Mengenal

-----

"SOK CAKEP AJIG" Ucap salah satu diantara 3 wanita yang sedang mengawasi Vania yang melaksanakan push up pagi itu

"CAKEP TAPI KERJAAN LANGGAR ATURAN MAH BUAT APA"

"So ngerasa sekolah punya dia Sa, mentang mentang orang kaya ga sopan ama senior"

Ya, ketiganya sedang menghukum Vania untuk melaksanakan push up dibelakang sekolah. Masalahnya sepele, Vania tidak mengenali nama mereka bertiga ketika mereka tidak sengaja bertemu dan ketika wanita tersebut bertanya kepada Vania lalu Vania menggeleng

"Udah tau kan lu kita siapa?"

"Siap sudah kak, Kak Kalisa, Kak Ulfa dan Kak Quinzi" Jawab Vania tetap melanjutkan push upnya

Lalu tiba-tiba sebuah tas datang dari arah gerbang luar dan seseorang turun dari aksi memanjatkanya diatas pagar. Keempatnya tampak kaget melihat siapa yang baru saja melompat dari pagar

"Oh gitu ya kelakuan sekretaris kita" Ucap Ulfa

Kesya awalnya enggan untuk menanggapi, namun melihat Vania yang sedang push up. Ia pun menghampiri mereka

"Oh gitu ya kelakuan senior, ngerasa dah jadi paskib sejati banget keknya" Ucap sarkas Kesya, "Bangun Vania" Ucapnya pada Vania lalu Vania menurut

"Eh apa apaan sih key. dia tuh langgar aturan tau!" Sanggah Quinzi tak terima

"Coba jelasin apa salahnya murid yang baru seminggu di paskib?"

"Ya-ya dia ga ngenalin gue sebagai seniornya. Gila aja kali" jelas kalisa sedikit gagap. Ia sadar bagaimana kesya ketika marah

"Lu yang gila. Dia juga gila kalo bisa ngenalin lu semua. Ck tolonglah baru seminggu di paskib, dan lu juga gaada kan waktu perkenalan. Wajar aja dia ga kenal lu. Ga usah memperpanjang masalah!"

"Lu lebih gila Kesya, masa sekretaris telat mana manjat lewat pager belakang lagi"

"Pengalihan lu. Gue udah bilang di group kalo gue bakal dihukum entar balik sekolah. Puas kan lu?"

Akhirnya mereka bertiga diam

"Ayo Van" ajaknya pada Vania lalu mereka melangkahkan kakinya meninggalkan ketiga medusa yang geram kepada Kesya. Selalu saja kesya yang menang

----

"Sekali lagi makasi kak Kesya"

"Jangan dulu makasih, sekarang bantu kakak oke?"

"Bantu?"

"Hmm bawa tas ini ke kelas kakak, bilang ke Thian kak kesya ada di uks terus nitip tasnya ke kamu buat disimpen dibangkunya gitu oke. Ngantuk banget nih huhu"

Ah Vania tidak sadar jika sedari tadi mata Kesya sangat Nampak kelelahan dengan kantong mata yang sangat terlihat jelas hitam

Vania menganggukkan kepalanya, lalu kesya buru buru pergi ke arah yang berlawanan dengan arah kelasnya yaitu uks, ia ingin tiduuuur

Vania menyunggingkan senyumnya, ia yakin ngefans kepada kesya adalah Tindakan yang tepat

---

Bel pulang berbunyi, Kesya ditemani Kean sudah kembali dari arah ruang kepala sekolah dengan wajah yang berseri pasalnya proposal yang semalam suntuk kesya kerjakan telah di acc kepala sekolahnya

"Balik langsung tidur key" ucap Kean

"Y" ya begitulah kesya, selalu berlaga cool padahal hatinya amburadul diperhatikan Kean

"Jangan y y doang. Liat noh mata lu lama lama kayak panda beneran"

"Gapapa tetep cakep"

"Cakep jombloo jiahh"

"Lah lu juga cakep jomblo"

"Oh gue cakep?"

"E-eh kagak ga usah kepedean"

"Jujur aja kali key"

"Y Y Y dah ah gue balik mo bobo cantik. Bye!"

Lalu kesya melangkahkan kakinya ke arah halte bis, belum sampai ke halte bis. Ia mengernyitkan keningnya melihat Vania sedang berdiam diri didepan post satpam.

"Van, kok belum pulang?"

"Eh kak Key, aku nunggu dijemput abang kak tapi lama banget terus hp aku abis batre"

"Yaudah pake hp kakak nih" Ucap Key menyodorkan ponselnya

"Heheh makasih kak, aku ga hafal nomor abang"

"Mau pesen gojek? Kakak pesenin"

"Eh gapapa? Kalo kakak naik apa?"

