Putri Kerajaan yang Tengil

Istana kerajaan Wisteria.

Kehadiran sosok pemuda tampan tetapi mengenakan pakaian aneh yang berdiri didepan gerbang kerajaan menjadi perbincangan keluarga kerajaan.

Para penjaga atau prajurit bahkan berkumpul padu demi mencegat kedatangan sosok pemuda asing tersebut.

"Berhenti!"

"Maju selangkah saja kami tak akan segan memotong kepala dari lehermu!"

Banyak prajurit berzirah besi berdiri gemetaran memegangi senjata mereka masing masing.

Ekspresi dari pemuda asing itu sama sekali tidak berekspresi. Hal itu sangat menjengkelkan bagi mereka seolah dia pria dingin yang begitu keren.

"Menyingkirlah...

"Aku ingin menemui putri Alena, eh tidak Alien...

"Tidak bukan itu? Aelein?"

"Anaress, Anna?"...

"Ya, itu dia! Aku ingin menemui putri Anna dari kerajaan kalian ini kerajaan Wisteria bukan?"...

Storm berkata tanpa ekspresi seolah dia adalah perwujudan mayat hidup berjalan.

"Lancang sekali ingin menemui tuan putri Anna? Bermimpilah karena mimpimu tidak akan bisa dikabulkan!"

Salah satu prajurit dengan lantang berkata dan tidak terima sosok putri kerajaan ingin ditemui oleh orang asing itu.

"Ketahuilah nak, banyak pemuda sepertimu mengemis cinta kepada putri Anna tetapi berakhir kegagalan...

"Sekarang kami tidak akan menerima tamu semenyedihkanmu itu!"

Para prajurit mengangguk kompak dan sepakat jika pemuda itu pastinya memohon cinta kepada putri kerajaan terhormat.

"Mengemis cinta? Hal konyol apa itu?"

Storm mengangkat alisnya bingung mendengar maksud perkataan para prajurit yang mencegatnya itu.

[Cinta tidak hanya berlaku pada manusia tetapi bagi binatang juga ]

[Umumnya mereka menyatakan cinta karena merasa tertarik kepada beda jenis tentang sikap dan tampilannya ]

[Akan tetapi tidak sedikit bagi mereka rela melakukan apa saja demi mendapatkan cinta meski tidak selalu menjamin keberhasilan ]

Perkataan Cyla diangguki oleh Storm yang sidikit mengerti.

"Keparat, mereka pikir aku laki laki rendahan yang rela menurunkan jati diriku demi mendapatkan cinta?"

Storm sontak marah setelah tahu maksud provokasi dari prajurit yang membuatnya benar benar kesal.

"Kalian semua harus menanggung akibatnya karena berani mencoba memprovokasiku!"...

Storm berniat membantai para prajurit berzirah besi tersebut.

Bahkan aura membunuh terhempas kuat dan menggetarkan area sekitar serta seisi istana. Tanaman tanaman baik bunga indah maupun pohon yang menakjubkan seketika layu.

Seolah mereka tunduk kepada sosok mengerikan itu yang telah berani menyinggungnya.

Namun sebelum itu.

"Pangeran Noen? Kita kembali bertemu lagi?"...

Tiba tiba saja muncul putri Anna entah darimana dan langsung saja berusaha memeluknya karena sangat rindu sekali.

"Bruk!"

"Hei jangan dekat dekat sialan!"

Baik tanaman sekitar kembali segar dan para prajurit bernafas lega setelah nyawa mereka diambang kematian.

Sontak saja Storm menghilangkan aura membunuhnya dan berlari menghindar dari kejaran Anna yang ingin memeluknya.

"Pangeran Noen, kamu kenapa berlari? Bukankah kamu menemuiku karena ingin melamarku menjadi permaisurimu?"...

Anna berkata lantang dan berusaha menggapai Storm tetapi tidak berhasil.

"Sialan kau...

"Sejak kapan aku mengatakan hal konyol seperti itu?"

Storm mendecih kesal dan terus saja menghindar dari Anna.

Baru saja dia bertemu dengan gadis cantik nan imut itu namun sangat menjengkelkan baginya. Mana mungkin dia menerimanya, Storm lebih baik setia daripada harus mengingkari janjinya pada dirinya sendiri.