Mendengar Suara Bom

"Kak apa masih jauh lagi?... "Sambil naik punggung Storm Jessica berapa lama lagi mereka sampai.

"Aku juga tidak tahu!...

"Tadi aku melompat dari atas hotel lalu mendarat dengan tali yang kupegang agar tidak jatuh, "Storm menjawabnya dengan apa yang dialaminya tadi.

"Kok kakak bilang aku sih?...

"Emangnya kenapa?...

"Ya kakak harus bilang kakak Storm dong, "Balas Jessica kesal dengan Storm yang tidak peka.

"Baiklah kakak Storm punya adek yang imut, "Storm juga kesal dengan Jessica karena dirinya hanya memikirkan dirinya sendiri saja.

"Nah gitu dong kak, "Jessica sangat senang dengan Storm yang mau menurutinya.

"Huh sabar Storm mengalah saja, "Storm mencoba mengalah dengan Jessica meski dia sendiri sebenarnya tidak mau menurutinya.

Ditengah jalan Storm dan Jessica hanya diam saja dan membuat suasana menjadi hening karena sibuk dengan pikiran masing masing. Storm merasakan seperti ada monster disekitar mereka berdua.

"Grrr, "Satu monster muncul dibelakang mereka berdua dan mengejarnya.

"Kabur!... "Storm berlari kecang sambil membawa Jessica yang membuat mudah lelah tapi tidak mau dimakan monster Storm tetap berlari.

"Kak monster itu semakin dekat, "Jessica memberitahunya mosnter yang mengejarnya makin mendekat.

"Jangan makan kami, "Storm mempercepat larinya dari kejaran monster yang berusaha menggigit kakinya.

Storm dan monster main kejar kejaran hingga saat mosnter itu ingin menggigit Storm dari belakang tanpa sengaja Storm menendangnya dengan keras takut tidak bisa makan makanan lagi atau tidak mau dimakan monster. Sedangkan Jessica juga takut dimakan tapi dia tertawa melihat Storm berlari kencang.

"Kenapa malah ketawa?... "Sambil berlari Storm mendengar Jessica tertawa dibelakangnya.

"Kak Storm kenapa takut sekali?... "Jessica balik bertanya dengannya.

"Kakak tidak takut, "Storm tidak mau terlihat penakut didepan Jessica meski ingin sekali menghajar monster yang mengejarnya jika tidak ada yang dilindunginya.

Setelah itu Jessica memilih diam karena Storm berusaha menjaganya jadi dia tidak ingin membuatnya marah nanti dia bisa ditinggalkan disini pikirnya. Storm bingung mau gimana sebab dia tidak bisa bertarung setelah cukup lama bingung Storm memilih kembali saja dan juga dia sudah lelah berlari.

"Ceklek, "Storm segera masuk kehotel setelah sampai dengan selamat.

"Huh selamat, "Storm menyapu keringatnya sambil bernafas lega.

"Dimana kita kak?... "Jessica terlihat kebingungan dengan tempatnya saat ini.

"Kita dihotel!...

"Hotel itu apa kak?...

"Jangan banyak tanya ikut saja, "Storm menyuruh Jessica mengikutinya daripada menjawab pertanyaannya.

"Baik kak, "Meski tidak tahu hotel itu apa Jessica menurut dengan Storm.

Storm memasuki lift dan juga Jessica setelah masuk Storm menekan tombol menuju lantai paling atas ingin istirahat. Tak lama mereka berdua tiba dikamar Storm yang dijadikan tempat persembunyian karena tidak ada lagi tempat yang aman selain disini.

"Thitts, "Storm dan Jessica masuk sambil melihat isi tempatnya saat ini.

"Jessica mau makan?... "Storm mengajaknya kemeja makan yang dipenuhi hidangan lezat.

"Iya kak, "Jessica makan dengan perlahan karena perutnya juga lapar.

Setelah selesai makan Jessica tertidur dimeja makan merasa Jessica sudah kelelahan Storm mengangkatnya lalu membawanya kekasur dan menyelimutinya dengan selimut melihat Jessica yang tidur pulas.

"Maakan kakak Jessica jika nanti aku tidak bisa menjagamu!... "Storm membuang nafas berat karena dirinya sudah terkena suntikan yang merubahnya menjadi monster entah kapan dia akan berubah.

Setelah itu Storm meninggalkannya menuju balkon dikamarnya tidak ingin membuat tidurnya terganggu. Storm duduk dikursi memandangi kota didepannya yang tinggal puing puing.

"Apa Lucy baik baik saja ya?... "Storm melamun memikirkannya meski tidak tahu apa maksudnya memikirkannya.

Sejak bertemu dengan Lucy membuat Storm selalu memikirkannya tapi dilain sisi Storm juga tidak ingin mendekatinya. Karena menyadari siapa dirinya sendiri yang tidak punya apa apa Storm juga hanya ingin pergi keluar angkasa dengan pesawat Dragon Wild nanti sedangkan Lucy anak Johan Vaxley orang yang berpengaruh dikota Nirvana.

"Duarr, "Terdengar suara tak jauh darinya saat ini berada dan mengagetkan Storm yang melamun.

"Bom, "Storm kaget dengan suara bom yang terdengar keras.

Storm mengambil beberapa senjata untuk memastikan jika yang didengarnya bukan dari monster. Setelah mengambil senjata yang diperlukan Storm bergegas mencari arah darimana bom yang di dengarnya berasal dengan cara melompat dari hotel kegedung didepannya dan seterusnya melompati banyak gedung yang tinggi.