"Mengapa aku harus melakukannya?" tanya Monica, "Mengapa aku harus memakannya hanya karena kamu ingin aku melakukannya?"
"Aku sudah bilang, kita tidak putus."
"Hanya kamu yang berpikir begitu." Monica berkata dengan sarkasme, "Bagiku, kita sudah seperti orang asing. Paling banter, kamu hanya dokter keluargaku."
"Monica, ayo kita bicara."
"Tidak ada yang perlu dibicarakan." Monica sangat dingin terhadapnya. "Aku sudah mengatakan semua yang perlu dikatakan, dan aku tidak ingin mendengar apa yang ingin kamu katakan, jadi jangan buang waktu siapa pun."
"Aku tahu aku dulu tidak cukup baik. Aku tidak peduli dengan apa yang kamu rasakan, dan aku mengabaikan perasaanmu. Namun, aku akan berusaha sebaik mungkin untuk berubah di masa depan. Aku akan berusaha sebaik mungkin untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersamamu di masa depan–"
Tepat pada saat itu, ponsel Monica berbunyi, dan dia segera mengangkat panggilan tersebut.