Terkobsesi 4

Saya sangat ketakutan pada saat itu hingga hampir tidak bisa bernapas. Air mata mengalir deras di pipi yang memerah bak air terjun tak berujung saat aku melihat Vince melontarkan pukulan pada Ace yang membuatnya terhuyung ke belakang. 

Vince belum puas, dia kembali melontarkan pukulan, kali ini mengenai rahang Ace. Kekuatan itu cukup besar sehingga saudaranya tersandung ke lantai dengan bibir yang kini berdarah. 

Menyaksikan pemandangan itu memecahkan hati saya menjadi berkeping-keping. Dan fakta bahwa saya tidak bisa melakukan apa-apa untuk menghentikannya, membuat hati saya hancur. 

"Kau tak tahu betapa lama aku menunggu ini terjadi." ujar Vince dengan mengancam. Tatapan tajamnya tak pernah lepas dari saudaranya. 

Ace mengangkat wajahnya agar bisa melihat saudara tirinya. Dia menyeka darah di sudut bibirnya. "Aku juga menunggu ini ... Kau hancurkan keluargaku dan sekarang adalah hari dimana kau harus membayar." jawabnya dengan dingin yang bisa membekukan kedalaman dunia bawah.