"Oh kakak naik busway, lebih hemat"

"Boleh aku ikut ga kak?"

"Rumah kamu dimana?"

"Di xxxxx"

"Iho searah kita Van, yaudah yuk bareng kakak. Nanti kakak anterin ke rumah kamu"

"Serius kak?"

Kesya mengangguk

"Ah makasi ka key"

-----

"Silahkan diminum non" ucap wanita paruh baya yang meletakkan minuman jeruk dihadapan Kesya. Ya, disinilah kesya. Dirumah megah milik keluarga Adreksa. Ia tak ingin masuk awalnya, namun tak enak hati jika menolak tawaran Vania dan kini Vania sedang masuk ke dalam kamarnya. Kesya diajak naik ke atas ke kamar Vania namun ia menolak

"Eh iya makasih bi gausah repot-repot"

"Gak repot kok non, yaudah simbo ke belakang dulu ya non"

"ah iya bii"

Wanita paruh baya tersebut melenggang pergi menyisakan Kesya yang akhirnya mulai tertarik dengan tata ruang tamu rumah tersebut. Sangat mewah, itu yang dapat kesya ucapkan. Matanya terhenti pada foto keluarga yang tampak Bahagia dipajang di dinding dengan berukuran besar. Ah, tak heran Vania sangat cantik mamah dan papahnya aja seperti ini rupanya. Lalu matanya terhenti pada sosok pria dengan lesung pipi tengah tersenyum. Entah mengapa, melihat senyum pria tersebut walaupun seperti terpaksa, kesya ikut tersenyum seperti terdapat magnet didalam senyum tersebut

"Assalamu'alaikum"

Suara bariton pria mengalihkan pikiran kesya, lalu ia menatap ke arah pintu. Disana, wujud dari foto yang menarik senyumnya tengah berdiri. Menatap heran wanita yang tengah menatapnya juga. Keduanya sama-sama terdiam hingga suara Vania terdengar

"IH ABAAANGGG" Ucap Vania lalu langsung berlari dan memukul kecil lengan sang abang

"Abang katanya mau jemput aku!!"

"Abang lupa bilang ada rapat himpunan"

"Ah tau! Untung ada kak Kesya yang bantuin" Ucapnya lalu menatap Kesya

"Abang kenalin ini kak kesya" ucap gadis itu semangat

Jefferey melangkahkan kakinya mendekati Kesya, lalu mengulurkan tangannya

"Jefferey" Ucapnya singkat

Kesya menerima uluran tangan Kesya dengan kedua tangan tanda sopan kepada yang lebih tua pikirnya.

"Kesya"

"Abang anterin kak key ya? Kasian kemaleman gara gara anterin aku dulu" jelas vania

"oke"

"Eh ga usah kak. Saya bisa pulang sendiri, lagian ini masih siang. Kakak pamit ya Van, kak" ucap Kesya lalu melangkahkan kakinya keluar

Namun baru beberapa Langkah, lengannya sudah ditahan Jefferey

"Bareng gue" titah Jefferey lalu melangkahkan kakinya dengan tangan yang masih setia menyeret pelan kesya

Vania yang menyaksikannya mengembangkan senyumnya, sepertinya usahanya berhasil kali ini

-----

"Dimana?" Ucap Jefferey ditengah keheningan mereka selama perjalanan

"dimana?" beo Kesya tak mengerti apa yang ditanyakan orang disampingnya

"Rumah"

"Oh, didepan belok kanan kak. Di jalan xxx no xxx"

Jefferey mengikuti intruksi Kesya hingga mereka tiba disebuah rumah yang tidak mewah seperti rumahnya namun juga tidak bisa disebut sederhana

"Thanks kak" Ucap Kesya sembari sibuk membuka sabuk pengaman

"Thanks juga" Ucap Jefferey sukses mengalihkan atensi kesya dan memilih untuk menatap Jefferey yang tengah menatapnya

"Untuk?"

"Bantu adek gue"

"Gue ga bantu"

Jefferey mengerutkan keningnya tak mengerti

"itu hanya kepedulian sesama manusia, entah siapapun ga peduli dia vania atau bukan gue wajib begitu kan?"

Jefferey tanpa sadar menyunggingkan senyumnya, ah ada apa dengannya hari ini

"Yaudah gue pamit ya kak, thanks sekali lagi"

Lalu kesya turun dari mobil lamborgini hitam tersebut dan langsung memasuki rumahnya menyisakan Jefferey yang masih menatap punggung gadis itu

"Kayaknya yang dibilang Vania bener"

---------------------------------------------------

SMA Angkasa, Agustus 2018.

