Kemunculan Seseorang Tak Asing

Semakin lama pertarungan Liosre dan Lone semakin sengit. Seluruh dataran wilayah kerajaan Wisteria berguncang hebat.

Liosre berdiri sempoyongan dikarenakan Energy maupun tenaganya telah mencapai batasnya. Liosre tetap mencoba untuk melawan meski dalam keadaan seperti ini.

"Arrgh!"

"Dia bahkan sulit kusentuh apalagi melukai sedikit kulitnya?"

Liosre berkata didalam hati dengan nada kesal.

Dia bahkan mengeluarkan kekuatan terbaiknya hanya untuk melulai Lone. Akan tetapi percuma saja, serangannya akan kembali kedirinya seolah Lone sulit dijangkau target.

Liosre merasa dia memerlukan bantuan amunisi penyihir agar mengalahkan dan menyegel Lone kembali.

"HAHAHA"

Lone tertawa menggema menatap Liosre dengan seringainya.

Lone sangat puas melihat wajahnya yang begitu putus asa. Ini adalah momen yang dia tunggu selama ini sebelum membunuhnya.

"Hirup udara sepuas mungkin Liosre, karena sebentar lagi kematian akan kau terima!"

Perkataan Lone menginstimidasi bagi Liosre.

Akan tetapi Liosre mencoba tetap tenang dan yakin jika dia tidak mati semudah itu. Liosre hanya bisa mengutuk Lone didalam hatinya sebab tenaganya mencapai batasnya.

"Apa yang harus kulakukan agar dapat menyegel penyihir gila itu kembali?"

Liosre menggertakan giginya dengan raut wajah kekesalan.

Dia hanya seorang diri saja berhadapan melawan Lone. Kekuatannya tak akan sanggup menyegel Lone kembali dalam kondisi terlemahnya saat ini.

Tidak berselang lama.

"Mundurlah...

"Biar aku saja mengatasi orang itu!"

Tiba tiba saja muncul seorang pemuda tidak asing bagi Liosre yang berada disampingnya.

"No... noen?"

Ucap Liosre terbelalak tidak percaya jika pemuda tamu kerajaan itu nekat ikut andil dalam perang berbahaya ini.

"Mengapa dia terlihat tidak begitu takut sama sekali kepada Lone? Jangan bilang... dia... ?"...

Liosre seketika tersadar satu hal bahwa Noen bukanlah manusia biasa.

Terbukti dalam keadaan perang seperti ini semua orang mati bagaikan nyawa tak berharga. Noen justru begitu santai melewati banyaknya mayat berhamburan.

"Kau benar Liosre Bellaria...

"Aku adalah seorang petualang pemburu dewa didunia ini!"

Noen mengaku dengan pengakuan gila seraya mengeluarkan aura membunuhnya.

"Whusssh!

Seketika itu juga Liosre langsung terjatuh terkulai lemas tidak berdaya. Hanya dari auranya saja Liosre bisa merasakan jika kematian mencoba mendekatinya.

"Ti... tidak mungkin? Apa aku tidak salah dengar?"

Liosre mencoba berfikir kembali jika Noen menyamar menjadi manusia biasa pastinya memiliki tujuan tertentu.

Jika benar lalu mengapa dia harus repot melakukannya. Bukankah menjadi makhluk terkuat adalah impian semua makhluk hidup.

Liosre menghela nafas kasarnya, sayangnya dia tidak berani menanyakannya secara langsung terhadap sosok yang mengerikan itu.