"Baru kali ini aku liat Ririn se-serius itu.." Ucap Nancy.
"Dia itu cewek yang gak bisa menerima kekalahan" Ucap Tirta.
"Menurutku waktu di taman Ririn yang menang sih" Ucap Nancy.
"Lo gak liat Nan? dia murung karena lawannya berhasil dapet 2 kancing bajunya, sedangkan dia hanya dapat 1" Ucap Tirta.
"Hmm" Nancy.
"Dia datang!" Ucap Tirta.
"Aku mau tau siapa nama cewek itu dan di kelas apa dia!!" Ucap Ririn.
Keesokan harinya di jam istirahat.
"Hmm, buku ini gak ada gunanya!! Ucap Danis dalam hati.
"Ehh.. ada D a n i s.." Ucap Nancy.
"Eh N a n c y" Ucap Danis.
"Danis ikut yuk.. temenin aku!!" Ajak Nancy menarik tangan Danis.
"Eehh!! penculikan!!" Ucap Danis.
Kelas 10A.
"Risaa.. Veraa.. aku denger dari temen kelas aku, katanya ada cewek berantem di taman.. terus katanya dari kelas ini.. siapa?" Tanya Jenny.
"Gak tau aku Jen.." Ucap Risa.
"Masa gak tau.. kan di kelas ini.." Ucap Jenny.
"Mungkin anak kelas lain kali Jenn.." Ucap Risa.
"Oh kalo kalian gak tau berarti bukan anak kelas sini ya.." Ucap Jenny.
"Hmm" Vera
"Vera.. Jenny.. yuk kita ke kantin, aku mau makan.." Ajak Risa.
Selesai makan mereka pun ngobrol sambil menunggu suara bel berbunyi.
"Gimana Risa? katanya Kamu mau di beliin motor.." Tanya Jenny.
"Aku masih nunggu Kakakku Jenn.." Jawab Risa.
"Hello.. " Sapa Ririn duduk di depan Vera dan sebelah Risa.
"Eehh!!" Ucap Risa dalam hati.
"Hallo juga.." Jawab Jenny.
"Ririn.. aku datang bawa temen.." Ucap Nancy.
"Danis!!" Ucap Vera dan Risa dalam hati.
"Ah ada Vera.." Ucap Danis.
"V e r a" Ririn membaca nama di baju Vera.
"Oh.. namamu Vera ya.. kalo namaku Ririn.." Ucap Ririn.
"Gak nanya" Ucap Vera.
"Sabar Vera..diam aja..!!" Ucap Risa dalam hati.
"Hmm, gak nanya ya.." Ucap Ririn.
"Mereka sedang apa ya?" Ucap Danis dalam hati.
"Kalian mau apa di sini?" Tanya Risa.
"Mau baca nama di baju kalian aja kok.. tapi urusanku sama yang namanya Vera doang sih.. Jawab Ririn.
"Sama aku?" Tanya Vera.
"iya!! Kamu takut ya?" Ucap Ririn.
"Kenapa gak fokus ke aku aja? kalo emang bener urusanmu sama aku" Ucap Vera.
"Ucapannya membuatku kesal!!" Ucap Ririn dalam hati.
"Sebenarnya ada apa ini?" Ucap Danis dalam hati.
"Oke.. Tirta, Nancy, tinggalin aku" Ucap Ririn.
"Oke Rin" Jawab Tirta pergi.
"Hati-hati Rin.." Ucap Nancy pergi.
"Risa, Jenny, kalian ke kelas duluan ya" Suruh Vera.
"I iya Vera" Ucap Jenny pergi.
"Aku gak mau ninggalin Kamu Ver" Ucap Risa.
"Kamu boleh di sini tapi aku juga mau Tirta di sini juga" Ucap Ririn.
"Gak adil kalo ada cowoknya" Ucap Risa dalam hati.
"Oke, aku pergi!" Ucap Risa pergi.
? ? ?
"Hmm" Ririn memandangi Danis.
"??" Vera memandangi Danis.
"Apa?" Ucap Danis.
"Ah aku mau ke toilet sajaa.." Ucap Danis pergi.
"Oke, sekarang cuma ada kita berdua" Ucap Ririn.
"Lalu?" Ucap Vera.
"Nanti aku bakal balas Kamu yang udah nampar aku tanpa sebab, itu gak sopan dan juga ku anggap Kamu mencari gara-gara sama aku" Jelas Ririn.
"Kamu memperlakukan Mey seperti itu, apa sopan?" Tanya Vera.
"Itu wajar, karna aku siapa dan dia siapa" Jawab Ririn.
"Memangnya Kamu siapa?" Tanya Vera.
"Sejak SD aku selalu menjadi idola di sekolah sampai sekarang!! aku selalu memiliki bawahan dan pesuruh, paham?" Jelas Ririn.
"Kamu memiliki ambisi yang sangat tinggi" Ucap Vera.
"Ambisi? apa maksudmu?" Tanya Ririn.
"Kamu sedikit merubah bentuk wajahmu dan Kamu menyuntikkan silikon di tubuh hanya untuk mengejar popularitas di sekolah" Jawab Vera.
"Aa apaa!! di dia tau!!" Ucap Ririn dalam hati.
"Kenapa Kamu bisa tau!! Kamu tu siapa? apa kita pernah kenal?" Tanya Ririn.
"Orang Tua ku adalah Dokter dan sering menangani pasien yang terkena efek samping dari silikon, sejak kecil aku suka membaca buku penanganan berbagai penyakit milik orang Tua ku, sampai aku bisa membedakan mana yang asli dan yang palsu" Jelas Vera.
"Hahaha, Aku mungkin bisa saja percaya sama omonganmu itu, tapi aku gak percaya karena Kamu belum pernah menyentuh dan memeriksaku bahkan dokter sekalipun!!" Ucap Ririn tertawa.
"Menyentuhmu dan memeriksamu sampai aku mendapatkan 2 kancing bajumu" Ucap Vera.
"Aa apaa!! jadii.. diaa kemarin itu.." Ucap Ririn dalam hati.
"Impianmu menjadi idola di sekolah akan hancur jika aku menyebar berita tentang ini di sekolah, dan semua orang akan menganggapmu palsu" Ucap Vera.
"Dasar cewek sialan!!" Bentak Ririn.
"Ririn" Ucap Vera.
"??" Ririn.
"Jika Kamu buat temanku menangis, awas Kamu!" Ancam Vera pergi.
"Di..diaa.. mengancamku.." Ucap Ririn dalam hati.