setelah acara selesai ilona berniat untuk ikut pulang bersama ayah dan bunda tapi bunda melarangnya dengan alasan Danu baru saja pulang jadi ia harus menghormatinya. dengan terpaksa ilona menuruti nasehat bunda untuk tetap tinggal dirumah Sinta. setelah selesai membersihkan diri ilona membuka kopernya untuk mengemasi barang-barang nya karena malam ini ia harus pulang karena besok ia harus pergi ke kantor. saat mengemasi barang-barang ilona melihat ada sebuah kado yang belum ia berikan kepada Adrian ia memutuskan untuk memberikan nya kepada Adrian nanti ketika ia akan pulang. ilona turun dari kamar sambil menenteng koper ditangan dan sebuah kado ditangan kanannya. saat menuruni anak tangga ia terkejut karena melihat Danu Sinta Nando dan Adrian sedang bercengkrama diruang keluarga. sial momennya sangat tidak pas
" Oma...." panggil Adrian mengalihkan atensi 3 orang dewasa itu berjalan mendekati ilona
" loh mama mau kemana?" tanya sinta penasaran langsung berjalan mendekati ilona
" maaf, ilo harus segera pulang sudah terlalu lama ilo disini, ilo janji akan sering-sering mampir nanti ." jawab ilona lembut kepada Sinta
Sinta yang mendengar pernyataan ilona langsung memeluknya ia bingung harus bersikap seperti apa ingin melarang tapi ia tidak berhak . apalagi melihat interaksi antara papa dan mama mudanya yang kurang baik.
" Oma " rengek Adrian dengan suara yang hampir menangis sambil menarik baju ilona . ia sudah nyaman dengan ilona tapi kenapa Ilona harus pergi
ilona yang melihat tingkah lucu Adrian pun langsung berlutut untuk menyamakan tinggi badannya dengan Adrian lalu berkata dengan lembut" Adrian sayang...Oma harus pulang, kapan pun Adrian ingin bertemu Oma datang saja kerumah kakek dan nenek dan ini untuk Adrian maaf yaa Oma hanya mampu membelikan kado ini untuk Adrian ." setelah kado yang ilona berikan kepada Adrian diterima Adrian berkata sambil memeluk ilona" maacii Oma, Lian sayang Oma."
Danu Sinta dan Nando yang melihat adegan itu tersenyum lembut mereka tidak menyangka Adrian bisa sedekat itu dengan orang yang baru saja masuk ke dalam keluarga Nugraha. sedangkan Danu hanya diam sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.
" ilo pulang dulu yaa assalamualaikum." ucap ilona pergi sambil menyeret kopernya tanpa berpamitan kepada Danu toh Danu juga tidak berniat untuk menghampirinya jadi kenapa ia harus repot-repot berpamitan dengan nya.
" waalaikumsalam ma hati-hati dijalan ya, Oma... papay, hati-hati dijalan ibu mertua." ilona yang mendengar suara keluarga Sinta hanya tersenyum kecil rasanya begitu menenangkan. ia fikir ia tidak akan diterima di keluarga Sinta ternyata dugaannya salah . Danu lah yang tidak bisa menerima keberadaan nya .
saat akan membuka pintu bagasi untuk memasukkan kopernya tiba-tiba ada tangan besar yang memegang tangannya dengan refleks ilona mendongak ia terkejut melihat Danu berdiri dihadapannya dan langsung memasukkan koper dalam bagasi seraya berkata " pulang saya antar."
dan inilah sekarang ilona duduk di kursi depan disebelah Danu yang sedang mengemudikan mobilnya, selama 10 menit perjalanan tidak ada yang berbicara , entah canggung atau kurang nyaman. yang jelas Ilona hanya diam sambil melihat keluar jendela, begitu indah lampu-lampu kota , jalanan kali ini lumayan sepi mungkin karena waktu sudah menunjukkan pukul 22:00 WIB.