Pukul empat sore, suasana di pesantren terasa sepi. Aku berlari dengan tergesa-gesa menuju aula. Di aula tersebut, seluruh santri berkumpul untuk mengaji kitab bersama Bu Nyai Syubakir (pengasuh pesantren).
Setelah sampai di depan aula, Aku bertemu dengan Ustazah Dila
"Kenapa telat?" tanya Ustadzah Dila
"Maaf Ustazah, tadi saya ketiduran," balas ku
"Cepet masuk! Nanti bakda salat Isya temui saya!"
"Iya, Ustazah," balasku dan segera masuk ke aula untuk menyusul ngaji-nya yang telat.
Pukul delapan malam bakda salat Isya, Aku menuju ke kamar pengurus untuk menemui Ustazah Dila yang sedang ada di sana
"Assalamualaikum," Aku memberanikan diri untuk mengetuk pintu...
"Waalaikumsalam, kamu yang tadi telat ngaji, kan?" balas Ustazah Dila dengan pintu yang sudah terbuka
"Iya, Ustazah, maaf tadi saya ketiduran di kamar," balasku nerasa bersalah. 1
"Enggak dibangunin sama teman sekamar?"
"Enggak tahu, Ustazah."
"Mungkin sudah dibangunin tapi kamunya yang susah dibangunin."
"Mungkin, Ustazah."
"Sekarang kamu saya beri takzir membersihkan aula."
"Baik, ustadzah."
"Jangan lupa dipel."
"Baik, Ustazah. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Malam itu Akupun membersihkan aula tersebut sendirian. Aula tersebut berada di samping ndalem atau rumah Bu Nyai Syubakir sehingga Aku terlihat dengan jelas dari ndalem tersebut.
"Kenapa kamu sendirian di sini?" tanya seseorang dari arah belakangku
Aku pun kaget ketika berbalik badan, ternyata Bu nyai sendiri yang bertanya.
Aku pun langsung mencium tangan bu Nyai tersebut.
"Saya sedang menjalankan takzir, Bu Nyai," jawabku dengan nada sopan. 2
"Kenapa dapat takzir?" tanya Bu nyai.
"Tadi saya telat ngaji sore, Buk," jawabku dengan Merundukan kepala
"Kalau begitu kamu saya beri tugas."
"Nggih, Bu nyai"
"Tolong jagakan Tasbih saya selama 3 hari, jangan sampai hilang."
"Nggih, Bu Nyai," jawabku mantap.
Akhirnya Akupun diberi amanah oleh Bu nyai untuk menjaga Tasbih tersebut... Meskipun aku tak tau mengapa bu nyai membawa Tasbih ke aula.. ya mungkin Beliau Selalu Berdzikir.. bukan mungkin tapi pasti
***DEPAN KAMAR****
"Hey, itu kan Tasbih bu nyai?" tanya mbak titik
"Iya, saya diberi amanah untuk menjaganya," balasku
"Wah, beruntung kamu, Shel"
"Beruntung kenapa?"
"Rezeki santri itu datang dari mana saja, salah satunya adalah melalui rida guru. Jika kamu berhasil menjalankan amanah itu, insyaallah kamu dapat rida guru dan barakahnya."
"Bener mbak... " Jawabku pelan
***Kesokan harinya di kelas jam terakhir*"""
Ya Allah …! Duitku habis!" ucap Ima sedih sambil mencoret-coret buku tulisnya yang sudah usang.
"Kenapa kamu, ma? Sedih aja. Diputusin pacar, ya?" ucap Almyra di sampingnya yang merasa terganggu dengan curhatan ima
"Boro-boro pacar! Duit aja gak punya!" balas ima
"Hahaha … gak punya uang gak punya pacar," ucap almyra sambil tertawa terbahak-bahak. 3
"Iya nih … gue telat kiriman dua minggu."
"Pepatah mengatakan cintamu bersemi saat dompetku terisi," balas Almyra masih dengan tawanya.
"Gue pinjem duit dong, ra" pinta ima
"Oh, oke! Tapi anterin gue ke ATM dulu nanti siang."
"Siap!" balas ima semangat.
Pukul 13.00 setelah salat Zuhur, mereka berdua meminta izin ke pengurus pesantren untuk pergi ke bank. Berita baiknya mereka diperbolehkan ke bank asalkan pukul 15:00 mereka sudah di pesantren.
**Pinggir jalan**
"Kita naik apa nih?" tanya ima.
"Naik bus dong!" balas almyra
Sesudah mereka sampai di pinggir jalan, almyra merogoh sakunya.
"Wih … duit gue gak ada," ucap Almyra kaget.
