Pertarungan Iron Crone dan Cain Revestiny

Ditahanan ruangan bawah tanah.

Saat ini Rise dan Cain berusaha memasuki tempat itu dengan menyamar sebagai Warrior. Akan tetapi penyamaran mereka berdua harus ketahuan setelah gerak gerik mereka yang mencurigakan.

"Kalian penyamar?"

"Bang!

Cain langsung saja memukul satu Warrior yang telah mengetahui identitas asli mereka.

Alhasil semua Warrior yang menyadari jika adanya penyusup memasuki ruangan tahanan bawah tanah yang tersembunyi.

Mereka segera melapor kepada atasan mereka yaitu tuan Warrios Dricela.

"Cepat Reise, kita harus bergerak cepat!"

Cain langsung saja memimpin pelarian menuju keberbagai sel tahanan.

"Baik Cain, para Warrior berusaha mengepung kita!"

Rise berlari mengejar Cain meski tidak secepat dirinya.

Saat keduanya mereka berlari tiba tiba saja muncul sebuah serangan kuat menyasar menuju Rise.

"Awas Reise!'

Cain berhenti lalu melangkah mundur dan menangkis serangan itu menggunakan tangannya.

"Awh!

Rise meringis terjatuh dan tidak sengaja bagian sedikit kakinya terluka.

"Beraninya pemberontak seperti kalian menampakkan diri kalian!"

Muncul seorang pria berbadan besar dengan memikul kapak besar diatas punggunya. Menatap tajam kearah dua pemberontak yang salam ini dia buru.

Tak lain Iron Crone, dia diutus oleh Warrios membereskan masalah ini. Warrios sendiri sangat sibuk dengan urusannya dan mengutus Iron Crone solusi terbaiknya.

"Lama tidak bertemu...

"Whussh!

Aura kuat berhembus dari tubuh Cain sambil tersenyum menyeringai.

"Iron Crone!"

Cain akan bertarung habis habisan menghadapinya.

Kebetulan sekali Iron Crone adalah sosok kuat yang sering mengalahkan para pemberontak. Cain akan membalaskan kekalahan rekan rekannya yang dikalahkannya.

"Reise, gunakan bonekamu memberi petunjuk kepada Lone jika kita akan membebaskannya!"

Rise mengangguk paham, lalu dia segera mengaktifkan kekuatan jiwa bonekanya.

"Rrrrh!

Tidak lama dari segala arah bermunculan banyak boneka dengan berbagai bentuk. Lalu para boneka itu beterbangan menuju dimana Lone berada.

Rise sendiri tidak bisa meninggalkan tempat ini sebab mereka terjebak. Iron Crone bersama pasukannya menghadangnya dan mencegat mereka berdua.

"Usaha yang sia sia gadis kecil!"

Iron Crone tidak terlalu memperdulikan apa yang dilakukan oleh gadis memeluk bonekanya itu.

Iron Crone sangat percaya diri bisa mengalahkan mereka dengan tangannya sendiri. Oleh karena itu Iron Crone mempersilahkan mereka menggunakan kekuatan terkuat mereka.

"Oy, lawanmu itu aku Iron Crone!"

"Bang!"

"Bruak!

Cain menerjangnya dengan mengayunkan pukulan terkuatnya.

Namun Iron Crone dengan sikunya menahannya dengan mudah. Lalu Iron Crone meletakkan kapak miliknya kelantai.

"Mari kita lihat tinju siapa yang lebih kuat?"

"Whussh!

Iron Crone melesat lalu menargetkan wajah Cain menggunakan kepalan tinjunya.

"Cain, "... 

Rise berteriak kearah Cain agar segera menghindar dari serangan kuat itu.

"Booom"

Cain menahan tinju Iron Crone dalam keadaan berdiri tidak luka sama sekali.

"Boleh juga rendahan sepertimu?"

Iron Crone justru menyeringai karena Cain mampu menahan serangan terlemahnya.

"Terima ini"

"Reduced!"

Iron Crone dengan kecepatan kilat membalikkan tubuh Cain lalu menghempaskannya kebawah lantai hingga remuk.

"Bruak"

Cain ambruk dalam keadaan satu tangan yang patah sembari menatap langit langit dengan mata tidak percaya.

"Cain!"

Rise ingin menolongnya namun beberapa Warrior yang mengawal Iron Crone menghadangnya.

"Jangan bergerak, menyerah saja kami tidak akan membunuhmu jika ikut campur pada pertarungan tuan Iron Crone!"

Namun.

"Whuss!

"Arrggh" 

"Arrrgh!"

Dalam hitungan menit saja banyak Warrior bertumbangan dengan tubuh terbelah belah.

Rise juga dapat menggunakan pengikatan jiwa dan oleh sebab itu Rise dapat membunuh tanpa harus menyentuh.

Semacam benang jiwa, Rise mengendalikan ribuan benang jiwa tidak terlihat termasuk boneka miliknya. Apabila seseorang tanpa sengaja terikat oleh benang jiwa maka Rise dapat dengan mudah membunuhnya.

"Hahaha"

"Sepertinya kalian sudah siap menyiapkan peti kalian sendiri?"...

Iron Crone tertawa puas melihat banyak Warrior mati bergelimpangan.

Iron Crone menyeringai mengerikan. Lawan kuat adalah hal yang dia cari selama ini. Kebetulan sekali dua pemberontak itu sepertinya bukanlah lawan biasa.

Iron Crone bersiap menunjukkan dirinya sebagai petarung gila yang haus akan lawan yang kuat. Kematian sudah menjadi pandangan sehari harinya dan Iron Crone sudah terbiasa melihatnya.