Dua orang pria dan wanita tengah duduk berhadapan di sebuah perpustakaan. Si wanita tengah sibuk dengan buku catatan dan materi terkait MIPA lainnya sedangkan si pria didepannya tengah sibuk menscroll twitter.

"Key" Ucap Thian, sahabat pria kesya dikela sekaligus di paskibra.

"Hmm" gumam kesya tanpa mengalihkan fokusnya

"Jangan kaget"

Mendengar nada bicara Thian yang sedikit aneh, Kesya mendongak menatap sahabatnya

"Whats wrong?"

"Jangan nangis" lanjur Thian tanpa mengindahkan pertanyaan Kesya, "Jangan sedih" Thian masih berlanjut

"Apasi yan!"

"Lu mending ga tau" Ucapnya

Kesya yang penasaran mengambil ponsel Thian lalu ia terdiam

ANGKASACUIT @angkasajaya

-AKS jadi bener nih kalo ketua paskib kita pacarana sama wakil bendaharanya?

15.30. 10 Agust 18. Twitter for iphone

100 retweet 80kutip tweet 400 suka

KeanAlexandrian @keanlexx

Membalas @angkasajaya

Waduh ketauan @leanazi gapapa yaa

Cellloowww @seloanggara

Membalas @keanlexx @angkasajaya

Agak bajingan tapi congrats

Queenzee @iamaqueen

Membalas @angkasajaya

BENER NDER GUE TADI LIAT MEREKA DI LAPANG BERDUA!!

Ziaaaaaa @ziapacarparkseojoon

Membalas @angkasajaya

OMG!!! @Kesyanih jangan liatttt

Cellloowww @seloanggara

Membalas @ziapacarparkseojoon @angkasajaya

Gimana ceritanya jangan liat tapi lu tag KOCAG

Ziaaaaaa @ziapacarparkseojoon

Membalas @seloanggara @angkasajaya

Selow dong kek nama lu!

Lihat balasan lain

Seketika ponsel yang berada disamping buku buku yang sedang kesya baca ramai dengan notif. Entah apa yang terjadi, namun kesya hanya bisa terdiam. Ia bingung harus bereaksi apa, ia tidak bisa menangis.

Kesya bangkit berdiri, lalu melangkahkan kakinya entah kemana meninggalkan Thian yang sedari tadi memanggil namanya.

Disinilah kesya akhirnya, memandangi air danau yang cukup jauh dari rumahnya. Ia duduk di rerumputan yang ada di tepi danau. Diam merenungi nasib cintanya yang kandas setelah hampir mau 2 tahun lamanya menjadi pengagum rahasia.

Namun, ia masih tidak bisa menangis. Apakah selama ini rasanya kepada kean bukan benar benar suka yang sebenarnya? Entah kesya tak tahu

Cukup lama memandangi danau, hujan rintik mulai terlihat menggoyahkan ketenangan air danau. Akhirnya kesya memilih bangkit. Lalu melangkahkan kakinya tanpa minat. Ia hanya menyusuri jalan, tidak peduli hujan mengguyur seluruh badannya

Ditengah hujan, ia mendudukan dirinya kembali dipinggir jalan. Entah kenapa terasa sekali sakitnya tapi tetap tak bisa menangis.

Sebuah mobil Lamborgini hitam berhenti didepannya. Lalu seorang pria dengan payung ditangannya turun dari mobil dan menghampiri kesya

"Key!" teriak Jefferey agar suaranya terdengar Kesya mengingat hujan sangat deras. Kesya hanya mendongakkan kepalanya melihat ke arah Jefferey

"Masuk mobil!" titah Jefferey. Dan langsung dituruti oleh kesya diikuti dengan Jefferey yang memayungi kesya

----

Keduanya diam. Jefferey tak tahu harus mulai untuk bertanya apa, kesya sepertinya terlihat tidak baik-baik saja.

Tiba-tiba saja, kesya menangkupkan kedua tangannya diwajahnya dan menangis dengan sangat keras

"Aku bodoh harusnya aku ga suka dia", "aku bodoh karena berharap lebih", "aku –" suara kesya tercekat ditengah tangisnya. Semenyakitkan itukah? Pikir Jefferey

Tangan jeff terulur membawa kepala kesya ke pelukannya, entah berhasil atau tidak. Jefferey hanya ingin menenangkan gadis yang sepertinya sedang putus cinta tersebut.

Setelah kurang lebih 10 menit. Kesya melepaskan pelukan Jefferey

"Sorry kak" Ucap kesya menunduk

"Its okey lu bisa nangis sepuasnya, tapi ga usah nyiksa diri sendiri dengan duduk ditengah hujan" ucap Jefferey panjang lebar, tumben sekali.