"Beneran? Coba dicari di saku yang lain," balas ima.
"Udah … Tetep aja gak ada!"
"Coba diinget-inget. Kali lupa naruh!
"Bentar gue inget-inget."
"Gimana?"
"Ternyata emang gue gak bawa uang," jawab almyra sambil meringis.
"Yaelah … terus bagimana? Mau balik udah jauh."
"Pake uang lo dulu!"
"Gue aja gak punya uang!"
"Ya udah! Jalan kaki aja!"
"Ya udahlah! Gak papa demi ngutang!"
Setelah sekitar 30 menit mereka berjalan, akhirnya sampai juga di bank yang lumayan sepi.
"Alhamdulillah! Kita sampai juga …!" ucap ima ngos-ngosan.
"Iya, alhamdulillah," balas Almyra
"Sana lo ambil duitnya di ATM!" suruh ima
"Bentar dong! Istirahat dulu.."
"Oke-oke," balas ima santai.
Setelah sekitar 3 menit mereka istirahat almyra mencoba merogoh sakunya.
"Wih … kartu ATM gue gak ada!" ucap Almyra kaget.
"Jangan bilang … kamu gak bawa kartu ATM!" balas ima kesal.
"Bentar-bentar," balas almyra sambil membuka jasketnya
"Gimana?"
"Alhamdulillah ketemu! Gue masuk dulu ya!"
"Alhamdulillah … ya udah sana, gue tunggu di sini."
Setelah lumayan lama Almyra di dalam ruang mesin ATM akhirnya ia keluar.
"Gimana?" tanya ima
"Ternyata gue gak punya duit di ATM," balas Almyra meringis.
"Terus gimana nih? Udah jauh-jauh sampe sini!" ucap ima geregetan.
"Gini aja! Gue pinjemin duit gue di pesantren."
"Sabar-sabar," balas ima sambil mengelus-elus dadanya
Setelah mereka kembali berjalan sekitar 30 menit menuju pesantren dengan tangan hampa, pukul 14.15 tepat mereka sudah bisa beristirahat di dalam kamar.
***Dalam kamar*"*
"Bentar gue ambilin duitnya," ucap Almyra sambil membuka lemarinya.
"Oke-oke."
"Oh iya, ma …."
"Kenapa?"
"Duitnya udah buat gue beli kitab kemarin! Sekarang gue juga gak punya duit!" ucap Almyra sambil meringis.
"Almyraaaaaa!!!" ucap ima geregetan.
"Ada apasih ma" tanyaku kepada ima
"Almyra tuh Gaje banget"
"Kok bisa??"
"Tau tuh tanya ajh sama Almyra" kesal ima
"Ya maaf kan aku ga tau" jawab almyra sambil tertawa kecil
"Ada apasih" tanyaku yang belum faham
"Itu shel.. ima mo pinjem uang.. tapi aku gak tau klo uang di ATM sama tabungan ku habis." Jelas almyra
"Owh.. aku ada nih.. pinjem berapa ma?" Tanyaku pada ima... Ima menghambur kearah ku dan memeluk erat tubuhku...
" Makasih ya shell... Kamu baik deh gak kayak Almyra yang suka nge Prank.." ima membual
" Iya deh gpp.. santai ajah " jawabku singkat sambil membuka pintu lemari ku.. 4
" Eh sorry ma uangku juga habis" mwehehe
"Dih shelvi kok gitu" jawab ima
"Canda ma.. nih... Butuh berapa??" Tanya ku
"Dua Ratus ribu ada??" Tanya ima penuh harap
" Ada kok " . " Nih" aku menyodokkan 2 lembar uang kertas warna merah..
" Ummm... Makasih shelvy..." Ima memeluk ku lagi
" Buat apa sih ma??" Tanya tir yang sedari tadi membaca novel ..
"Sebenarnya aku belum bayar uang bulanan pondok"
Jawab ima
" Owh kirain buat kirimin uang ke pacarmu itu.." canda Almyra yang tak merasa bersalah atas kejadian ini
" Ya udah gih bayarin ke pengurus... Biar gak hilang tuh uang" saranku kepada ima...
" Temenin ya.. shel " ajak ima...
"Ayok" jawabku singkat
"Aku gak di ajak nih" almyra nylonong.. sambil narik tangan tir yang sudah pw dengan novelnya..
" Ngapain lu ikut..." Ketus ima
" Lah kitakan bestiee" sahut almyra
" Halah bohong lu..."
"Udah ayok... Ga usah ribut mulu"
Kami otw ke kamar pengurus inti atau bisa juga disebut base camp pengurus...