"Baiklah, saya akan segera ke sana." Monica merasa sangat gembira saat mendengar berita itu.
Ia telah lama bekerja untuk proyek ini. Apalagi, ia telah minum dengan sungguh-sungguh bersama dia semalam. Jika ia masih tidak bisa mencapai keinginannya, ia merasa akan menjadi seorang pecundang.
Dia meletakkan ponselnya dengan suasana hati yang baik dan beranjak keluar pintu.
"Kamu tidak mau sarapan?" tanya Finn tiba-tiba dari ruang tamu.
"Oh, saya terlambat sudah," jawab Monica santai.
Dia juga tidak menyadari bahwa ada bubur yang sedang dimasak lewat pintu dapur terbuka.
"Kamu senggang malam ini?" tanya Finn tiba-tiba.
Saat Monica memakai sepatunya, ia menjawab, "Saya tidak bisa memutuskan sekarang. Ada apa?"
"Departemen rumah sakit ada acara kumpul-kumpul. Mereka bilang kita boleh membawa keluarga."
"Nanti kita hubungi lagi," kata Monica.
Finn memandang sosok Monica. Dia memperhatikan saat dia memakai sepatunya, membuka pintu, dan bersiap untuk pergi.
Dia tiba-tiba berhenti.