4

setelah sampai dirumah sakit Cahyo, ilona ayah dan bunda langsung berjalan menuju kamar kek darma atas petunjuk dari resepsionis rumah sakit. didepan kamar tertulis VVIP room tidak perlu diragukan lagi bahwa kek darma adalah orang kaya karena biasanya orang seperti ilona hanya mampu menginap dikamar kelas bawah .

tok!!! tok!!!! ayah mengetuk pintu kamar VVIP itu sambil mengucapkan assalamualaikum karena takut menganggu orang yang sedang berada di dalam ruangan

waalaikumsalam ucap seseorang dari dalam sambil membukakan pintu terlihat dari mata wanita itu jika ia habis menangis apa mungkin ia dan keluarganya datang diwaktu yang tidak tepat, pikir ilona masih senantiasa berdiri disamping bunda . persis seperti anak TK

" silahkan masuk." ucap perempuan itu mempersilahkan kami bertiga untuk masuk buah tangan yang dibawa bunda diterima dengan sangat baik oleh wanita itu. ilona lagi-lagi hanya diam ia bingung harus berbuat apa dari kejauhan ia melihat ada seorang laki-laki tua sedang tidur di brankar dengan tatapan sayu mukanya pucat sekali apakah itu kek darma tapi kenapa beliau menatap ilona dengan lekat apakah baju ilona sangat bagus sehingga kek darma menatapnya? batin ilona percaya diri

jika bukan karena ada yang sakit mungkin ilona mengira bahwa kamar ini adalah hotel karena fasilitas didalamnya benar-benar mengagumkan. didalam ruangan itu ada seorang laki-laki dan perempuan mungkin mereka adalah suami istri pikir ilona. karena terlihat laki-laki itu sedang mengelus bahu wanita itu. sedangkan didekat kek darma ada seorang laki-laki berumur sekitar 40 tahun sangat rapi meskipun sudah berumur tidak mengurangi kadar ketampanannya bahunya masih lebar rambutnya masih hitam legam bukan berarti tidak ada uban namun ubannya hanya ada beberapa ,ototnya terlihat masih Kokoh , ditangannya terdapat tato yang bergambar naga ,sorot matanya tajam seakan-akan bisa menenggelamkan seseorang kedalam pandangannya itu. bisa ilona simpulkan laki-laki itu tipe laki-laki dingin dan kaku ilona berharap setelah hari ini ia tidak pernah bertemu dengan laki-laki itu. total yang berada di ruangan itu 7 orang termasuk ilona

" assalamualaikum pak darma bagaimana keadaan bapak?" tanya ayah lembut setelah duduk di kursi samping brankar yang disediakan oleh rumah sakit sedangkan aku dan beberapa orang lainnya hanya berdiri bukannya tidak ada tempat duduk hanya saja tidak enak masa ia enak-enak duduk disaat situasinya seperti ini

" waalaikumsalam Aditya terimakasih sudah datang untuk menjenguk dan maaf karena beberapa hari terakhir ini saya tidak bisa mampir ke kafe mu." ucap kek darma terbata-bata sungguh ilona terharu padahal kek darma tidak perlu meminta maaf atas sesuatu yang bukan kesalahannya

" seharusnya saya yang meminta maaf pak karena telat menjenguk dan saya datang kesini beserta istri dan anak saya ingin berterimakasih atas bantuan dan kebaikan bapak selama ini." ucap ayah merasa sedikit bersalah kenapa tidak sejak awal ia mendengar kabar bahwa kek darma sedang dirawat kenapa sudah separah ini ia baru bisa menjenguk

" apakah itu putrimu Aditya?" tanya kek darma dan beberapa pasangan mata menatap ku kecuali seorang laki-laki berjas hitam dia hanya diam sambil melihat wajah kek darma dengan tatapan yang sulit diartikan.

lewat sorot mata ayah memberi ilona kode bahwa ia harus mendekati kek darma. ilona yang paham pun langsung berjalan mendekati kek darma dan berkata" halo kek perkenalkan nama saya ilona Anastasya biasa dipanggil ilo." sambil mengecup tangan ke darma

beberapa orang termasuk kek darma yang mendengar ucapan ilona tersenyum tipis. ilona yang menyadari bahwa mereka semua tersenyum tipis pun bingung apa ada yang aneh dengan ucapannya

" kak, kek darma ini orang tua bukan Isni yang kamu ajak perkenalan." ucap bunda berbisik memberi tahu putrinya akan kesalahannya

ilona yang merasa bersalah dan malu pun langsung Salim ke kek darma dan berkata" maaf kek ilo salah."

" tidak nak ilona, apakah ilo mau jadi istri anak kakek?" pertanyaan kek darma tanpa basa-basi membuat semua orang terdiam dan saling tatap begitupun ilona pertanyaan itu bagai petir disiang bolong .istri ?ia tidak mau jadi istri ia masih ingin bekerja dan menikmati masa mudanya ia tidak ingin dikekang oleh suami. ia juga belum siap untuk mempunyai anak.

" maksud papa apa pah?" tanya laki-laki berjas hitam dengan suara khasnya yang baru mengeluarkan suara sejak kedatangan ilona oh jadi om itu adalah anak kek darma .batin ilona

" tolong turuti kemauan papa untuk terakhir kalinya nu ." ucap kek darma terbata-bata sambil meneteskan air mata ia sebenarnya tahu bahwa umurnya tidak akan lama lagi ia iklhas pergi dari dunia asalkan putranya sudah menikah ketika ia pergi nanti .

" aku akan bawa papa keluar negri untuk pengobatan." ucap laki-laki itu dengan tegas ia bahkan rela kehilangan semua hartanya asalkan papanya bisa sembuh

" ini Danu Nugraha nak ilo, dia putra ku dia cukup mapan secara finansial dan dia sangat bertanggung jawab saya jamin itu dia bisa membahagiakan mu cah ayu tolong penuhi permintaan ku yang terakhir kalinya." ucap kek darma terbata-bata sambil menggenggam tangan ilo penuh harapan

ilona yang mendengarkan pernyataan kek darma hanya diam berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi . apakah ini nyata atau hanya mimpi . rasanya begitu fatamorgana