POV Ilmuwan
Nama saya Samuel, saya adalah orang yang lahir di bagian tembok dalam, saya awalnya seorang anak yatim piatu, yang bahkan tidak tahu siapa ayah dan ibunya. Higga suatu hari sebuah keluarga datang ke panti asuhan untuk mengadopsi saya keluarga itu adalah keluarga yang seorang pedagang dengan Ayah dan ibu baru yang mencintai saya dengan setulus hati.
Sejak kecil dia telah merasakan banyak kasih sayang dari orang tuanya barunya, apakah dia bahagia? Jawabannya tidak meskipun Sam mendapatkan kasih sayang dari keluarganya dia selalu merasa sangat hampa di hatinya.
Meskipun dia merasa hampa dia tidak pernah menunjukkannya. Kepada orang lain, Dimata orang lain dia anak sangat ceria dan baik dengan wajah yang selalu tersenyum.
Karena sejak kecil dia selalu merasa hampa di hatinya Sam selalu ingin mencari bagaimana cara menghilangkan rasa hampa ini.
Hingga suatu hari, sebuah peristiwa terjadi yang membuat hidup Sam berubah sepenuhnya nya.
Saat itu ketika dia pulang ke rumah setelah bermain seharian bersama temannya. Dia dikejutkan dengan sebuah peristiwa yang terjadi di rumahnya.
Saat itu ketika dia sampai dirumahnya dia mendengar suara aneh
"Ah, ah ,ah ah, ah"
"Teruslah mendesah jalang"
"Dasar pelacur"
"Kau seperti babi betina yang sedang birahi"
"Haha, ahaha ,ha"
Sam mendengar suara ibunya dan beberapa pria Sam yang saat itu masih anak-anak menjadi penasaran, dan masuk kedalam rumah tanpa mengeluarkan suara
Dan mencoba melihat apa yang terjadi.
Disana dia melihat beberapa pria berotot sedang menunggangi ibu tirinya, melihat penampilan para pria itu Sam langsung tahu siapa mereka, biasa nya dia mendengar orang dewasa bercerita tentang seorang pejuang, dan ia mengetahui kalau para pejuang adalah orang yang kuat.
Kembali ke cerita Sam yang melihat ibunya di tunggangi terus menonton sambil diam.
Dia saat itu sangat penasaran dengan apa yang mereka lakukan, sehingga ia menontonnya hingga habis.
Awalnya Sam berpikir kejadian itu tidak akan terulang lagi, tapi dia sepertinya terlalu berpikir sempit!
Setiap Minggu setidaknya para pejuang itu akan kerumah nya!
Hal itu berlangsung selama 1 bulan. Selama 1 bulan itu selain menonton Sam juga mendapatkan banyak informasi dari para pejuang. Alasan mengapa mereka menunggangi ibu tirinya adalah karena ayah tirinya.
Karena Ayah tirinya seorang pedagang ia membutuhkan beberapa pengawal, untuk menyewa seorang pengawal mereka menawarkan beberapa syarat dan ibu tirinya termasuk dalam syarat tersebut.
Sam yang awalnya tidak terlalu tertarik dengan apa yang mereka lakukan, tiba-tiba berubah setelah mendengar sebuah kalimat yang diucapkan oleh salah satu pejuang
"Jalang kau seperti nya akan hamil anak salah satu dari kami haha"
Ucap salah satu pejuang sambil menjambak rambut ibu tirinya.
Setelah menonton mereka bermain dengan ibu tirinya Sam perlahan keluar dari rumah dan sedang memikirkan apa yang dikatakan oleh mereka
"Anak? Jika aku memiliki banyak anak apakah aku akan memiliki sebuah pasukan?" Saat Sam sedang bergumam, tiba-tiba ada orang yang menjawab pertanyaan Sam
"Mungkin bisa"
Mendengar ada orang yang berbicara Sam langsung berbalik dan bertanya
"Benarkah?"
"Bagaimana caranya?"
Mendengar pertanyaan polos Sam Pria itu menjawab dengan santai, jika kau memiliki alat yang bisa menghasilkan anak, itu bukan hal yang tidak mungkin untuk membuat pasukan besar. Pria itu seperti nya hanya berpikir kalau apa yang di katakan nya mungkin akan di lupakan Sam.
Lagipula biasa nya anak-anak memiliki pertanyaan aneh. Tapi kata-katanya yang sederhana itu telah berhasil menjawab semua pergumulan nya.
"Jadi begitu jika ada alat untuk menghasilkan anak, aku bisa membuat pasukan!" Setelah bergumam Sam langsung mengucapkan terimakasih.
"Terimakasih kasih pak karena telah menjawab pertanyaan ku"
"Tidak masalah lagipula itu hanya hal sepele"
Setelah mengucapkan terimakasih Sam berbalik dengan senyum lebar di wajahnya.
Melihat senyum di wajah Sam pria itu langsung merinding
"Mungkin itu hanya halusinasi ku" sambil menggeleng kan kepala.
Pria itu melihat Sam yang pergi dengan senyum konyol di wajahnya, perlahan menghilang
Jangan lupa berkomentar agar saya lebih semangat untuk menulis bab baru.