"Bagus!"
Connor berkata tanpa ekspresi.
"Jika tidak ada yang lain, saya akan menutup telepon terlebih dahulu!"
Aida berkata.
Dia tidak membuang waktu lagi dan langsung mematikan telepon lalu melemparkannya.
Meskipun Aida tidak pernah mengucapkan terima kasih, dia tetap sangat berterima kasih kepadanya. Namun, perasaan ini tidak dapat diungkapkan hanya dengan sebuah kata terima kasih.
Kalau bukan karena dia, dia tidak akan pernah dapat menyelesaikan dendamnya. Dia sangat menyadari hal ini.
"Kapan kamu datang?"
Connor meletakkan ponselnya dan menemukan Yolanda duduk di sebelahnya.
"Saya datang dari tadi, tapi saya melihat kamu sedang berlatih, jadi saya tidak ingin mengganggu!"
Yolanda menjawab dengan tenang, seolah-olah dia sama sekali tidak marah karena telah menunggu Connor begitu lama.
"Lalu kenapa kamu tidak memanggil saya?"
Dia tidak tahu bahwa dia telah menunggu untuknya, jadi ketika mendengar kata-katanya, dia merasa sedikit malu.