Perang Telah Dimulai: Menyulut Perang

Jeanne juga berusaha sebaik mungkin untuk mengendalikan napasnya.

Dia tidak menyangka bahwa anak akan tiba-tiba muncul di saat seperti ini. Dia selalu berhati-hati karena takut hamil, tapi sepertinya itu sudah takdir.

Edward sebelumnya pernah mengatakan bahwa dia ingin punya anak kedua. Sekarang setelah dia benar-benar hamil, dia bahkan tidak tahu apakah dia senang atau kesal. Mungkin dia menyalahkannya karena mengancamnya dengan anak.

Dia berbaring di samping Edward.

Keduanya tetap diam, dan suhu yang baru saja terbakar di ruangan itu perlahan-lahan mendingin.

Tiba-tiba, sepasang tangan besar mendekati perutnya.

Jantung Jeanne berdebar. Dia bisa merasakan kehangatan telapak tangannya di perutnya. Rasanya sangat hangat.

Dia bertanya dengan nada serius, "Tiga bulan. Seberapa besar kah kamu?"

Seberapa besar janin usia tiga bulan?

Jeanne tidak bisa tidak tertawa. Ternyata bahkan Edward, yang mahir dalam segalanya dari astronomi hingga geografi, tidak mengetahuinya semua.