Kesya tak menjawab ucapan Jefferey, ia hanya sibuk menundukkan kepalanya

Melihat badan gadis tersebut yang basah kuyup, Jefferey mengambil hoodienya yang ada di jok belakang lalu menyerahkannya ke gadis tersebut. Kesya hanya memandanginya heran

"Pake, dingin" ucap Jefferey santai

"Thanks lagi kak"

Lalu mobil berjalan, Jefferey hendak mengantarkan kesya kerumahnya

---

Vania Adreksa

Kak key

Kenapa ga dateng buat ngelatih kak?

Sbb Van

Kakak lagi kurang sehat

Jadi pulang duluan

KAKAK SAKIT?

Aku jenguk yaaa

Ga usah gapapaa

Besok kakak sekolah kok

Lalu, sebuah notif dari nomor tak dikenal muncul

+62858-9xxx-xx99

Are u ok?

Gue Jefferey

Im fine

Makasih lagi kak

Bosen

Bosen?

Mksi mulu

Oh haha

Gue traktir kakak deh kapan kapan

Ok

Entah kenapa, kesya heran kepada hatinya sendiri. Bagaimana bisa ia menangis tersedu sedu dihadapan Jefferey. Padahal ketika sendirian atau dihadapan Thian sekalipun ia tidak bisa menangis.

Kebingungan kesya buyar ketika pintu kamarnya diketuk

Disana, arga berdiam diri menenteng sebuah paper bag berukuran sedang.

"Nih, lo pesen grabfood ga ngajak" ucap arga lalu menyerahkan paperbag tersebut dan berlalu pergi

"Dari siapa?" bingung kesya

Kesya membuka paperbag tersebut, lalu didalamnya terdapat sebuah Tupperware berisi bubur dengan notes diatasnya yang bertuliskan

Kapan-kapan lu yang traktir gue, sekarang gue yang traktir lu. Cepet sembuh hatinya. -JF

Kesya mengembangkan senyumnya, kenapa Jefferey baik sekali padanya?

---

Setelah selesai dengan memakan bubur pemberian Jefferey, kesya memilih untuk merebahkan tubuhnya. Ah mengingat alat tulis dan juga ponselnya itu sudah dibawakan oleh Thian bahkan sebelum kesya sampai di rumahnya

Ponsel kesya berbunyi cukup lama menandakan terdapat penggilan telfon

Vania's calling

Hallo kak key

Hallo van

IH KOK SUARA KAKAK BINDENG GITU

KAN BENER KAN SAKIT

Engga, flu biasa ini

(Bilang gausah sekolah besok) ucap seorang pria yang sepertinya berada disamping Vania saat ini

Kak key ga usah sekolah dulu besok kak

Its ok van

Besok kakak ada uh gabisa ditinggal

Yaudah

Istirahat yang banyak kak!

Hmm kamu juga van

Kesya menutup telfonnya lalu mempersiapkan dirinya untuk masuk ke alam mimpi

Disisi lain di kediaman Adreksa

Vania memandang curiga sang kakak, tak biasanya Jefferey mencampuri urusannya

"ngapain nyuruh nyuruh ka key begitu?" tanya vania selidik

"gapapa" jawab Jefferey berusaha tetap cool padahal panik juga wkwk

"gapapa apaan abang. Suka ya sama kak key?"

"ga"

"keliatan kali bang. Ga boleh tau selingkuh"

"selingkuh apanya?" Jefferey sedikit nyolot

"itu dari kak Lea"

"udah putus"

"SERIUS?!" Vania sangat kaget, pasalnya abangnya ini tergolong bulol alias bucin tolol

"KOK BISA?!" vania masih heboh pemirsa

"ya bisa, dia selingkuh"

"Yhaaa cakep cakep diselingkuhin, emang mending sama kak key tau bang"

"hm"

"hmm apa???"

"hm iya"

"HAH?! ABANG SUKA KAK KEY?"

"dek suara kamu itu kasian pita suaranya"

"jawab dulu makanya"

"Kakak belum tau, baru 2 kali ketemu"

"Oiya juga abang jarang ketemu" Vania tampak berfikir, lalu "Ah aku ada ide, tgl 17 nanti aku kan jadi pengibar. Kak key biasanya dateng buat ngawasin kita gitu. Abang jemput aku ya nanti aku ajak ka key" panjang lebar vania menjelaskan misinya

Jefferey hanya mengembangkan senyumnya, adiknya sepertinya sangat senang kenal dengan sosok mansuia bernama kesya adipraja tersebut.