KABAR BURUK

"Terima kasih untuk tumpangannya, Lucas." Saya buru-buru keluar dari mobil sebelum sahabat saya mengeluarkan serangkaian pertanyaan panas yang bisa membakar saya hidup-hidup. Saya tidak mendengar apa-apa darinya setelah saya keluar dari mobil dengan gerakan cepat dan terburu-buru seperti pencuri lalu menutup pintu dengan lebih banyak kekuatan daripada yang diperlukan.  Sebelum pintu tertutup, saya melihat sekilas kerutan jengkel yang menghancurkan wajah tampannya. Ketika mobil melaju ke depan, saat itulah saya akhirnya menghela napas lega. Saya selamat dari pertemuan mengerikan lainnya dengan Lucas. 'Syukurlah.' gumamku pada diri sendiri ketika bergegas menuju gerbang besi.