Namun, yang membuat Yamino tak berdaya adalah bahwa semua bisnis tersebut merupakan milik Rockefeller.
Sekarang, kerugian sebenarnya bukan miliknya, tapi milik Rockefeller!
Inilah yang paling dia khawatirkan.
Bagaimanapun, menyebabkan kerugian kepada Rockefeller jauh lebih menakutkan daripada menyebabkan kerugian pada diri sendiri.
Dia duduk di sofa, merenungkan bagaimana cara menangani masalah ini.
Namun, sebelum dia bisa mendapatkan hasil, telepon lainnya berdering.
Ketika dia mendengar deringan telepon, dia tak bisa menahan diri untuk mengambil napas dalam dan mengangkat panggilan itu.
"Halo?"
Itu adalah suara Asya.
"Mengapa kamu menelepon saya, Asya?" dia bertanya dengan hati-hati.
"Jangan berbasa-basi. Tuan Long baru saja mendapat kabar bahwa sejumlah besar klien Anda secara misterius diambil alih oleh orang lain. Dia cukup marah tentang hal ini, jadi Anda harus menyelesaikan masalah ini dengan segera," kata Asya langsung.