pezinah!"

" orang kafir sialan! Bunuh ditempat mereka"

" pew! Pew!"

Saat itu juga prajurit istana menembakkan sinar ke lantai dekat kerumunan berdiri

" para hadirin di mohon tenang dan tetap menjaga wibawa. Atau kami terpaksa mengambil tindakan tegas!"

Mereka berhenti melempariku kotoran. Putri Xia hanya tersenyum

" kenapa kau melindungiku Bao an?"

Tanya Putri Xia

" karena aku Jawaramu"

Sahutku.

Langit lalu bergemuruh. Semua orang menatap ke langit. Aku merasakan energi yang sangat kuat. Meski gelang ini meredam kekuatanku, aku masih dapat merasakan kekuatan orang lain. Kekuataan itu sangat besar, bahkan melebihi ilmu batin, dan ilmu keyakinan Iblis Yan.

" wuuusss!"

Sang Kaisar mendarat di panggung istana. Semua orang berlutut. Putri Xia juga ikut berlutut. Hanya aku yang masih berdiri. Sang Kaisar menatapku tajam

" Berlutut orang asing."

Aku justru mencabut pedang Kanselir dari punggungku.

" ini berakhir hari ini. Bunuh aku, atau tiranimu berakhir hari ini"

Aku menantangnya dengan gelang itu masih di tanganku. Sang kaisar tertawa. Dengan berani aku naik ke atas tangga. Sang kaisar melempar tombak petir dari tangannya dan

" duar!"

Aku menghindarinya. Sang Kaisar mengangkat kedua tangannya dan menciptakan badai petir yang sangat mematikan. Petir-petir menyambar hebat. Aku terus berlari menghindari setiap petir yang menyambar dan

" duar!"

Ledakan besar terjadi. Sang Kaisar memasang kuda-kuda. Aku muncul dari balik Asap dan

" ting!"

Kaisar menangkis pedangku dengan pedang sinar yang sangat besar. Bilahnya berwarna biru. Sang Kaisar melancarkan seragan balasan namun aku menghindar dan

" Ting! ting!"

Kaisar menangkis setiap seranganku. Kaisar menghantamku dengan sikunya dan

" Buk!"

Aku termundur jauh. Aku menangkis hantamannya dengan pedangku namun aku masih termundur dan terluka. Kaisar memiliki tenaga yang luar biasa. Ia ayunkan pedangnya dan

" Wus! Wus! Wus!"

Sinar-sinar mematikan berbentuk bulan sabit muncul dari pedang itu. Aku menghindari setiap sinar yang hampir menghantamku. Ledakan-ledakan terjadi. Para hadirin berteriak panik. Prajurit istana mengaktifkan perisai daya sehingga sinar-sinar itu tidak meledak dan membunuh rakyat yang hadir di sana. Aku melompat, melayangkan serangan melompat ke Kaisar Huang dan

" Wus!"

Secepat kilat Kaisar berpindah tempat. Ia hentakkan kaki kanannya ke bumi dan

" Hantaman Bumi"

" Buum"

Bumi bergetar hebat. Tanah istana seketika retak. Getaran hebat itu menghantamku lalu

" Buk!"

Aku terpelanting jauh. Darah muncul di sekujur tubuhku. Darah mengucur dari kepalaku. Aku masih berusaha bangkit dengan pedang Kanselir itu di tangan kananku. Kaisar melompat, melayangkan serangan mematikan dengan kecepatan tinggi dan

" Bum!"

Aku sempat menghindar. Aku ayunkan pedang itu dan

" Ting!"

Seseorang menangkis seranganku

" beraninya kau hunuskan pedangku kepada Kaisar!"

Seorang Jiangjun berkuda dengan Baju zirah kelas berat menangkis pedangku dengan tombak Guandaonya. Kuda itu meringkik dan ia hantamkan tombak itu ke pedangku. Aku termundur.

" bersiap menemui ajalmu orang asing, aku, Jiangjun Zhao, ketua Marga Zhao, Komandan tertinggi Katafrak Kekaisaran"

Jiangjun Zhao menembakkan sinar-sinar mematikan dari tombaknya. Aku menghindar. Ledakan-ledakan terjadi. Jiangjun mengayunkan tombaknya dan

" Ting!"

Aku menangkis ayunan tombaknya. Jiangjun Zhao mengeluarkan busur sinar dari kedua tangannya. Empat anak panah muncul. Anak panah sinar itu semakin membesar dan membesar lalu

" Duar!!"

Jiangjun Zhao melepas empat anak panah sinar itu. Ledakan besar terjadi. Semua orang berteriak. Putri Xia sampai berdiri. Jiangjun Zhao tersenyum licik. Ledakan itu mencipatan asap hebat dan mustahil ada yang bisa selamay dari ledakan itu

" Hyaaaaa!"

Saat itulah aku muncul dari balik kabut, melayangkan serangan melompat lalu

" Clas!"

Jiangjun Zhao terjatuh dari kudanya. Kuda itu meringkik dan melarikan diri. Aku membunuhnya dengan pedang kanselir. Meski tenaga batin dan nyaris seluruh mantera di dalam diriku terkunci, aku masih mempunyai Kekuataan alami Panglima Guan serta tekad dan keyakinan yang kuat

" Dia membunuhnya. Dia membunuh Jiangjun Zhao!"

Teriak salah seorang Menteri. Para Satria bersiap maju. Mereka acungkan tombak Guandao mereka, sial menghujaniku dengan sinar mematikan.

" Cukup!"

Sang Kaisar memberi perintah kepada para Satria untuk menurunkan senjata lewat jemarinya. Kaisar juga menyarungkan kembali pedangnya. Aku tidak sanggup mengenai Kaisar seujung rambut pun. Ia sangat kuat. Andai aku punya kekuatan seluruh manteraku, atau aku dapat menggunakan pedang Siang dan Malam. Kaisar lalu bertepuk tangan

" Luar biasa Orang Asing. Kau menunjukkan tekad dan keberanian yang kuat. Daripada menyerah, kau maju dan angkat senjata, membela yang menurutmu benar. Andai sekua Jiangjunku seberani dirimu. Luar biasa"

Semua orang berdiri lalu bertepuk tangan menuruti Kaisar mereka. Putri Xia seperti tidak percaya. Aku membuat kekacauan di istana bahkan membuat halaman dan tangga Istana rusak parah. Tapi Kaisar justru memujaku.

" Sebagai Kaisar yang paling bijaksana di muka bumi, aku mengampunimu orang asing. Aku mengampuni dari dosa membunuh Jiangjun Guan, Kanselir Yan serta Jiangjun Zhao. Kau orang paling berani yang aku kenal. Keberanianmu sungguh luar biasa"

Semua orang bersorak dan bertepuk tangan. Kaisar mengampuniku dan semua orang menuruti kehendak Kaisar. Putri Xia masih terdiam, bingung apakah harus senang atau waspada